QUEEN OF HIGH SCHOOL
06.00
Bella's POV
Setelah semalaman aku flashback tentang mami dan papi hingga aku terlelap tidur dengan airmata yang mengalir dipipiku.
Ternyata matahari sudah mulai terbit diluar jendela, menyinari mataku yang masih terlelap. Sampai jam enam tadi pagi aku masih belum terbangun dari tidur, datang lah bibi yang sudah menjaga dari kecil, dia adalah Bi Rose.
Dia memasuki kamarku untuk membangunkan aku,
"Non, ayo bangun hari pertama masuk sekolah harus dateng lebih awal, jangan sampai telat" ucap Bi Rose sambil perlahan aku membuka mata mendengar ada seseorang yang membangunkanku.Aku terbangun ketika melihat wajah Bi Rose,
"BIBI! KEMANA AJA SIH? GATAU BELLA KANGEN BANGET?" teriakku.
"Kan kemarin ketemu pas non teriak-teriak ada kecoa tapi, non nya gak sadar mungkin" ucap Bi Rose.
"AH IYAAA. Sorry bi aku enggak maksud kayak gitu" ucapku sedih.
"Enggak apa-apa atuh yaa non" ucap bibi.Entah mengapa ketika kecil aku memang lebih dekat dengan bibiku daripada orang tuaku sendiri. Karena, mereka terlalu sibuk dengan dunianya masing-masing dan mengabaikanku.
Ah sudahlah tidak akan habisnya membahas kesedihanku tentang mami dan papi. Mungkin karena jet lag aku belum terbiasa dengan suasana disini, semuanya masih terasa asing dan aneh ketika aku terbangun pagi ini.
Setelah berpelukkan dengan bibi, aku masih merasa sangat ngantuk.
"Bi, Bella tidur lagi ya bentar lagi aja bella ngantuk banget." ucapku.Bi Rose pun meninggalkanku terlelap.
Aku memejamkan mataku lagi dan mulai bermimpi. Sampai akhirnya aku tak sadar kini sudah tepat pukul 06.40. Artinya, 20 menit lagi gerbang sekolah baruku akan ditutup. Aku segera terbangun berdiri dan mandi bersiap untuk berangkat ke sekolah.Sehabis mandi, kini aku berdiri tepat didepan cermin dikamarku sambil berbicara sendiri,
"Terbiasa dengan gaya berpakaianku di Perancis, aku merasa sangat keren dengan cara berpakaianku ke sekolah hari ini." ucapku.
Akupun siap untuk berangkat ke sekolah. Dengan memakai baju bebas, karena aku merasa yakin, kalau papi akan memasukkan aku ke international school. "So thats okay lah ya" ucapku sendiri.
Tiba di sekolah Venicia International School. Yap betul! Papi memasukkan aku ke international school.
"Aku enggak yakin akan nyaman di sekolah ini, kenapa masih saja ada anak international school yang berpakaian super nerd ke sekolah seperti itu." sindirku dalam hati.
"Non, bapak tinggal dulu ya. Nanti non pulang sekolah bapak jemput lagi."
ucap supir pribadiku bernama Pak Sukiman.Tanpa menghiraukannya akupun berjalan memasuki lorong sekolah. Banyak anak murid dari golongan dan ras yang berbeda-beda tetapi tetap bergabung bersama-sama. Aku berjalan dengan percaya diri memasuki sekolah baru ini, tapi yang aku herankan kenapa semua orang terpaku melihatku? Apakah aku aneh?
"Hm enggak bisa apa mereka liat princess seperti diriku lewat" ucapku dalam hati.
Menuju teacher's room mencari Ms.Nina yang diberitahu papi bahwa beliau akan menajdi wali kelasku. Akupun menemuinya, dan berbincang sedikit tentang masa SMPku di Perancis.
Memasuki kelas IPS, sudah seperti dugaanku bahwa otakku ini memang lebih cocok untuk masuk kelas IPS. Aku dan Ms. Nina berjalan menuju kelas dan Ms. Nina mempersilahkanku untuk memperkenalkan diri di depan kelas.
"Hi guys, kenalin nama aku Bella Carissa Daniela. Kalian boleh manggil aku Bella, aku dulu kelas 1 sempat sekolah di Perancis, jadi aku sampai seterusnya bakalan belajar disini, thanks." ucapku dengan ramah.
"Panggil babe boleeeh tuh!" teriak anak anak cowok yang terdengar dari pojok belakang.
