part 6

75.1K 3.7K 33
                                    

Carin's PoV

Dua jam lagi jam makan siang, aku mengirimkan pesan singkat pada stefy. Aku berniat menghabiskan jam makan siang ku dengannya

Carin: temui aku di cafeteria kantor jam makan siang nanti

Stefy: oh akhirnya... Aku tak sabar mendengar kau bercerita tentang mr. Equino yang kaya raya itu;)

Aku memutar bola mata ku malas membaca balasan pesan singkat stefy.

Saat aku kembali melanjutkan pekerjaan ku seorang wanita keluar dari lift penghubung lantai-lantai karyawan dengan lantai khusus CEO.

Wanita itu berpenampilan sangat menor dan terbuka. Ia memakai dress ketat diatas lutut memperlihatkan lekuk tubuhnya. Ku rasa kostumnya itu lebih cocok untuk pergi ke club malam di bandingkan ke kantor.

"Ada yang bisa saya bantu mam?" Tanyaku ramah padanya saat ia berada di depan meja kerja ku. "Aku ingin bertemu mr. Equino" ucapnya angkuh. "Apa anda sudah membuat janji dengan mr. Equino?" Tanyaku. "Belum, aku ingin menyerahkan laporan keuangan kantor padanya" ujarnya yang masih saja sombong. Sebenarnya siapa wanita ini? Sikapnya begitu sombong! "Saya akan bertanya pada mr. Equino dulu mam, sebelumnya siapa nama anda dan darimana anda?" Tanya ku berusaha sopan. "Delia torez, devisi keuangan" jawabnya sambil memainkan rambutnya yang di kuncir kuda. Aku memutar bola mata ku. Aku segera menghubungkan panggilan intercom ke mr. Equino.

"Pagi sir, ada yang ingin bertemu dengan anda, mrs. Torez dari devisi keuangan" ucapku dengan formal. "Untuk apa?" Tanyanya dari ujung sana. "Ia ingin menyerahkan laporan keuangan pada anda sir" jelas ku. "Suruh dia masuk 5 menit lagi" ujar mr. Equino. "Baik sir" balas ku. "Mrs. Torez silahkan menunggu lima menit lagi" ujar ku sambil menunjuk kursi tunggu di dekat meja ku, sambil mempersilahkannya duduk.

Ia duduk lalu mengeluarkan bedak dan lip sticknya. Ia memoloes bedak lagi di wajahnya dan ia menambahkan lip stick berwarna merah darah pada bibir tebalnya yang sudah memakai lip stick dengan warna senda. Sudah ku duga, dia pasti ingin menarik perhatian mr. Equino. Ia berkali-kali melihat pantulan wajahnya di cermin kecil yang ia bawa. Dasar wanita centil, batin ku.

"Persilahkan ia masuk" perintah mr. Equino lewat intercom. Aku segera menuntun wanita centil itu untuk masuk "mari mam".

***

"Sir ini laporan keuangan perusahaan bulan ini" ujar wanita itu dengan suara serak yang di buat-buat agar terdengar sexy. Aku benar-benar muak melihat kelakuan wanita ini!

Calvin mengambil berkas itu tanpa memperhatikan wanita yang rela touch up sebelum bertemu calvin tadi. Calvin membaca laporan itu dengan teliti.

Calvin membanting laporan itu ke mejanya, aku dan wanita itu terkejut. "Bagaimana bisa kau di terima di perusahaan ku jika membuat laporan saja tidak becus!" Ucapnya geram. Dewi batin ku melempot girang melihat wanita yang berusaha menarik perhatian calvin itu di marahi habis-habisan. "Kau melewatkan beberapa data!" Tambahnya lagi.

"Maaf kan saya sir" ujar wanita itu sambil tertunduk malu. "Ku beri kau waktu sampai esok hari untuk memperbaiki laporan ini" perintahnya. "Mrs. Weshley catat deadline wanita ini" ujarnya pada ku. Aku mengangguk mengerti. "Besok berikan saja laporan mu pada skretaris ku tak perlu menemui aku, mengerti?!" Ucapnya penuh penekanan.

"Baik sir" ujarnya pelan. Aku menahan tawa ku melihat wanita itu di permalukan oleh calvin.

***

Setelah aku dan 'wanita itu' keluar dari ruangan calvin, aku tak bisa lagi menahan tawa ku. Namun aku harus bersikap profesional aku senyum-senyum mengejek. Ia melihat ku dengan sinis, aku mengabaikan tatapan sinisnya itu dan pergi ke kursi kerja ku. Ia menghentakan kakinya lalu pergi begitu saja. Rasakan! Ujar dewi batin ku.

Mon AmourTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang