"Cinta itu memuakkan. Tapi aku suka"
Jonathan Zaky
........................................................................"Kenapa dengan wajah kusut itu?" tanya Arka sambil membuka pintu kulkas lantas mengambil sebuah botol air. Belum selesai aktifitas Arka yang bermaksud ingin meneguk air didalamnya sebuah tangan menarik botol itu "Kau pikir botol ini milik nenek moyangmu?" itu suara Bagas
Tanpa menunggu instruksi, Arka mengambil gelas lalu menuangkan air kedalamnya.
"Aku tidak mengidap virus mematikan kalau kau ingin tau" ujar Arka sinis
Bagas terkekeh "Bagaimana bisa kau tau tidak ada virus mematikan ditubuhmu? Selama tinggal bersamaku kau tidak pernah periksa kesehatan"
Arka mendengus "Woi! Kenapa?" ia tidak menjawab perkatan Bagas lalu menepuk pundak Zaky yang sedari tadi memasang wajah kusut dengan tangan menumpu didagunya.
"Biasa. Bermasalah dengan Nadia" Bagas menjawab dan diiringi dengan sebuah sendok yang dilayangkan oleh Zaky kewajahnya.
"Gadis mana lagi yang kau goda?"
"Bukan menggoda lagi. Tapi lebih parah dari itu" Bagas menyela kembali "Kemarin malam ia tidak sengaja minum. Saat itu ia sedang bersama Nadia"
"Kau menidurinya?"
"Aku tidak sebajingan itu bangsat!" Zaky murka dan membuat Arka tertawa kencang sambil memegangi perutnya, Arka mengangkat alisnya meminta Bagas melanjutkan kalimatnya.
"Ia berdansa dengan gadis lain sementara Nadia berdiri dibelakangnya. Kau lihat bekas cakaran dilengan kanannya? Itu adalah bekas cakaran Nadia" Tawa Arka semakin besar dan memenuhi ruangan itu. Tangan kanannya memegangi perutnya, sementara tangan kirinya menepuk-nepuk bekas cakaran yang dimaksud Bagas.
"Jika tidak ada aku, mungkin dia nggak akan selamat"
"Memangnya kenapa?"
"Malam itu aku sedang berada disana. Dan gadis itu adalah gadis yang sedang kencan denganku"
Dan tawa Arka semakin menjadi.
-J-
Alia mengetuk pintu kos Arka dan sedikit terkejut ketika mendapati bahwa Bagas lah yang membukakan pintu untuknya. "Cari siapa, Neng?" tanya bagas tersenyum menggoda Alia.
"Arka-nya ada?" jawab Alia membalas godaan Bagas dengan sebuah kedipan.
Bagas yang hanya mengenakan kaos oblong putih dan celana pendek menganggukkan kepalanya "Ada. Patah hati saya neng"
"Kak Bagas pagi ini ganteng. Semalam makan apa?" Alia terkikik sambil melangkahkan kakinya kedalam. Duduk dikursi tengah lalu mengeluarkan isi dalam kantong yang digenggamnya sedari tadi.
Bagas terkekeh "Jangan balas menggodaku, Al. Arka akan murka kalau dia mendengarnya"
"Kak Bagas udah sarapan? Aku bawa bubur ayam. Ini untuk kak Bagas yang nggak ada kacangnya, ini untuk Arka yang nggak ada bawangnya, dan ini untuk kak Zaky yang komplit"
Alia memang sudah hafal apa yang disukai ketiga pria itu dan apa yang tidak mereka sukai. Bagas dan Zaky memberitahunya ketika mereka mendaftarkan diri sebagai kakak angkat Alia. Mendapati kedua pria tampan itu memintanya untuk menjadi adik mereka, Alia dengan senang hati akan membawakan mereka makanan ketika ia memiliki uang lebih. Dan tidak jarang mereka meminta Alia masak dikosnya.
"Wah, untukku ada?" Zaky yang baru saja keluar dari kamarnya juga berpenampilan yang tidak jauh berantakannya dengan Bagas. Namun bedanya pria itu bertelanjang dada dan iler yang ada dipipinya lebih banyak dari Bagas.
KAMU SEDANG MEMBACA
ABSENCE
Teen Fiction"Adalah Alia, gadis sok pintar yang tidak pernah berkenalan dengan rasa cintanya sendiri. Adalah Arka, pria gila yang kesulitan dalam berpura-pura tidak mencintai. Keduanya saling menyakiti satu sama lain dengan perasaan yang mereka miliki" CERITA...