15. Pelaku

52 4 0
                                    

"Hmm terlalu banyak kejanggalan di sini" seru Ren. "Kenapa Seyong yang jelas-jelas mengatakan sebagai oposisi Sherin mengunjungi Sherin? Walau untuk mencari muka Yang Mulia tak seharusnya sampai 5 kali datang. Kemudian Seping yang bilang sangat sibuk masih bisa menyempatkan waktu untuk datang?"

"Apakah ada hubungan antara Liong Jin dan Yu Shin dengan selir istana?" Tanya Min.

"Tidak ada Yang Mulia. Hanya saja kedua orang itu dulu pada zaman raja terdahulu mereka adalah pendukung keluarga Fei yang sekarang merupakan keluarga Seyong. Tapi mereka sudah tidak pernah berhubungan lagi dengan keluarga Fei semenjak kenaikan tahta Yang Mulia"

"Lalu siapa pelakunya? Kenapa kita tak bisa sampai padanya?"

"Bagaimana jika aku ke tempat itu lagi? Tempat pertama kali aku ditemukan. Tempat aku membututi mereka? Mungkin saja aku akan menemukan sesuatu."

Min menatap Sherin, "Apa kamu yakin? Apa tempat itu bukan menjadi tempat yang menyeramkan bagimu?"

"Tidak Min. Aku adalah orang yang kuat bahkan aku dibunuh pun tak mati!" Jawabnya bangga.

Min memeluk Sherin. "Jangan mengatakan kata 'dibunuh' dengan mudah. Aku tak pernah ingin kau mati."

"Karena itu Min kita harus menemukan pelakunya sebelum penyerangan itu dimulai."

"Baiklah, aku akan menemanimu besok."

"Tidak Yang Mulia. Besok utusan dari negara Kao datang. Sebaiknya anda tetap di istana untuk menyambutnya. Saya yang akan menemani Sherin!"

Min ingin mengatakan tak setuju tapi dia juga tak punya alternatif lain akhirnya ia hanya menghela nafas panjang, "baiklah"

--------------------

Sherin berdiri di belakang pohon tempat dalam ingatannya, ia bersembunyi. Posisinya sangat mirip dengan ingatannya. Ingatannya mulai datang dan semuanya itu adalah penyiksaan yang ia dapatkan. Pukulan yang bahkan sampai membuatnya tak bisa berteriak. Tubuh Sherin menjadi lemas dan Ren menopangnya.

"Kamu yakin tak apa-apa? Wajahmu pucat, lebih baik kita kembali!" kata Ren.

"Tidak kak! Aku masih bisa bertahan" sherin berpikir, "Kak tempat ini agak jauh dari istana dan terpencil. Kenapa prajurit raja (satuan khusus yang dibuat oleh raja dan bekerja langsung atas instruksi raja. Disini yang berperan menjadi ketuanya adalah Ren sebagai tangan kanan raja) bisa menemukan tempat ini?"

"Hei, jika dilihat-lihat wanita ini cantik juga, bagaimana sebelum kita membunuhnya kita perkosa dulu dia?"

"Haha ide bagus tuh!"

Cahaya obor banyak datang mendekat.

"Kau yakin ada seseorang disini?" Suara dari arah cahaya obor.

"Tentu saja ada suara di situ! Aku mendengarnya!" Suara lain dari arah cahaya obor.

"Ayo kita periksa!" Suara lain lagi dari arah yang sama.

Gerombolan di depan Sherin mulai saling melihat. "Sepertinya ada warga yang datang. Sebaiknya ayo kita pergi!" Dan gerombolan itu berlalu.

Di tengah tak berdayaan Sherin dan mata Sherin yang sudah bengkak membuatnya tak bisa melihat dengan jelas. Ia hanya melihat seorang anak remaja laki-laki datang mendekat.

"Nona! Nona baik-baik saja? Saya akan panggilkan pertongongan!"

Rasa sakit yang sudah tak terbendung membuat Sherin tak sadarkan diri.

Sherin tersentak, "ada seseorang kak! Ada seseorang lain dalam ingatanku!"

"Siapa? Siapa orang itu? "

The MoonlightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang