Part ini aku dedikasihkan buat @retnonuraini99 @putry_virgo22 @chafsohaljuri @mazaya2 yang sering memberikan vote dan commentnya;) thanks ya guys!
Buat readers yang lain jg makasih banget udah mau baca;) hope u enjoy it!
***
Author's PoV
"Saya mohon menjauhlah..." "Anda menyakiti saya.." Kalimat itu terus terniang di kepala calvin. Ia menatap pemandangan kota new york dari jendela besar yang terdapat di ruangannya dengan tatapan kosong.
Jika biasanya ia akan marah jika ada yang membantahnya dan menolaknya, namun kini hati calvin terasa tersayat mendengar perkataan carin padanya tadi.
Ia menggoyangkan gelas berisikan wine di tangannya, bahkan wine pun tak bisa menghilangkan kegundahannya. "Akhhhh!!!!" Teriak calvin frustasi sambil melemparkan gelas wine itu kesembarang arah. Ia mengusap wajahnya gusar.
Entah mengapa membayangkan carin yang membenci dirinya membuatnya sakit. calvin belum bisa mengartikan rasa ini.
"erica, panggil mrs. Edward devisi data accounting keruanganku sekarang!" Perintah calvin pada bagian HRD di kantornya melalui panggilan telphon. Ia berharap stefy, teman dekat carin mengetahui keadaan carin.
***
"Apa kau tahu apa yang terjadi pada carin?" Tanya calvin pada stefy saat stefy sudah berada diruangannya. "Ti..ti..tidak sir" jawab stefy gugup. "Apa kau tahu dimana carin sekarang?!" Tanya calvin dengan nada menakutkan. "Tidak" jawab stefy pelan.
Calvin menggebrak mejanya kesal karena tidak puas dengan jawaban stefy. "Berkatalah jujur mrs. Edward jika kau masih ingin bekerja disini!" Bentak calvin pada stefy. "Sumpah demi tuhan sir, terakhir kali saya bertemu dengan carin saat anda memanggilnya saat jam makan siang" jelas carin dengan nada takut. Calvin mencari kebohongan pada stefy namun ia tak menemukannya.
"Dimana carin biasanya pergi saat ia sedang sedih?" Tanya calvin pada stefy dengan tatapan mengintimidasi. "Sa..saya tidak tahu sir, carin seseorang yang introvert, walaupun kami berteman dekat dia tidak pernah menceritakan hal pribadinya, dan carin adalah wanita yang selalu nampak tegar" jelas stefy dengan sepercik rasa takut.
"Sekarang cari dia, tanyakan bagaimana keadaanya. Kabari aku jika kau sudah berbicara dengannya" ujar calvin yang sudah mulai tenang.
"Ini nomer telphone ku" ujar calvin sambil memberi kartu namanya pada stefy. Stefy menerima kartu nama itu dengan tangan gemetar.
***
"Kau dimana carin? Ayolah jangan buat aku di pecat" gumam stefy yang sedari tadi mencari stefy ke penjuru kantor yang luas ini.
Ini sudah ke lima kalinya stefy menyambangi cafeteria untuk memastikan apakah carin ada disana. "Ya tuhan... Dimana dia" ujar stefy sambil menyeka keringatnya. Stefy memutuskan untuk istirahat sebentar di cafeteria.
"Astaga! Mengapa aku begitu bodoh?" Ujar stefy yang merutuki dirinya sambil mengeluarkan ponselnya. Ia mencari nama carin dinponselnya lalu mendialnya.
"Hallo" terdengar suara lembut dari sebrang sana. "Kau dimana?! Kau hampir membuatku kehilangan pekerjaan ku" jawab stefy pura-pura kesal. "Ada apa?" Jawab carin lagi. "Oh ayolah carin, jika kau tak mau aku mengetahui kau dimana sekarang, temui aku di cafeteria kantor sekarang" tukas stefy. "Baiklah aku kesana sekarang" jawab carin lemah dari sebrang sana.
Sepuluh menit kemudian stefy melihat carin memasuki cafeteria. Stefy melambaikan tangannya agar carin dapat melihatnya. Carin langsung menghampiri stefy yang sedang duduk di pojok cafeteria.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mon Amour
RomanceTak mudah hidup sebatangkara. kesepian... itulah yang ku rasakan. beban hidup ku bertambah ketika aku bertemu dengannya, ya dia CEO di tempat ku bekerja- Carin Weshley semua wanita pasti akan bertekuk lutut dengan ketampanan dan kekayaan ku, kecuali...