"Aku berjanji akan membayar semua, tapi tidak sekarang. Aku mohon, beri aku waktu." ujar namja mungil yang sudah tersungkur di bawah dengan air mata yang terus mengucur.
"Kau selalu berkata seperti itu. Sekarang aku tidak akan memberikan kau waktu lagi, cepat pergi!" usir Ahjussi tua itu, wajah nya memerah akibat memarahi namja mungil ini.
"Tapi Ahjussi..-
BUGH.
Satu tendangan di layangkan Ahjussi tua ini kepada namja mungil di depan nya."A! Hiks hiks hiks" namja itu terbangun, memungut beberapa baju yang dilempar ahjussi tua itu. memasukan nya ke dalam tas nya lalu pergi meninggalkan rumah kesayangannya dengan mata bengkak.
'Eomma, maafkan aku..'
.
Byun Baekhyun, seorang namja mungil dan imut yang sekarang hidup sebatang kara. Orang tuanya sudah meninggal tepat dirinya menginjak usia 10tahun. Dan sekarang, Baekhyun -nama panggilannya- sudah berumur 22 tahun. Sejak umur 10 tahun, Baekhyun di asuh oleh paman nya meski dirinya harus sesekali di jadikan budak atau semacamnya. Semua kebutuhan Baekhyun di urus oleh pamannya, hingga akhirnya paman Byun meninggal tepat dua bulan yang lalu. Membuat Baekhyun hidup bergelampungan dengan hutang dimana-mana.Baekhyun yang pintar harus berhenti sekolah tepat di kelas 12. Pamannya sudah tidak mampu membayar uang bayaran sekolah nya. Hal ini, sudah bisa Baekhyun maklumi. Dirinya sedikit tau diri siapa dirinya dan darimana asalnya.
.
Waktu sudah menunjukan pukul 10 malam KST. Tapi hal itu tidak membuatnya patah semangat, ijazah SMP yang ia bawa di tas nya tidak berguna untuk saat ini. Tidak ada yang mau menerima Baekhyun.'Aku harus mencari pekerjaan dimana Tuhan?'
Baekhyun sekarang sendiri. Hidup sendiri. Makan sendiri. Dan mencari tempat tinggal sendiri.
Kaki nya yang mungil menatap sebuah kertas di tembok jalan, melihat apa isi dari kertas itu. Dan..
Dicari pembantu rumah tangga, baik namja/yeoja. Jika berminat segera datang ke alamat di bawah ini.
Sebuah senyum bahagia terutas di bibur tipis Baekhyun. Dirinya bersyukur berkesempatan melihat lowongan kerja seperti ini. Meski hanya bekerja sebagai pembantu. Baiklah, yang harus Baekhyun lakukan sekarang adalah mencari tempat ia bermalam. Lagi-lagi dirinya bersyukur melihat tempat kosong di sebelah restaurant yang sudah tutup, setidaknya semalaman disini tidak buruk.
o
o
o
o
o..o..o..o..oEsok paginya..
Mata sipit Baekhyun mengerjap lucu, berusaha meyakinkan alamat yang ada di brosur itu dengan alamat yang tertera tepat di depan nya. Ya! Baekhyun baru saja sampai di rumah mewah yang akan menjadi sumber uang nya.
Tangan mungil Baekhyun menekan beberapa kali bel dirumah itu, kepala nya sesekali mendongak melihat alamat yang menempel pada tembok rumah. Berharap ia tidak salah alamat.
"Maaf, anda cari siapa?" tanya seorang namja yang Baekhyun yakini satpam di rumah ini.
"Um, aku.. aku.. aku semalam melihat brosur ini. Dan aku berniat menjadi pembantu di rumah ini. Apa masih berlaku?" tanya Baekhyun, bibir ranum nya ia gigit tanda gugup.
"Oh ya, apa kau yakin akan bekerja disini?" tanya namja itu.
"Ya, aku yakin." jawab Baekhyun yang memang sudah benar-benar mantap dengan tekad nya ini.
"Baiklah, silahkan masuk. Aku harap kau tidak menyesal." ucap namja itu lalu menarik tangan Baekhyun agar berjalan mengikuti nya.
'Apa maksud nya?'
.
"Oh, jadi kau ingin menjadi pembantu disini? Hahaha" ujar Ahjumma tua dengan tawa cetar di akhir."I..iya.. nyonya." Baekhyun menunduk takut.
"Tunggu, siapa nama mu?"
"Byun Baekhyun, nyonya"
"Baiklah Baekhyun, kau ikuti Chen. Dia akan membawa mu ke kamar para pembantu. Dan kau mulai bekerja besok."
"Ma..maaf nyonya, tugas saya di rumah ini apa saja?" tanya Baekhyun takut-takut.
"Nanti Chen akan menjelaskan nya pada mu. Sudah sana cepat per- tidak, maksud ku lebih baik kau istirahat untuk mempersiapkan diri mu besok."
"Terimakasih, nyonya." badan mungil Baekhyun menunduk singkat, lalu berjalan mengikut namja yang membukakan nya pintu yang ternyata bernama Chen.
o
o
o
o
o..o..o..o..oMata Baekhyun sukses membulat kaget melihat isi sepanjang koridor yang ia lewati. Banyak sekali namja dan yeoja yang memiliki luka lebam di tubuh nya. Satu dua orang menunduk memberi salam kepada Baekhyun. Dirinya bergidik ngeri melihat pemandangan ini.
'Apa semua pembantu akan seperti itu?'
.
"Nah Baekhyun, kau tidur disini. Tugasmu disini adalah membersihkan ruang depan dan mencuci piring. Ini jadwal kerja mu. Dan persiapkan dirimu untuk besok." perintah Chen."Baik Chen-ssi, terimakasih."
'kau seharusnya tidak menjadi pembantu Baek-ah. dirimu terlalu suci dan polos'
"Sama-sama. Istirahat lah"
Hening.
Baekhyun mengeluarkan beberapa baju yang ia bawa tadi, menaruh tepat di lemari kecil di sebelah tempat tidur. Dirinya lagi-lagi membuang nafas kasar. Uh! Bosan. Baekhyun ingin menghirup udara luar. Disini terlalu sumpek dan membosankan. Tidak ada yang harus ia lakukan.
'Lebih baik aku tidur saja lah'
.
TBC/END

YOU ARE READING
Help Me
Fanfic[END]//Bonus Story END// Park Chanyeol, adalah seorang laki-laki kaya dan pemilik perusahaan Park. Chanyeol hidup seorang diri, karna orang tuanya sudah meninggalkan dirinya beberapa tahun lalu. Sampai tiba akhirnya, Chanyeol mencari seorang pekerj...