POV Bella
***
Hari ini, aku benar-benar merasakan sakit nya menjadi seorang cewek yang memiliki penyakit BN, bulimia nervosa. Ini semua memang sudah takdirku, mungkin jika aku tidak memiliki penyakit ini, tidak akan ada yang memperdulikanku. Aku senang sebagai pasien yang mengidap BN, dengan cara itu papi dan mami bisa sayang sama aku, walaupun hanya sebatas kasihan.
Aku bisa melihat teman-temanku datang dan menjengukku.
Tapi sekarang, aku terbaring lemas dilantai kamar. Mengapa tidak ada yang menolongku? Tuhan, sungguh sakit rasanya, tubuhku semakin lama seperti digerogoti oleh penyakit ini.
Mengapa diluar tidak ada suara mami yang sedang nangis karena khawatir denganku?
Mengapa tidak ada papi yang mau melindungiku dan mendobrak pintu ini?
deeeeeeeppp
Tidak terdengar apapun lagi, hanya gelap, apa aku sudah mati? apa ini ajalku?
Tiba tiba ada suara cowok, entah siapa memanggilku
"BELLA BANGUN!"
"beell ayolah please"Aku tidak bisa merasakan apapun sekarang, aku mungkin sudah dibawa kerumah sakit entah oleh siapa.
Ruangan gelap ini, aku sendiri, aku tidak bisa melihat atau mendengar apapun.
Tetapi, aku merasakan kehangatan seperti seseorang sedang menggenggam erat tanganku.
Papi, bella sayang sama papi cuman bella udah gak kuat lagi kalau akhirnya bella gak bisa keluar dari ruangan gelap ini maafin bella ya pi.
Mami, bella sayang sama mami karena mami bella bisa ada di sini sekarang, maafin bella selalu banyak ngeluh ke mami.
Sekarang yang hanya ada dipikiranku mami dan papi.
Ya Tuhan, kalau sekarang aku harus mati, aku mohon bahagiakan lah mereka yaitu orang orang yang aku kasihi jangan buat mereka menangisi kepergianku.
Aku berhasil keluar dari ruangan gelap itu, sekarang aku sedang di taman yang indah.
Disana sangat bersih dan penuh bunga, aku bersama mami dan papi.
Bahagia nya aku.
Aku tidak tahu apa yang sedang terjadi sekarang, walaupun ini hanya mimpi aku ingin menikmati nya.
satu hari kemudian.
Aku membuka mata, melihat sekitar dan ternyata aku sudah di Pondok Indah Hospital.
Aku duduk dengan wajah pucat pasi dan rambut berantakan.
"Pa...pi?" ucapku terbata-bata.
Cowok itu kemudian terbangun dari tidurnya, dengan gagah dan penuh wibawa. Dia berjalan menghampiriku,
"My little princess udah bangun?" ucap papi dengan senyuman.
Terdengar langkah kaki sedang berlari, pintu kamarku terbuka, mami muncul.
"BELLA!" dengan wajah sedih.
Dia memelukku erat sekali,
"Kamu baik-baik aja kan? kamu kenapa bisa gini lagi?" ucap mami.
"Bentar ya bell, mami nya mau ngobrol sama papi dulu." ucap papi sambil menatap mami dan mengajak keruangan depan.Tubuhku sangat lemas karena baru siuman, aku pun tidak tahu suara siapa malam itu yang memanggil namaku, karena kamarku VIP yang terdengar hanya keributan kecil, mami dan papi.
Aku tahu, jika mereka berdua ketemu, tidak lain hanya berantem.
Merebahkan kembali tubuhku ini, sambil mengambil handphoneku disamping tempat tidur.
notification:
you have 24 missed called from Keenan.
you have 5 text message.
axel sent you photo.
missed called from axel.
Dan masih banyak lagi notification dari axel dan juga keenan.
Aku tidak menghiraukan nya, sekarang yang terpikir dibenakku adalah memberi kabar sahabatku yang sedang di eropa.
Aku pun membuka aplikasi snapchat, dan mengirim selfie sedang dirumah sakit ke fany.
Setelah itu, baru aku membuka text message yang isi nya mami menanyakan keadaanku semua.
Kemudian, aku membuka missed called ada dari keenan, axel, mami, dan papi.
Lanjut membuka LINE, wow!
999+ chats
Aku membuka chat axel pertama kali, aku membaca nya tanpa membalas, dia pun mengirim foto selfie nya pagi ini.
Ketika aku membuka keenan, ternyata dia sudah ada di indonesia dan dipesan tersebut dia bilang akan mendatangi rumahku kemarin malam.
Apa keenan yang menyelamatkanku?
Setelah aku keluar dari rumah sakit, aku berniatan untuk mengajak keenan makan sebagai ucapan terimakasih karena malam itu dia menyelamatkanku.
Perkiraan dokter, aku bisa keluar lusa.
Tetapi, mami sudah persiapan mau kembali ke perancis dan papi sedang ada mitra bisnis yang datang dari jepang.
Axel keenan fany pun tidak bisa menjemputku karena mereka sudah memiliki acara sendiri katanya, aku tidak tahu apa.
dua hari setelah nya.
Akhirnya hari ini aku bisa keluar dari rumah sakit, setelah semua barangku dibereskan dan dimasukan ke mobil oleh pak sukiman, aku langsung menuju rumah.
Tidak ada satupun yang mengirim line atau sms atau telepon untuk mengucapkan selamat atau menanyakan keadaanku lagi.
Bahkan keenan dan axel ataupun fany sama sekali tidak perduli denganku.
Ah udah lah apa penting nya juga gue cuman udah sembuh terus balik kerumah lagi.
"Pak, mami sama papi gak ada dirumah ya?"
"Iya non tadi pergi, sekarang rumah kosong."
tiba di pekarangan rumah.
Heran, ini belum terlalu sore mengapa rumah dari luar kelihatan begitu gelap.
Aku turun duluan dari mobil, sedangkan pak sukiman membereskan barang-barangku.
Ketika membuka pintu......
Ternyata......--------------------------------------
thanks readers!
apa yang bella temukan setelah membuka pintu rumah?
apakah kejadian yang menyedihkan, mengagetkan atau menyenangkan?
simak terus cerita selanjutnya.-silverbuttons
KAMU SEDANG MEMBACA
Stalker In Love, SUDAH TERBIT 。
Teen FictionHR #2 in Teen Fiction. Perempuan berbadan mungil yang bawel. Ya dia adalah Bella Carissa Daniela. Hobi Bella adalah stalking, terlihat keahliannya menjadi stalker saat bertemu dengan lelaki yang membuatnya penasaran setengah mati. Setelah Bella meng...