hi! thankyou yang masih mau baca cerita ini and makasi yang udah vote!
thankyou so much yaa!
-----
Cunsons' POV
Sesudah menikmati waktu sendiriku di taman itu, aku balik ke kelas setelah bel dibunyikan dan mengikuti pelajaran seperti biasa dan yah begitulah.
-----
Pagi berikutnya, seperti biasa aku melanjutkan aktivitas pagi mandi-sarapan-pergi ke sekolah.
Sarapan untuk hari ini roti dan selai kacang. Tidak ada mama dan papa. Sepertinya ada urusan kantor. Sebenarnya aku cukup terbiasa dengan ketidakhadiran mereka.
Setelah menghabiskan roti selai kacang itu, aku pun berangkat ke sekolah.
Sambil menyetir dengan jazz putihku dan bersenandung ria dengan lagu yg sedang diputar.
Boulevard of Broken Dreams - Green Day.
oh ya, walaupun aku berpura-pura sebagai nerd, jangan bayangkan aku dengan kacamata bulat, gigi berbehel, rambut dikepang, baju kampungan, hell noo. setidaknya aku lebih baik dibanding itu (kepedean).
rambutku coklat muda yang sedikit pirang, kacamataku petak, dan gigiku rapi, ga berbehell, rambutku ku ikat kuda, lebih simple, aku lebih suka begini."Jam 06.40, wow sedikit telat ya." ucapku sambil merogoh kantong tasku dan mengambil barang harianku. yep. kacamata.
Aku mengikat rambutku menjadi satu dengan asal dan memakai kacamata.
"Okay, perfect" ucapku.
tentunya bukan perfect cantik tapi perfect sesuai dengan styleku.
Aku turun dr mobil dan segera menuju kelasku.
"fiuh, untung blom rame, baru 2-3 orang" ucapku pelan.
aku segera duduk di bangku ku biasa, paling depan sebelah kanan (bukan depan meja guru).
oh shit. apa-apaan ini?
meja yang biasa aku tempati, penuh dengan lumpur dan penuh coretan merah, dan aku yakin itu spidol bukan darah, mana mungkin ada orang yang mendonorkan darahnya ke mejaku? oh sial.
tulisan-tulisan itu tertulis : belagu banget lo ngabaikan james! SOK HEBAT LO! LO SOK ABAIKAN JAMES?! GO TO HELL BITCH! YOU ARE SO EWWW! go to die! BITCH!
shock. ini sebabnya aku benci jadi tokoh utama! James sialan.
kulirik jam tanganku, jam 07.00, wow lama juga aku menatap mejaku ini. hah, sudah ga ada waktu lagi untuk ngambil tinner di rumah ataupun pergi membeli tinner. huft.
Tanpa kusadari waktu sudah berlalu karena aku melamun dengan mejaku yang indah itu, beberapa cewek di kelasku sudah melirik ke arahku dengan tertawa dan muka smirk mereka. sambil berbisik satu sama lain dan aku msih bsa mndngarnya karna suaranya cukup lantang.
"mampus lo"
"rasain tuh"
"makanya jangan sok ignore James!"
"belagu lo"
"bitch!"kira-kira itulah yang mereka bisikkan. beberapa temen lain cuma cuek dan ga pengen ikut campur.
yeah because im a loner, so no one care.
aku duduk seolah ga ada masalah, dan mengambil sesuatu apapun lah yang bisa membersihkan lumpur-lumpur ini. bersikap cuek sama tatapan-tatapan kasihan, tatapan marah, tatapan 'tau rasa lo!'.
ga sampai 3 menit aku selesai membersihkan mejaku ini, James masuk ke kelas.
"Morning Cunsons!" sapa James dengan riang.
aku cuma menatapnya dengan tatapan 'diam lo, aku benci banget sama lo. dan semua ini gara-gara lo' dan pura-pura membuka bukuku seolah bakal ada ujian.
bisa kurasakan James cuma menghela ringan, dan bisa juga kurasakan fans nya sedang menatapku tajam seolah ingin membunuhku.
KRIIINGG!!!!
yes, finally mulai juga pelajaran. jadi aku mengikuti kelas seperti biasa.
cukup membosankan pelajaran Mr John, dan aku menguap lebih dari 4 kali selama sir itu menjelaskan pelajarannya, history. Pelajaran yang menurutku cukup bosan. Yang berlalu bukankah harus dibiarkan berlalu saja?
Aku meraba ke dalam laciku, berharap ga ada barang yang tertinggal, sekedar mengecek, bukan hal yang salah kan untuk mengecek? tetapi aku merasakan ada yang nempel, ew sticky! aku menarik tanganku dan hell! ada permen karet menempel di tanganku! this is so ew! dengan segera aku berdiri dan shit apa lagi ini?!
aku merasa rokku ada yang lengket dan aku mencoba melihat ke rokku dan hell! permen karet lagi! sial. untung kelas udah lumayan sepi dan semua bergegas pulang. dan untung sekolah udah lumayan sepi, ga heran soalnya sekolah kami ya sekolah ringan, pelajaran ya ga berat-berat amat.aku bergegas ke wc dekat taman, segera aku berlari untuk mencuci tanganku yang full of bubble gum. this is so eww, i hate sticky things.
sial susah banget ngelepasnya!
"HAISS APA PERLU GUE PAKE TINNER UNTUK NGEBERSIHIN INIII!" ucapku keras karena kesal.
untungnya sekolah udah sepi, so gapapa kali ya gue teriak.
"Jangan, tanganmu bisa rusak kalo pakai tinner." ucap seseorang dari belakang.
segera saja aku menoleh ke asal suara, siapa yang ngomong barusan?
-----
Hai semuaa! jeng jeng jeng! bakal ada tokoh baru nihh, siapa yaa kira-kira?
makasih buat yang udah baca cerita iniii, dan big thanks for yang udah komen dan vote! bakal author lanjutin dengan segera yaa!;)
thankyou buat @rahmajatur yang udah baca, vote dan comment! thankyou yaa!
KAMU SEDANG MEMBACA
Being Nerd
Storie d'amoreKebanyakan remaja zaman sekarang ga ada yg mau jadi 'nerd'. Emang siapa sih yang mau dicap sebagai nerd? Lalu gimana dengan Donnia Cunsons? Kenapa dia mau menjadi nerd? Donnia Cunsons : "Aku benci jadi tokoh utama yang jadi pusat perhatian. Aku ga...