Still Holiday

216K 11K 139
                                    

POV Axel

***

Tadi aku bertemu dengan maminya Bella, dia sama cantik seperti Bella. Sedikit mengingatkanku tentang masa dahulu aku dan Bella sering bermain bersama. Sebenarnya beberapa hari yang lalu, saat aku, Bella, dan Keenan makan bersama, mulai dari situ aku mengetahui penyakit Bella.

Sejak saat itu, aku berjanji pada diriku sendiri untuk menjaga Bella. Ini bukan rasa kasihan sama sekali, tapi rasa takut, takut kehilangan sosok wanita cantik yang aku sayangi.

Liburan kali ini aku di Indonesia, sebenarnya papa dan mama mengajakku untuk pergi, tetapi aku tidak mau. Aku khawatir, kalau bella ditinggalkan dalam keadaan seperti ini. Fany, mantan pacarku, dan sahabat Bella juga, dia sedang berlibur keliling eropa aku melihat postingannya di instagram. Keenan, sedang ikut papa nya mengembangkan mall di Asean. Billy, dia sibuk bersama keluarga besarnya mengadakan acara.

Jadi aku hanya sendiri tanpa teman, ah ya masih ada Bella, namun dia tidak masuk "teman" mungkin lebih cocok "calon gue" hahaha andai saja.

Pagi ini aku mengirim pesan via line seperti biasanya,

"Good morning bell, wake uppp"

"Don't forget to have a breakfast bell"

"See you soon"

Aku mengirim pesan, tetapi setelah satu jam dia tidak membalasnya, yang aku ketahui bella sangat addict sama handphone karena kegemarannya stalking.

Siang hari,

"Bellaaa, where r u noww?"

"Missing u already"

dia masih tidak membalas pesanku.

aku semakin khawatir.

Sore hari,

LINE:

you received phone calls.

missed called.

you received phone calls.

Aku terus menghubungi bella tetapi sama sekali tidak ada jawaban, aku memutuskan untuk kerumahnya sekarang. Saat aku dijalan, handphone ku berdering aku sudah senang karena aku pikir itu bella yang menelepon ternyata mami bella.

"Hallo tante"

"Hallo axel, maaf banget kalo tante ganggu, bisa gak kerumah bella? check keadaan dia? tante lagi di spore sekarang."

"Ah iya tante ini axel lagi perjalanan kerumah bella"

"Makasih ya axel"

"Sama sama tante"

Setelah telepon ditutup, aku menjadi negative thinking dugaanku pasti benar. Bella pasti seharian tadi memikirkan hal macam-macam, aku menginjak gas dan mobilku berlaju cepat kerumahnya. Jarak dari rumahku lumayan jauh ke rumah bella, membutuhkan waktu sekitar 30 menit.

08.20 pm

Tanpa berpikir panjang aku menaruh mobil tepat di depan pintu rumah, aku langsung masuk dan menuju kamar bella,

"BELLAAAA" teriakku kencang.

"Mas axel disini toh non bella gak buka kamar nya dari tadi."

Aku menggebrak pintu kamarnya, aku masuk dan melihat bella tergeletak dilantai bersama pecahan lampu.

"BELLAAA BANGUN!"

"beell ayo lah please"

Dia terbaring lemas, aku langsung mengangkatnya dan pergi ke rumah sakit menaikki mobilku, Sepanjang jalan aku hanya menyetir dengan satu tangan, karena tangan kiriku terus menggenggam bella,

Stalker In Love, SUDAH TERBIT 。 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang