"Kau sedang bercanda? Meminta dunia padaku? Bahkan kau tidak meminta izin ketika mengambil duniaku, Al"
Arka Martadinata
........................................................................"Kepala kamu bengkak kenapa?" Alia bertanya begitu ia berdiri disamping motor Arka. Menggunakan helm lalu berpegangan pada pundak Arka untuk menaiki motor tinggi miliknya.
"Semalam aku dihajar Bagas dan Zaky"
Bukannya prihatin, Alia kembali turun dari motor itu lalu tertawa terbahak-bahak sambil berjongkok memegangi perutnya yang mulai keram "Jadi mereka baru sadar kalau kamu itu memang pantas untuk dihajar?" Arka merenggut kesal
"Naik atau kutinggal!" Arka kesal. Ia menghidupkan mesin motornya lalu menatap Alia kembali "Ayo!"
Alia masih setia dengan tertawanya yang belum kunjung selesai. Kikikannya makin menjadi ketika mengetahui Arka begitu kesal melihat Alia tertawa tak habis-habis. Gadis itu bahkan sesekali mengarahkan telunjuknya kearah kening Arka lalu kembali tertawa. Larut dengan kesibukannya, gadis itu tidak menyadari kalau Arka sudah meninggalkannya diparkiran gedung raksasa fakultas sosial politik.
"Arka!! Jangan tinggalkan aku!" gadis itu membuat seluruh mahasiswa diparkiran yang mendengar teriakannya mencari-cari sumber suara seraya menatap horor ketika adalah seorang gadis yang menghasilkan suara itu. Tapi apa buktinya? Alia semakin menjadi meneriaki nama Arka berharap pria itu menghentikan motornya, dan ya, Sia-sia.
Kesal, Alia menghentakkan kakinya untuk kembali kedalam gedung fakultas itu. ia merutuki Arka yang dengan tega meninggalkannya sendirian dan tentunya ia sudah menyusun rencana untuk balas dendam kepada pria tak berperasaan itu. Alia dan Arka tadinya menghadiri seminar internasional yang diadakan oleh ASEAN dikampusnya. Dan mereka yang tergolong mahasiswa yang rakus dan suka gratisan memilih untuk meninggalkan mata kuliah lalu mendaftar di seminar internasional itu. Dengan alasan, meninggalkan satu mata kuliah tapi tetap mengambil absen itu bukan suatu dosa besar dan lagipula bagi Arka dan Alia mata kuliah itu sudah mereka kuasai. Setidaknya itu kata dua manusia sombong pemalas dan gila seperti mereka berdua. Benar saja, Arka dan Alia melarikan diri dari Fakultas Ekonomi ke Fakultas sosial politik demi satu goodie bag yang berisi flashdisk, baju kaus, buku, dan bahan seminar.
"Loh, Al? Kamu belum pulang?" Bagas menyapa Alia dari kejauhan lalu berjalan kearah gadis itu. Bagas tidak sendiri, disana ada Zaky dan satu pria jangkung yang tidak dikenali Alia.
"Arka meninggalkanku sendirian" jawab Alia lebih seperti cicitan
"Kenapa?"
"Jadi Arka baru sadar kalau selama ini dia memboncengi anak tuyul?" itu suara Zaky. Mendengar ledekan Zaky, gadis itu tidak jadi menjawab pertanyaan Bagas tapi malah melayangkan tasnya kearah Zaky. Sedetik kemudian Zaky meringis kesakitan karna lengannya ditimpa tas berat milik Alia. Mencari perlindungan, Alia menjulurkan lidahnya dan bersembunyi dipunggung Bagas ketika Zaky mencoba menjitak kepalanya. Bagas melotot pada Zaky dan membuat pria itu semakin jengkel.
"Eh, kakak punya teman baru?" Alia yang masih bersembunyi dipunggung Bagas menjatuhkan pandangannya kepada sosok jangkung yang sedang tertawa melihat perlakuan Zaky pada Alia. Alia bahkan sudah beranjak dari punggung Bagas lalu berdiri diantara Bagas dan sosok jangkung tadi. Bahkan ia kini sudah tidak mengingat niat buruk Zaky yang ingin menghancurkan kepala batu miliknya.
"Oh kenalkan, ini temanku, Adit" Bagas mulai memperkenalkan Alia kenapa sosok bernama Adit itu "Dia senior kamu, masa nggak kenal?"
Alia mengerutkan kening sambil mengingat kapan ia bertemu pria itu difakultasnya. Tak membuatnya larut dalam usahanya, Adit mengulurkan tangannya kearah Alia "Hai" ujarnya sambil tersenyum. Alia hanyut dalam wajah ramah Adit, masih belum menyadari kalau tangan Adit masih menggantung dibawah menunggu Alia menerima uluran tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ABSENCE
Teen Fiction"Adalah Alia, gadis sok pintar yang tidak pernah berkenalan dengan rasa cintanya sendiri. Adalah Arka, pria gila yang kesulitan dalam berpura-pura tidak mencintai. Keduanya saling menyakiti satu sama lain dengan perasaan yang mereka miliki" CERITA...