"Jangan tinggalkan aku. Karna segalanya akan terasa hampa ketika kamu menghilang"
-Nadia Maria-
........................................................................Sudah dua hari Alia tak melihat dunia luar, dan sudah dua hari pula gadis itu menempati kamar Arka. Nadia, Bagas,maupun Zaky dengan senang hati dan sukarela bergantian merawat Alia yang pada hari kedua pun masih terlihat lesu.
Pagi ini, tubuhnya masih dikuasai oleh obat tidur yang ia teguk tadi malam. Seharusnya gadis tolol itu mengerti, akan lebih berdampak jika ia meneguk obat tidur hingga dua biji. Dan lihat, bahkan matanya tak dapat terbuka kali ini. Lihat saja, empu kamar itu akan bertambah murka jika mengetahui perbuatan gadis itu.
"Al? Aku bawa sup wortel ni. Dimakan ya?" Itu suara Nadia. Calon dokter cantik milik Zaky yang beberapa hari ini meluangkan waktunya untuk merawat Alia. Katanya, ingin mencuri kesempatan dengan 'calon' adik ipar.
Alia melenguh. Merasakan pusing dikepalanya ketika ia berusaha membuka mata. Saat ia berhasil dalam usahanya, ia tidak dapat melihat Nadia dengan jelas dan Nadia terlihat berputar-putar dihadapannya.
"Kak.." Panggilnya lalu mencoba untuk menggapai bayangan Nadia.
"Ada apa Al?" Nadia heran. Ia bahkan tidak tau kalau Alia suka mengkonsumsi obat tidur.
"Aku masih... " ucapan Alia terputus "ngantuk"
"Oh, ya udah" Nadia tanpa rasa curiga sedikitpun meletakkan nampan berisikan mangkuk dan segelas susu diatas nakas "Nanti kalau kamu lapar, tinggal makan aja ya. Tapi cepat, nanti supnya dingin"
Ketika melangkah keluar, langkah Nadia terhenti ketika menyadari ada Arka dihadapannya. Ia melihat kearah Arka dan pria itu terlihat kacau. Nadia sangat ingin bertanya ada apa dengan pria itu, namun kecanggungan yang menjadi tembok diantara mereka hanya membuat Nadia berdeham lalu berjalan melewati Arka. Tidak sampai disana, jantung gadis itu berkerja dua kali lebih cepat ketika Arka menahan lengannya.
"Bagaimana keadaannya?" Pertanyaan Arka barusan membuat Nadia menghela nafas lega.
"Baik. Tapi baru saja dia bilang kalau dia masih ngantuk. Mungkin sebentar lagi bangun" jawabnya namun tidak menatap pada manik pria itu.
Arka yang merasakan kegelisahan Nadia melepas genggamannya lalu berlalu meninggalkan gadis itu. Nadia berjalan cepat sebab merasa takut Arka akan bertanya hal lain selain tentang kesehatan Alia.
"Hai gadis tolol" Arka menyingkirkan rambut kecil yang menutupi wajah Alia, seraya mengecup keningnya lalu duduk disamping gadis itu.
"Hei, bangun" Arka mengguncang tubuh Alia. Namun gadis itu tidak merespon.
"Aku disini, Alia. Aku pulang karna mengkhawatirkan gadis bodoh sepertimu" ia tak menyerah, masih dengan mengguncang tubuh Alia.
Arka mengusap rambutnya frustasi. Apa lagi yang diperbuat gadis itu pada tubuhnya? Terakhir kali Alia seperti ini saat mereka masih duduk dikelas dua SMA. Alia dilarikan kerumah sakit sebab ia tidak bisa dibangunkan. Mata pria itu berkaca lalu mengguncang tubuh Alia kembali.
"BANGUN KUBILANG!"
Alia tidak bergeming. Setetes air mata Arka lolos.
KAMU SEDANG MEMBACA
ABSENCE
Teen Fiction"Adalah Alia, gadis sok pintar yang tidak pernah berkenalan dengan rasa cintanya sendiri. Adalah Arka, pria gila yang kesulitan dalam berpura-pura tidak mencintai. Keduanya saling menyakiti satu sama lain dengan perasaan yang mereka miliki" CERITA...