Jealous

180K 8.4K 304
                                    

Bella's POV

No siders
Happy reading!

--------------------------------------------

Hari pertama Vio di sekolahku ini, dia mulai dengan memperkenalkan diri didepan kelas, tetapi saat hendak lanjut Axel, Keenan, dan Billy memasuki ruangan kelas.

Kelas langsung menjadi hening.

Seketika mereka bertatapan, Axel dan Vio. Tepat di depan mataku sendiri, cara Axel menatap sama seperti saat aku baru memasuki kelas sini dengan ciri khas Axel tetap diam.

Aku berkeluh kesal ke Fany, atas sikap Axel tadi di depan seolah ingin menarik perhatian Vio.

Axel melewati kursiku, dia menoleh kepadaku sambil memberi isyarat bahwa nanti istirahat dia ingin berbincang denganku.

High gangs seperti biasa duduk dibelakang, Keenan bersama Billy dan Axel sendirian.

"Kamu cari bangku kosong aja ya vio"
"Okay miss thanks"

Aku menoleh kebelakang, terlihat hanya bangku disamping Axel yang masih kosong.

Vio berjalan ke arah bangku Axel, sebelum ia bertanya aku langsung memotong dengan berbicara,

"Gue yang duduk disitu Vio!"
"Loh ini kan kosong bell"
"Ya gue cuman naro tas disini doang, dan ini mau duduk disitu. Jadi lo minggir!"
"Lah yaudah"

Dia berjalan kebangku depan lagi dengan berlagak sombong, secepat kilat aku memindahkan tas ku dan duduk sebelah Axel.

"Lo centil amatsih!" ucapku.
"Lo kenapa sih bell?" ucap Axel.
"Masa mau sih duduk sama dia? Kan dia nanti modus modus" balasku.
"Dia modus sama gue gak akan ngaruh,  relax im yours"
"Tetep gue gak suka pokoknya"
"Udah deh belajar aja" ucap Axel dan langsung mencubit pipiku.
"Aw sakit tau!"

Dia hanya terdiam, pembicaraan kami terhenti. Sekarang pelajaran matematika dengan guru yang sangat membosankan, terlihat Vio membalikan tubuh sambil melirik centil ke pacarku Axel!

Segera aku langsung memegang kedua pipi Axel, dan membuat dia hanya melihatku saja agar Vio tau kalau cowok disebelahku ini adalah pacarku.

"Xel lo ngerti yang ini gak?"
"Aduh bella, mana? gue gak bisa kalo tangan lo dipipi gue"
"Hm gak jadi deeeh"

***

Bell istirahat berbunyi, setelah tadi aku berjanjian dengan Axel akan mengobrol dikantin.

Terlihat meja dikantin semuanya penuh sudah di duduki orang lain, dengan kekuasaan nya Axel menyuruh salah satu meja yang di duduki anak culun untuk pindah.

Aku dan Axel duduk dimeja itu berdua,

"Bell cerita lo kenapa kemarin"
"Gue kesel aja, Papi bener bener ngancurin acara ulang tahun yang bener-bener spesial cuman gara-gara satu cewek yang gue gak tau asal-usul nya darimana"
"Tapi Om Anthon udah jelasin kenapa dia gitu?"
"Udah, ya gue sih coba terima aja lagian selama Papi seneng gue gak pernah masalahin, tapi...."
"Lo kebanyakan tapi bell"
"Dengerin duluu!"
"Iyaiya apa"
"Tapi gue gak suka sama anaknya"
"Kenapa? jealous ya?"
"Engga"
"Dia lebih cantik dari lo kok emang"
"TUHKAN AH I HATE YOU"

Aku langsung pergi dari meja dengan muka cemberut, sebelum sempat beranjak Axel sudah menahan tanganku.

"Dengerin dulu gue belom beres ngomong nya bell"
"Apa lagi sih? udah sama dia aja yang lebih cantik"
"Dia lebih cantik tapi di hati gue ada nya monster buruk rupa kayak lo, jadi mau mahluk apa yang ada, hati gue mau nya sama lo"

Stalker In Love, SUDAH TERBIT 。 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang