Hello! makasih banget yang udah read cerita inii! well so here it is!
-----
Cunsons' POV
"Jangan, tanganmu bisa rusak kalo pakai tinner." ucap seseorang dari belakang.
aku segera menoleh ke belakang, siapa itu? seorang cowok yang ga kukenal.
well, bisa dibilang dia ganteng, hidung mancungnya, rambut coklat kemerahannya, mukanya yang bersih dengan sweater abu-abunya.
"Jangan dicuci pakai tinner, tanganmu bisa rusak." ucap dia dengan tenang.
"iya, oke." ucapku.
tanpa kusadari , dia sudah berada di sampingku, sambil menatap ke arahku. aku berpura-pura sok sibuk ngebersihin tanganku.
"susah ya lepasinnya?" tanya dia.
"yah, begitulah" ucapku sambil menggosok tanganku.
tiba-tiba dia mematikan keran air yang sedang kupakai ini. apa-apaan ini?
"heeii apa maks--" ucapku agak kesal.
"ga bakal hilang begitu saja dengan air" ucap dia memotong ucapanku.
perlahan dia menuangkan sesuatu yang berminyak. wait.. ini.. minyak tanah?!
"heeii, ini kan minyak tan--" ucapku.
"nah sekarang gosok ke bagian permen karet itu." ucap dia memotong ucapanku (lagi) sambil menggosok tanganku.
hah. ini orang hobinya motong apa?! dari tadi omonganku dipotong terus. aku diam saja membiarkan cowok ini membersihkan tanganku yang kena permen karet. heh? perlahan permen karet itu menjadi licin dan mudah dilepaskan. Dalam beberapa menit dia sudah berhasil membersihkan tanganku dari permen karet.
gilaaa! baik banget cowok inii! anjir ganteng lagi, matanya biru keabu-abuan, aku baru sadar kalo dia tindik di telinga kirinya, rahang bawahnya yang agak menonjol membuat dia hmm.. sexy. ah gilaaa, siapa sih diaa?
"nah udah bersih tangan lo, Cunsons?" tanya dia sambil menatap ke arahku.
"eeh.. iyaa, thankyou ya" ucapku.
dan keheningan terjadi, aku pengen meninggalkan wastafel itu sesegera mungkin untuk meninggalkan suasana 'awkward'. Tapi gimana dia tau namaku??!!
"hey.." ucap dia pelan.
aku perlahan menoleh kepalaku..
"yyaa?--" tanyaku."lo ga mau bersihin rok lo? apa lo pengen aku yang ngebersihin kayak tangan lo?" tanya dia sambil tersenyum usil.
"eh.. oh iya! tapi gimana mau ngebersihinnya.. aduh gimana .. eeh gimana nih" ucapku sedikit panik.
"haha, ini aku punya celana training cadangan, ganti aja dulu rokmu dengan ini di wc, trus keluar cuci rokmu dengan minyak tanah ini." ucapnya sambil tersenyum dan mengulurkan celana training hitam.
"hmm.. okay... sebentar ya" ucapku dan segera menuju ke toilet yang jaraknya cuma sekitar 100 meter dari wastafel.
Aku memasuki kamar toilet ke dua dari pintu masuk toilet. Dengan segera aku mengganti rokku dengan celana training yang barusan diberi oleh cowok asing itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Being Nerd
רומנטיקהKebanyakan remaja zaman sekarang ga ada yg mau jadi 'nerd'. Emang siapa sih yang mau dicap sebagai nerd? Lalu gimana dengan Donnia Cunsons? Kenapa dia mau menjadi nerd? Donnia Cunsons : "Aku benci jadi tokoh utama yang jadi pusat perhatian. Aku ga...