"Udah kalian jangan berisik, silahkan Bella duduk dibangku yang kosong" ucap Ms. Nina
Tik-tok-tik-tok.
"Ah bagaimana ini? Aku kebingungan harus duduk dimana" ucapku dalam hati.
Akhirnya aku melihat ada seorang cewek yang sedang duduk sendiri dan nampaknya ia ramah untuk aku jadikan teman baru di sekolah ini. Akupun menduduki bangku tepat pada barisan ketiga. Dibelakangku ada segerombolan cowok.
"Sini aja duduk, daripada lo dimodusin idol sekolah ini, haha" canda cewek itu kepadaku.
Wait. IDOL? Haha idol sekolah sini saja terlihat tertarik padaku tadi.
Ohiya, teman sebangku aku.
"Sorry ya aku main duduk disini, ngomong ngomong nama lo siapa?" ucapku berusaha ngomong gue-lo karena tidak terbiasa.
"Tiffany, tapi panggil gue fany aja" ucap cewek sebelahku.
"Fany enggak ngerasa aneh apa? Aku lihat selain kita berdua disiini cewek lainnya tidak ada yang terlihat ramah dan semua terlihat seperti terlalu serius." tanyaku.
"Hahaha lo jangan gitu, enggak usah dipeduliin juga." ucap Fany.-tingtingting-
Bell istirahat disekolahku berbunyi, setelah selesai kelas tadi aku bersama Fany jalan menuju kantin. Sambil melihat keseliling sekolah baruku ini, selama diperjalanan aku merasa penasaran siapa gerombolan cowok yang duduk dibelakang itu. Tanpa aku bertanya tiba-tiba Fany menjelaskan tentang High Gangs yaitu segerombolan cowok yang ada dibelakangku tadi, yaitu ada tigacowok: Axel, Keenan, dan Billy. Mereka adalah gang paling berkelas dan keren disekolah ini, menurut Fany. Yang diketuai oleh Axel. Fany melanjutkan ceritanya kalau mereka memiliki keluarga yang menjadi donatur bahkan ketua yayasan untuk sekolah ini.
"Hm papi aku juga bisa kali" ucapku dalam hati.
Tiba dikantin Fany dengan baiknya menemaniku untuk jajan disini. Akupun mulai penasaran tentang cerita dari high gangs itu. Aku membulatkan tekad untuk menanyakan ke Fany,
"Eh fan. Kamu kira-kira.... tau enggak sih instagram salah satu dari fly gangs atau apalah itu?" ucapku salah agar tidak terlihat benar-benar ingin tahu.
"Mungkin maksud lo high gangs kali Bell, gue tau sih coba lo buka aja instagram nya Axel @axelradista kalau enggak salah dia pernah deh upload foto bareng-bareng gitu. Ngomong-ngomong kok lo nanyain mereka emang ada apaan?" kata Fany.
"Enggak hahaha cuman nanya doang sih sebenernya enggak pingin tau juga" ucapku menutupi jiwa stalker.
Bell masuk telah berbunyi, aku bersama Fany masuk lagi ke kelas. Memang ya, kelas social itu selalu terkesan acak acakan namun solidaritas tinggi, that's a fact of us. Yang katanya high gangs itu masuk ke kelas telat setelah sekitar 30menit bell masuk berbunyi. Tetapi, guru mempersilahkan mereka masuk, ya mungkin karena orang tua mereka memiliki peran penting untuk sekolah ini. Saat aku melihat mereka bertiga masuk ke ruangan kelas, mereka berjalan melewati bangkuku untuk menuju belakang. Yang aku lihat adalah lelaki ini... melewati bangku aku dengan parfume yang sangat menarik perhatianku. Mungkin nanti aku akan tahu namanya. Its all about time I will know who you are.
Aku kira cowok yang wangi ini yang tadi mau panggil aku babe bukan ya? kalau iya apa dia sengaja menarik perhatianku? atau hanya aku yang terlalu percaya diri?
Apa aku adalah seorang Queen?
--------------------------------------------
thanks reader,
vote&comment ya!
next part lebih rame ayo baca💘silverbuttons
KAMU SEDANG MEMBACA
Stalker In Love, SUDAH TERBIT 。
Teen FictionHR #2 in Teen Fiction. Perempuan berbadan mungil yang bawel. Ya dia adalah Bella Carissa Daniela. Hobi Bella adalah stalking, terlihat keahliannya menjadi stalker saat bertemu dengan lelaki yang membuatnya penasaran setengah mati. Setelah Bella meng...