HAPPY READING
Aku tak bisa tidur semalam, rasanya lemas sekali untuk memaksakan diri mempercayai perkataan Tatiana, apalagi pagi ini gosip itu akan menyebar dengan luas.
Aku tidur di sofabed yang ada di kamar Renio, Ia bilang, aku boleh tidur dikamarnya jika aku sedang merasa tidak nyaman, dari dulu, Ia selalu memerhatikanku, inilah keberuntungan memiliki kembaran, walaupun terkadang Ia sangat menyebalkan.
Aku mengerjapkan mataku, dan menatap kearah jam dinding, pukul 8:32 pagi, aku yakin Renio sudah pergi sekolah, aku turun ke lantai bawah, aku takut Papa sudah membuka gossip hari ini.
"Pagi, Rain" ucap papa
Hffftt... Ia belum membukanya
Tunggu! Taklama setelah aku memakan sarapanku, asisten papa, Julient, berlari kearah papa panik, aku tau Ia akan memberitahu gossip terbaru, aku harus mencegatnya.
"Julient!" ucap ku panik
"Yes ms?" ucapnya, matanya ikut terbelalak melihat tingkahku
"Pa, aku pinjam asistent papa sebentar ya" ucapku sok manis, lalu membawa Julient keluar ruang makan
"what are you doing?" ucapku panik
"Kau sedikit gila, rain! Apakah kau tau itu bisa mempengaruhi perusahaan? Belum lagi mama mu, ya, mama mu bisa jadi dampak lain, bisa dibilang, mama mu tidak senang kalau ayah mu dengan tatiana" ucap Julient, yaa, jika tidak di depan papa, karna kami lumayan akrab dan jarak umur yang terpaut sekitar 8 tahun membuat aku dan dia tidak canggung, Renio juga berteman baik dengannya.
Ia bekerja dengan papa dari umurnya 22, tamat kuliah."Aku tau, tapi ini yang terbaik, kau tau kan Scott itu siapa? Dan kenapa Ia ada disini?" ucapku memperjelas
"Apakau tau? Kalau Papa tidak tau Scott itu siapa? Walaupun Ia berteman dengan Mr. Degardo?!" ucapku kesal lagi
"Ya, aku tau dari media, tapi aku tak habis pikir, bagaimana Papa mu itu tidak tau, siapa itu ibu Scott! Tatiana memang tidak membiarkan nya menonton gossip, aku menguping pembicaraan mereka sekitar sebulan lalu, aku juga benci wanita itu, tapi kau tau, aku tidak bisa berbuat apa-apa selain menjaga kalian dari paparazzi dan menjaga brand Papa mu agar tetap stabil" ucapnya terengah
"Biarkan saja aku memberi tau nya oke?" tambah Julient lagi
"Tapi kau tau kan semalam Tatiana itu meminta maaf, pasti media merasa dipermainkan, apalagi, hati papa, kukira kemarin dia sudah tidak berhubungan lagi dengan Tatiana!" ucapku makin panik
"Ku kira, biarkan papa menonton TV malam ini, aku akan mengajak nya menonton, biarkan dia ikuti permainan Tatiana dulu, sampai Tatiana kehabisan ide, dan aku akan memberitahu Scott agar mengadakan makan malam keluarga, mengundang Mr. Degardo, berhubung besok sabtu, Aku akan menyuruh Renio merekam apa yang, ehh, kenapa aku menceritakan smua rencananya, nanti kau kelepasan!" ucapku tersadar, walaupun sebenarnya Ia bukan tipe seperti itu.
"Sudah lanjutkan saja cerewet!" Ia membuatku mengendus kesal
"Kan, aku bisa mengatur jadwal Papa mu" tambahnya dan aku mengangguk
"besok kan sabtu, aku akan menyuruh Scott mengajak Tatiana makan diluar, dan Renio serta aku akan merekam percakapan mereka, itu smua akan ditayangkan saat makan malam keluarga, buat saja itu seperti 'let's watch home video, yay, die you Tat!"
"sounds fun" kata Julient lalu aku membalas kepalan tangannya.
"okay, aku akan membantu sebisa ku, memberi informasi, jadi mari kita kembali ke realita" katanya lalu meninggalkan ku kembali kearah papa.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAINA (COMPLETED)
Teen FictionApakah sulit menjalani hidup dengan kedua orang tua yang bercerai dan keduanya memiliki dambaan hati-hati masing-masing? Apakah sulit menyukai seseorang yang seharusnya tak kusukai? Apakah salah mencintainya sampai rasanya sesakit ini?