POV Bella
***
Karena kejadian semalam aku meminta Papi untuk menunda acara ulang tahunku, karena moodku sangat buruk sekarang. Aku terbangun dan kembali melihat notifikasi handphoneku, aneh nya Axel tidak mencariku lagi, sepertinya dia sudah menyerah setelah permintaan maaf nya aku tolak mentah-mentah.
02.30 pm
Siang ini aku janjian dengan Keenan di Cafe Milan, memang sejak pertama aku ke Indonesia, ini adalah tempat favoriteku. Kali ini aku makan banyak sekali karena mungkin sampai sekarang perasaanku masih sedikit kesal karena sikap Axel semalam, Keenan membiarkanku memesan semuanya yang aku mau. Hari ini Keenan terlihat sangat pendiam, tidak melucu, tidak merayuku dengan candaan.
Makananku sudah habis semua, begitu pula makanan Keenan, ya seperti biasa aku permisi ke toilet. Aku melakukan kebiasaan burukku lagi, dengan mengeluarkan makanan yang tadi aku makan.
Bulimia itu terus menyerang pikiranku dan sudah menjadi hal yang biasa. Sehabis itu, aku keluar berpura-pura habis membuang air kecil. Keenan seperti gugup dan canggung di depanku, kini wajahku seperti nya mulai memucat.
"Bella lo kenapa?" tanyanya.
"Kenapa apanya?" tanyaku balik.
"Lo kayak gini gara gara Axel semalem?"
"Gue gak apa apa"
"Bell jangan gini gue gak bisa liat lo pura pura kuat"
"Yaampun Keenan santai aja kali"
"Maafin gue Bell"
"Lo gak salah"
"Gue sama Fany sengaja pingin bikin lu sama Axel jadi jauh, maafin gue Bell"Aku terdiam tanpa berkata apapun setelah mendengar kalimat terakhir yang terucap dari mulut Keenan. Benar.... perasaan tidak menyangka dan kecewa bercampur aduk. Entah harus menjawab Keenan apa, aku langsung mengambil tas dan keluar cafe itu.
Segera aku menanyakan posisi Axel dimana, tetapi ia tidak membalas balas pesanku hingga sejam lebih. Aku memunculkan jiwa stalkerku kembali, lewat aplikasi "Find My Iphone".
Lewat iPhoneku dan Axel aku bisa mencari posisi dia sedang dimana sekarang, terlihat di maps dia berada di salah satu tempat yang pernah kami kunjungi, Chinese Restaurant. Bergegas aku menuju tempat Axel berada disana.
Ketika aku sampai tepat didepan restoran ini, aku melihat Axel. Aku hanya bisa terdiam ketika melihat dari kejauhan Axel yang sedang menggenggam tangan Fany depan mataku sendiri, dia sahabatku, mengapa Fany tega sekali? Apakah aku pernah berbuat kesalahan fatal hingga ia menusukku dari belakang seperti ini.
Setelah melihat kejadian itu aku berjalan mundur dan keluar dari restoran karena tidak mungkin, wajahku yang sedih ini menghampiri merekan berdua. Namun, tidak sengaja aku menabrak salah satu pelayan disana.
"Ah... bodohnya gue" ucapku perlahan langsung berlari keluar restoran.
Mungkin tadi Axel dan Fany tidak melihatku karena mereka sedang asyik berpegangan tangan atau mungkin mereka juga sama sekali tidak peduli apakah disitu ada aku atau tidak karena pada dasarnya aku hanya orang baru yang memasuki kehidupan kalian semua.
Karena belakangan ini aku sudah terbiasa menyetir di kota Jakarta dan dengan bantuan maps aku bisa menuju rumah langsung. Aku menyetir tanpa melihat situasi, kini mobilku benar-benar melaju kencang. Sungguh aku penuh perasaan kecewa mendalam.
"Selamat Fan. Kamu berhasil" ucapku sendiri dimobil sambil meneteskan air mata.
Salah gue apa? Kenapa saat ulang tahun gue yang seharusnya hari paling menyenangkan justru menyakitkan sekali, padahal gue berharap bahwa tadi malam adalah awal kehidupan yang bahagia tapi semuanya hancur! Fany sahabat gue dia benar benar sahabat gue, mengapa tega sekali?
"Semua omongan cowok emang bullshit!" ucapku berteriak kencang sambil menundukan kepala ke setir dan bodohnya aku menginjak gas full.
"GAK ADA SATUPUN YANG BENER BENER SAYANG SAMA GUE, BELLA CLARISSA DANIELA GAK AKAN PERNAH BAIK KE LO SEMUA LAGI!" ucapku sambil menunduk penuh air mata.
Emosi memang hal yang paling sulit aku tangani ditambah dengan perasaan kecewa yang mendalam, mereka adalah salah satu alasan aku tersenyum. Sekarang yang aku rasakan hanya kegelapan dan kehampaan.
-----------------------------------
thanks readers,
pendek dulu ya soalnya next part bakalan panjang dan menegangkan!
nantikan dan simak terussilverbuttons
KAMU SEDANG MEMBACA
Stalker In Love, SUDAH TERBIT 。
Teen FictionHR #2 in Teen Fiction. Perempuan berbadan mungil yang bawel. Ya dia adalah Bella Carissa Daniela. Hobi Bella adalah stalking, terlihat keahliannya menjadi stalker saat bertemu dengan lelaki yang membuatnya penasaran setengah mati. Setelah Bella meng...