Chapter 25

101 8 0
                                    

Chanyeol pov.

Sudah hampir 10 menit aku menunggu min ra datang.
Aku pun meminum cappucino pesananku tadi.

Dreett..dreett... (pesan masuk)

Aku mengambil ponselku diatas meja disamping jam tangan yg kulepas tadi.
Dan aku terkejut saat aku melihat siapa pengirim pesan itu. Eomma??

From: eomma
Chan-ah nanti malam aku dan nonamu akan tiba dikorea,maaf aku baru mengabarkanmu krna aku bermaksud membuat kejutan untukmu dn hanna tapi tak jadi. Dan eomma bermaksud hanya memberi kejutan untuk hanna,aku merindukannya chan. Bagaimana keadaannya? Dan apa kalian merawat cucu ku dengan baik? Jemput kami malam ini"

Aku pun tersenyum.
Tak perlu mengirimkan tiket untuk eomma dan nyatanya ia akan pulang.
Aku membalas pesannya

To: eomma
Ne,araseo eomma,kebetulan eomma,tadi pagi hanna bilang ia merindukanmu dan menyuruhku mengirimkan tiket untukmu.
Aku akan menjemput kalian tanpa sepengatahuan hanna

Aku pun mengirimnya pada eomma.
Tak lama datanglah min ra.
"Annyeong chan sun..eh,chanyeol-ah" katanya duduk didepanku.
"Ne,lama sekali kau min ra,aku masih ada pekerjaan untukku selesaikan" gerutu ku.
"Mianhae,tadi aku menunggu nona jin ra datang" jawabnya.
"Oh ya" jawabku.
"Apa yg ingin kau bicarakan tentang jin ra nona dan kekasihku?" Kata min ra sedikit memelankan suaranya di kata terakhir.
"Mwo? Kekasihmu? Nuguya? Jong in kah?" Tanyaku.
"Ne" jawabnya tersenyum.
"Aigo chukhae min ra-ya" ucapku tersenyum.
"Ne gomawo" balasnya. Aku tersenyum.
"Begini min ra-ya,aku bingung karna joon myun akan membatalkan pernikahannya dengan jin ra" kataku.
"Mwo? Kenapa?" Tanyanya.
"Ya dia mengira bahwa jin ra dn jong in punya hubungan dibelakangnya mungkin?" Kataku
"Ommo,bagaimana ini?" Jawabnya khawatir. Aku hanya mengangkat bahu.
"Apa sebaiknya ku beritau yg sebenarnya pada joon myun?" Tanyaku dan ia nampak berpikir.
"Tidak,jin ra nona melarangku untuk memberi tau nya" jawabnya.
"Lalu?" Tanyaku lagi.
"Tunggu sampai jong in sadar" jawabnya.
Aku pun terdiam.

Dreett..dreett.. (ponsel bergetar)
Ponsel ku bergetar,dan dari nomor yg tak dikenal?

"Yeoboseyo park chanyeol-ssi?" Kata orang disbrang tlpon itu

"Ne saya,dengan siapa?" Tanyaku.

"Oh ini dari pihak rumah sakit,kami akan menginformasikan surat rujukan perawatan kim jong in sudah selesai,dan mungkin bisa kita bicarakan sekarang" jawab orang itu.

"Oke baiklah,saya akan segera mengurusnya"

Telpon telah terputus, kulihat min ra sedang memainkan ponsel.
"Min ra-ya kajja kita kerumah sakit,aku akan mengurus surat" rujukan jong in,dan sekalian melihat eommonim dan istriku" kataku.
"Ne kajja" jawabnya.
.
.
.
.

"Jadi bagaimana,apa kita akan tetap mengirim jong in,untuk dirawat dirumah sakit yg lebih lengkap?" Tanya sang dokter padaku.
"Ya,saya pikir harus,demi kesehatannya dokter" jawabku
"Baiklah besok mungkin ia bisa berangkat karna kami takut,belum ada perubahan dengannya" jawab dokter.
"Ne" jawabku mengangguk.
"Surat sudah selesai,besok kami akan mengurusnya"
Aku mengangguk
"Kalau begitu saya permisi pak" kataku pamit.
"Ne,silahkan chanyeol-ssi" jawabnya,aku pun keluar menuju ruangan eomma.

Chanyeol pov end.

Hanna pov.

Eomma sedang tertidur,sedangkan aku dan joon myun sibuk dengan ponsel masing".
Ku lihat joon myun sedang melihat grafik perusahaannya.

Cklek..

Pintu terbuka,aku menoleh kearah pintu.
Kulihat seseorang masuk,itu chanyeol? Sedang apa dia? Bukannya dia sibuk?

"Chanyeol?" Panggilku.
Ia tersenyum saat sudah masuk.
"Ya,yeol sedang apa kau? Bukannya kau sedang sibuk?" Tanya joon myun ketika melihat chanyeol
"Ne hyung ada beberapa masalah yg harus kuselesaikan disini" jawab chanyeol. Joon myun mengangguk lalu kembali pada kesibukannya tadi
"Hanna-ya kau sudah makan sayang?" Tanyanya.
Aku menggeleng
"Baiklah kajja kita makan,ini sudah siang" ajaknya.
Aku mengangguk lalu bangkit.
"Hyung kau tak makan?" Tanyanya pada joon myun.
"Aku belum lapar,kalau aku sudah lapar aku akan mencari makan" jawabnya masih fokus pada kesibukannya
"Baiklah kami pergi dulu annyeong" kata chanyeol.
Kami pun keluar menuju tempat makan.
Kami makan didaerah myongdong.
Sesampainya,aku menyuruh chanyeol yg memesan makanannya.
"2 porsi bulgogi,2 lemon tea" katanya
Ia pun selesai memesan.

"Hanna-ya,ada yg ingin ku bicarakan?" Katanya.
"Tentang?" Tanyaku.
"Hemm..ini masalah joon myun dan jin ra" jawabnya.
"Ya ada apa?" Tanyaku.
"Tolong bantu aku untuk menghalangi joon myun membatalkan pernikahannya" katanya.
"Ya aku akan mengusahakannya,lalu kenapa kau perduli?" Tanyanya.
"Ya karna kau harus tau joon myun salah paham dengan jin ra dan jong in,jin ra hanya mencintai jong in" jawabnya.
Aku bingung,ia mengerti lalu menceritakan apa yg sebenarnya terjadi. Aku pun mengerti.
"Baiklah aku akan menguatkan joon myu agar tetap mempertahankan jin ra" kataku.
"Gomawo honey".
"Bagaimana masalah rujukan jong in sayang?"
"Ooh aku lupa memberitau mu bahwa besok ia akan segera berangkat karna suratnya telah selesai" jelas chanyeol.
"Oh,ne apakah jin ra ikut?" Tanya ku.
Chanyeol mengangkat bahunya tanda tak tau.
Tak lama pesanan pun datang,kami pun makan bersama.
Selesai makan kami kembali kerumah sakit.
.
.
.

Aku meminta chanyeol melihat keadaan jong in. Dan kami pun telah berada disana, kulihat disana juga ada jin ra?

"Bagaimana keadaannya?" Tanyaku pada min ra yg berada disamping jong in.
"Tak ada perubahan" jawabnya melemas.
"Sabarlah,besok mungkin jong in akan dikirim kejepang krna suratnya sudah selesai" kata chanyeol.
"Mwo? Dia akn dirawat disana?" Tanya jin ra tiba".
Chanyeol mengangguk. Jin ra hanya terdiam.
Tak lama tangan jong in mulai bergerak,min ra nampak senang melihat jong in bergerak.
"Jong in-ah ini aku min ra?" Katanya menggenggam tangan jong in lembut. Jong in tersenyum pada min ra.
"Chanyeol,hanna" panggilnya.
Kami pun mendekat
"Maafkan aku hyung aku benar" menyesal atas perbuatanku" katanya lirih pada chanyeol.
"Ne,aku juga minta maaf karna tak pernah mengerti kau" bals chanyeol.
"Hanna nona,aku minta maaf telah lancang padamu" katanya padaku
"Ne jong in gwanchanayo" jawabku.
Ia tersenyum.
"Lalu maukah kalian tetap menjadi sahabatku?" Tanyanya lagi.
"Kami lebih dari sekedar sahabat jong in,kita sudah seperti saudara" jawab chanyeol. Jong in tersenyum manis.
"Song jin ra?" Katanya ketika melihat jin ra disampingku.
"Ne?" Jawabnya menunduk.
"Sedang apa kau? Dimana joon myun?" Tanya jong in.
Jin ra menggeleng. Jin ra pun mnjelaskan maksudnya disini,dan jong in malah marah dan menyuruh jin ra brhenti merasa bersalah.
Jin ra yg tadi menangis kini tersenyum.
"Jong in,bsok kau akan ke jepang,kau harus dirawat intens disana" kata chanyeol.
"Mwo? Aku sendirian?" Tanyanya.
"Anni,ada appamu" jawabku. Ia terdiam.
"Min ra,kau harus menemaniku" katanya.
"Mwo? Aku?" Tanya min ra.
"Ne kau,karna kau kekasihku da.."
"Kalian sudah jadian?" Tanyaku. Min ra mengangguk tunduk dan memerah karna malu.
"Chukhae" ucapku,
Tak lama berbicara,kami kembali kekamar eomma.

Hanna pov end.

Author pov.

Joon myun sedang menonton,dan chanyeol tlah kembali kekantor, kini hanna sedang menyuapin eommanya.
"Eomma besok sudah boleh pulang" katanya.
"Benarkah?" Tanya ibunya.
"Ne tadi dokter yg mengatakannya
Ibunya terlihat senang.

Cklek..
Pintu terbuka,seorang yeoja tlah masuk dn kami semua menoleh,yeoja itu menghampiri ibu hanna.
"Bagaimana keadaan eomma?" Tanya yeoja itu. Dia jin ra
"Aku sudah sembuh,bsok boleh pulang jin ra-ya" jawab ibu.
Jin ra tersenyum dan memberikan spaket bunga pada ibunya.
Jin ra kemudian mendatangi joon myun,tapi namja itu malah pergi keluar meninggalkan jin ra,membuat nyo.lee bingung
"Ada apa dengan mereka?" Tanya nyo lee.
"Molla eomma" jawabku berbohong.
Jin ra menangis? Hanna yg melihatnya lalu membawa jin ra keluar dan berbicara masalah kelakuan joon myun tadi.

Author pov end

TBC

Chapter 25 yg gaje ini uda selesai.
Mohon vote and comment.
Jumpa di chap selanjutnya ya!!
Warning: TYPO BERSERAKAN DIMANA" *^O^*

After Past LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang