Author pov.
Sudah 2 hari chanyeol bersikap acuh pada hanna. Dan hanna sangatlah sedih,setiap ia bertanya chanyeol malah meninggalkannya dan memilih untuk pergi keluar ruma mencari udara katanya.
---
"Hanna-ya" teriak chanyeol didalam kamar,hanna yg baru kluar dari kamar trkejut dan kmbali kekamarnya.
"Wae? Kau ini pagi" sudah berteriak" seperti orang gila?" Kesal hanna.
Ia pun menatap hanna dngan tatapan yg mematikan dan brjalan mndekati hanna dan menariknya masuk lalu mengunci pintu kamarnya.
Ia pun mengunci pergerakan hanna dipintu kamarnya yg tlah terkunci itu.
"Ya,ada apa namja pabbo-ya?" Kesal hanna krna punggungnya terhempas kedinding cukup kuat.
Chanyeol menatap hanna sangat tajam.
Hanna menunduk,chanyeol menangkup pipi hanna hingga menatapnya kembali,mereka hanya saling menatap.
Lama kelamaan,chanyeol mulai memajukan kepalanya dan memiringkan kepalanya,kini bibir mereka saling bertemu,awalnya hanya sekedar menempal dengan penuh rasa kasih sayang dan cinta tanpa ada nafsu.
Cukup lama mereka hanya menempelkan bibir mereka,tapi lama kelamaan chanyeol mulai kasar melumat bibir hanna,seakan besok bibir itu sudah hilang dan tiba" sesuatu yg basah jatuh mengenai bibir mereka,chanyeol melepasnya dan menatap hanna,ia sdang menangis entah apa yg terjadi dengannya tiba" menangis.
Setelah chanyeol menatapnya,ia segera keluar meninggalkan hanna. Hanna hanya terdiam sambil menangis.
"Apa salahku?" Batinnya sambil menangisDibawah chanyeol sedang mencari sebuah cd berisikan file momentum hanna dan chanyeol saat dulu,ia meminta baekhyun yg membuatkannya.
Flashback
Saat chanyeol akan menjemput eommanya,ia pergi kerumah baekhyun sebelumnya.
Sesampai dari sana,ia turun lalu masuk ke rumah baekhyun,baekhyun yg terlihat sedang asik dengan komputer canggih miliknya dan musik yg sangat daras hingga mungkin bisa membuat orang tuli,baekhyun tak menyadari makhluk lain masuk kerumahnya.
"Baek.." panggil chanyeol tak direspon oleh baekhyun.
"Baekhyun..." panggilnya sedikit keras,membuat baekhyun terlonjat kaget.
"ya,bisakah tak berteriak" dirumahku yeol?" Katanya kesal.
"Aisshh... kau ini,aku memanggilmu daritadi kau sudah seperti orang tuli,pelankan sedikit volume musikmu itu dulu baek,aku mau minta tolong padamu" katanya menjelaskan.
Baekhyun mendengus kesal.
"Hoo.. apa yg bisa aku bantu?" Katanya.
"Bisakah kau membuatkanku cd?" Tanya chanyeol.
"Untuk apa?" Tanya baek balik.
"2 hari lagi aku dan hanna akan anniversary yg ke 6 tahun" jelas chanyeol.
"Mwo? Bukannya kalian baru saja menikah?" Tanya baekhyun.
"Ya,ini 6 tahun masa pacaran kami dulu pabbo" kata chanyeol memjitak kepala baekhyun.
"Ooh...arraseo,baiklah aku bantu,tapi aku minta data darimu dulu" kata baekhyun.
"Ne,suda aku siapkan" sambil memberi sebuah flashdisk?
"Bsok bisa kau ambil,tapi ingat kau ambil saat malam ya" baekhyun mulai bekerja saat sudah memasukkan flashdisk ke komputernya.
"Baiklah,aku pergi dulu aku akan menjemput eomma dan noona ku dibandara" kata chanyeol sambil berbalik berjalan menuju pintu untuk keluar.
"Ya,sampaikan salamku pada eomma dan noona juga" teriak baek tanpa mengalihkan pandangannyaFlashback end
Chanyeol terus mencari dimana cd itu.
Ia mencari dilemari dan akhirnya ketemu juga sebuah kotak berukuran hati berwarna pink,chanyeol tersenyum dan mengambilnya.Hanna sudah berada di ruang makan,ia sedang mempersiapkan sarapan dengan matanya yg mulai sembap.
Chanyeol datang dengan membawa tas kerjanya,ia sudah rapi untuk pergi ke kantornya dan sekarang ia duduk diatas kursi.
Hanna sedang menunduk menutupi matanya yg sembap.
"Makanlah dulu" kata hanna masih sambil tertunduk.
Chanyeol yg sedang menatap ponselnya segera menatap istrinya.
Ia bisa melihat mata hanna yg sembap,hanna lalu pergi meninggalkan chanyeol."Mianhaeyo chagiya" batin chanyeol.
Author pov end
Hanna pov.
Sangat kesal aku pada namja tiang listrik itu,sifatnya tiba" berubah menjadi cuek dan sesuka hatinya saja memperlakukanku.
Pagi ini saat sarapan aku tak menemaninya karna aku benar" kesal pada namja gila itu.
Chanyeol benar" menyebalkan.
Aku pergi kekamar,dan segera merebahkan tubuhku,sedikit lelah yg aku rasa saat ini.Cklek...
Pintu terbuka,aku menoleh kearah pintu dan muncullah sesosok namja yg tadi aku rutuki,namja gila yg sayangnya sudah menjadi suamiku,dan ayah dari calon aegi ku ini.
Setelah aku melihat sekilas ia masuk da menutup kamar lagi,aku menutup wajahku dengan selimut.
"Hanna-ya,aku pergi dulu ne" katanya,aku rasa ia sudah duduk disampingku.
Aku masih saja tak meresponnya,masih menutup wajahku dengan selimut.
"Hanna..." panggilnya bebrapa kali,aku tetap saja tak mau meresponnya.
Sampai akhirnya aku merasa ia sudah bangkit dan pergi.
Setelah aku cek,dengan sedikit mengintip dibalik selimut,ternyata benar ia sudah pergi.
"Aahh..menyebalkan" rengekku.Hanna pov end
Chanyeol pov.
Sarapan pagi ini,aku sendirian. Hanna pergi meninggalkanku,ia pasti marah padaku. Aku merasa bersalah padanya,aku pun secepatnya menghabiskan sarapanku.
Setelah selesai,aku kedapur dan aku menemui bibi nam baru kembali dari kebun rumah kami.
"Ya,bibi apa kau melihat hanna?"
"Tidak tuan,saya tidak melihat nona hanna,siapa tau ia dikamar" kata bibi nam.
Aku pun pergi menuju kamar,membuka pintunya dan kulihat ia sedang merebahkan dirinya,dan ia menoleh sebentar saat aku masuk tadi lalu menutup wajahnya dengan selimut.
Aku duduk disampingnya.
"Hanna-ya aku pergi dulu ne?" Tak ada respom darinya.
"Hanna..." panggilku berkali" tapi ia tetap tak merespon.
Aku menghela nafas,sangat wajar jika ia marah.
Aku pun keluar dan segera pergi menuju cafe,sebenarnya hari ini aku tak terlalu banyak waktu dikantor,aku akan pergi bersama baekhyun.Sesampainya,seorang karyawanku meminta ku menanda tangani masukan bulan ini.
Sudah hampir makan siang,baekhyun pun belum datang juga.
Chanyeol segera menghubungi baekhyun."Kau dimana eoh baek?"
"Aku suda ada didepan kantormu,sabarlah aku sedang menuju lift"
"Baiklah,cepat sedikit baekhyun"
"Ne"
Ia pun memutuskan sambungannya,aku melihat wallpaper ponselku,fotoku bersama hanna,dan aku menatap kotak yg berbentuk hati tersebut. Aku tersenyum sendiri,bagaimana ia memberikannya pada hanna nanti.
Tok..tok..
"Masuk"
"Maaf sajagnim,tuan byun sudah menunggumu" kata asistenku,tuan wu.
"Suruh saja ia masuk", ia lalu mengangguk dan menyuruh bekhyun masuk,
"Kau bisa pergi" kataku pada tuan wu,ia membungkuk memberi hormat. Lalu meninggalkan kami.
"Bagaimana yeol? Kita pergi skarang?" Tanyanya.
"Ya,sebaiknya pergi sekarang untuk mempersiapkan itu semua baek"
Ia mengannguk lalu,kami pergi.Chanyeol pov end.
Author pov.
Hari sudah mulai sore,Dirumah hanna,sedang menonton drama musikal kesukaannya.
Ponselnya yg berada di sampingnya begetar dan terdapat pesan masuk dari asisten chanyeol?From: asisten wu.
Maaf menganggumu nona,aku hanya ingin memberi taumu bahwa sajangnim chanyeol mengalami kecelakaan.Hanna terdiam dan membeku menatap ponselnya.
Author pov end.
TBC
Mian ya baru lanjut ff yg makin gaje ini.
Gua mah nyuri" waktu untuk nulis ini chap disela" UTS gua.
Maaf typo berserakan,akunya buru" >o<
Jangan lupa vote and comment ya 。^‿^。
Love readers,miss you (^v^)
Jangan sekedar jadi SIDERS YA ( ̄∀ ̄)
