Banana -11

7.4K 851 20
                                    

Sekarang, aku benar-benar menjadi orang ketiga didalam mobil Nimo. Pemeran utamanya adalah si monyet sialan itu dan Chery. Selamat untuk mereka yang sukses bikin aku persis obat nyamuk!

Sedari tadi tak henti-hentinya mereka mengoceh. Aku nggak tau dan nggak mau tau apa yang mereka bicarakan.

Niat hati merelaxkan pikiran, malah makin butek. Tau gini mending dirumah sendirian meratapi kegalauan. Bukan malah menambah kegalauan dengan melihat pasangan alay didepanku ini.

"Nyalain musik doong. Sepi niih," celetuk Chery.

Aku mengernyit. Apa yang barusan dibilang cewek itu? Sepi? Bukannya dari tadi dia ngoceh terus ya?

"Lo mau lagu apa?"

"Hmm... nyalain lewat bluetooth aja"

"Nggak. Nggak. Gue tau lagu lo semua menye-menye"

Aku melirik Nimo dan Chery bergantian. Pasangan ini aneh, dibilang pacaran kayak nggak pacaran. Dibilang nggak pacaran kayak pacaran.

Aku bingung.

Eh?

Ngapain juga harus mikirin mereka. Mending tidur dan berharap sampai dengan selamat begitu buka mata.

"Kak Nana, mau lagu apa?" suara Chery yang berisik bikin mataku yang udah pejam jadi melek lagi.

"Eh?" aku mengerjap-ngerjapkan mata.

Nimo menyentil dahi Chery pelan. "Lo ganggu orang tidur aja. Nggak ada musik-musik. Tidur"

Aku menatap Nimo dengan dahi mengerut rapat. Kok dia tau aku mau tidur? Atau jangan-jangan Nimo memperhatikanku dari tadi ya?

"Puter lagu gue atau rahasia kak Nimo bakal gue bocorin sekarang?"

Eh?

Rahasia? Nimo punya rahasia? Cowok songong binti playboy itu punya rahasia?

Nimo mendengus kasar. "Iya. Nyalain bluetooth lo"

Chery tertawa cekikikan. "Gitu doong. Baru namanya Nimo ganteng"

"Gue ganteng dari sono-sononya kali"

"Idiih. Pede"

"Terserah,"

"Pasangan aneh," gumamku.

"Apanya aneh, Kak?" tanya Chery yang kini menghadap ku.

"Eeh," Aku tergeragap.

Mampus, aku harus jawab apa?

"Dia kali aneh," sahut Nimo sembari melirikku dari spion.

Aku melotot lebar dan mengutukinya tanpa suara.

"Kak Nana lucu deh. Pantesan kak Nimo suka," celetuk Chery.

Eh?

Apa?

"Ap—apa?"

Aku melirik Nimo yang mendelik kearah Chery. Sumpah, ini bikin aku  nggak ngerti sama sekali.

Bukannya Chery dan Nimo pacaran?

Eh. Tunggu deh.

Nimo suka sama seorang Nana?

Nimo? Si cowok songong dengan segudang sikapnya yang jengkelin suka sama Nana?

HAHAHA.

AKU NGGAK PERCAYA!

"Gue bercanda kok, kak Nana. Jangan dipikiran ya," ujar Chery membuyarkan lamunanku.

Tuh kan...

BananaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang