Bella's POV
no silent readers
happy reading!
--------------------------------------
Aku terbaring lemas dipinggir tangga, melihat kejadian dibawah sambil mendengarkan sedikit, aku mulai mengerti apa yang Axel ingin beritahu padaku.
Axel datang kearahku, diam tanpa berkata langsung menggendongku dan memasukan aku ke kamar.
Bi Rose datang untuk memberikan aku coklat hangat kesukaan ku untuk aku minum sedikit, agar perutku setidaknya ke isi.
Baru satu teguk saja aku sudah mual ingin memuntahkan nya kembali.
Aku semakin tersiksa, akhirnya aku tertidur dahulu kemudian dokter datang dan memeriksa ku, Axel pun keluar dari kamarku entah mau kemana.
Aneh, diluar tidak terdengar berisik lagi. Dan Papi maupun yang lain tidak datang ke kamarku, sekarang yang ada disebelahku hanya Fany.
"Fan"
"Apa bell?"
"Lo tau masalah ini?"
"Engga sama sekali, gue aja kaget pas tau kabar dari Keenan tadi"
"I feel sad, Fan..."Setelah dokter memeriksa aku dan memberikan obat, aku berjalan perlahan keluar diantar oleh Fany.
Aku menuju ruang keluarga dan duduk disofa tepat sebelah Papi, semua orang ada disana termasuk teman-temanku.
Karena high gangs adalah saksi mata kejadian tersebut.
Dan memang Papi sudah memaklumi, tetapi yang tidak dia habis pikir adalah Tante Linda, dia benar-benar jatuh cinta dan percaya tetapi malah dikecewakan seperti ini.
Yay problem solved, karena Papi memaafkan mereka, tetapi Om Raffi memohon dia tidak ingin Vio keluar dari sekolah bagus yaitu, highscope.
Mungkin, masih ada rasa kasian sehingga Papi memperbolehkan tetapi dengan kelas yang berbeda dari aku maupun teman nya yang lain.
"Saya cuman mau kalian minta maaf ke Bella aja sekarang, karena dia sampai diculik dan saya tidak tahu apa-apa, saya hanya tidak terima jika anak saya yang ikut disakiti" ucap Papi.
"Maafin Tante, Om dan Vio ya bella kami gak akan ganggu kamu lagi" ucap Tante Linda.Vio hanya terdiam dan menatap ku keji seperti sedang kesal, aku masih lemas, dan memutuskan untuk naik ke kamar duluan, Om Raffi, Tante Linda, dan Vio juga sudah pulang.
Axel, Keenan, Billy dan Fany berpamitan untuk pulang juga.
Setelah mendapatkan beberapa pelukan dan a kiss forehead, aku merasa lebih baik dari sebelumnya.
***
Aku kembali ke kamar, dan bersiap untuk tidur karena besok aku harus sekolah.
Ketika aku mau tertidur,
toktoktok
"Bella sayang ini Papi"
Mata ku membuka kembali dan terbangun, papi sudah masuk kamar.
"Ada yang mau papi omongin" ucap Papi dengan wajah serius.
"Kenapa pi? kok serius banget?" tanyaku.
"Gimana kalau kamu pindah ke perancis lagi? Papi takut kamu bahaya kalau disini" jawab Papi.
"Loh kenapa pi? Bella udah nyaman banget tinggal disini dan Bella banyak sahabat, apalagi Axel" ucapku.
"Tapi ini buat kamu sendiri, siapa yang tahu kalau Om Raffi akan berhenti menganggu keluarga kita" ucap Papi.Aku benar-benar shock, aku tidak bisa meninggalkan Indonesia begitu saja.
Bagaimana dengan Axel dan sahabatku yang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stalker In Love, SUDAH TERBIT 。
Teen FictionHR #2 in Teen Fiction. Perempuan berbadan mungil yang bawel. Ya dia adalah Bella Carissa Daniela. Hobi Bella adalah stalking, terlihat keahliannya menjadi stalker saat bertemu dengan lelaki yang membuatnya penasaran setengah mati. Setelah Bella meng...