HAPPY READING
"Jadi gitu?!" Kini aku sedang menceritakan seluruh kisahku ke Jade dan Gio.
Ini hari pertama ku masuk sekolah lagi, padahal aku sampai kemarin lusa, dan ini hari kamis, Evie pun sudah kembali, bahkan Ia masuk kemarin, dan Scott, dia tidak tampak, dan aku belum siap menanyakannya ke Evie.
"Cerita apaan kalian?" Tanya Evie yang kini menarik bangku kedekat kami.
"Papa ku menikah" ucap ku lesu.
Ia memelukku, aku membalasnya.
"Sudah, doakan saja yang terbaik, mungkin Tatiana akan tobat sendirinya, oiya, Rain, boleh aku memberitahumu tentang Scott?" Tanyanya pelan, tubuh ku semakin merosot, aku mengangguk lesu.
"Ia menetap di London, sekarang" ucap Evie.
Aku mengangguk.
"Aku harap itu dapat membantu mu cepat move on darinya" ucap Evie.
Terdengar hentakkan kaki dari luar, oh, Mr. Ward masuk kelas, kami kembali ke tempat duduk kami masing-masing, dan kelas pun menjadi hening.
"Morning Class, saya akan memperkenalkan anak baru, pindahan dari Inggris" ucapnya.
Aku terkekeh, yaa, ini Pasti Renio, dia sampai dirumah sehari setelah aku sampai, Ia benar-benar melawan Papa dimalam itu, katanya, akhirnya Papa memperbolehkannya.
"Masuk" ucap Mr. Ward.
Para siswi langsung ribut, ya kembaran ku satu ini memang dapat dibilang tampan.
"Perkenalkan dirimu" Ucap Mr. Ward.
"Uhm, Hey, nama saya Renio Twyn, saya pindah dari London, mungkin itu saja" ucap nya.
"Baiklah, silakan duduk di, ehm, pilih saja." Ucap Mr.Ward.
Aku menengok kiri kanan, semua siswi ribut menyuruh teman sebelahnya agar pindah, aku terkekeh, Renio duduk disebelahku, Daisy, yang duduk didepanku berbicara tanpa suara, dari gerak bibirnya dapat terbaca Ia berkata 'i'm Jelly' aku pun tertawa.
"Segitu terpesona ya sama penampilan ku?" Tanya Renio
Aku tertawa dan mengangguk.
"Kok gaada yang nyadar kita kembar ya?" Ucapku, Renio hanya menggeleng, kami pun memulai pelajaran.
Seusai pulang sekolah, aku dan Renio berjalan ke arah halte bus, kebetulan tidak membawa mobil hari ini.
Dari jarak beberapa meter aku melihat Quentin sedang bersender ditiang halte.
"Queninor?!" Ucap Renio excited.
"Rainbow!" balasnya.
"kau memakai ID ku?!" tanyaku marah. Aku dulu memang sempat membuat ID untuk game, tetapi, tidak dipakai.
"Maaf, punya ku kena hack" ucapnya
"Terserah" ucap ku sebal dan Ia hanya terkekeh,
"Ayok pulang"ajakku saat bus tujuan kami sudah datang, Quentin ikut.
Sesampai nya di halte dekat rumah, Quentin pamit dan berjalan berlawanan arah, aku dan Renio kembali kerumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAINA (COMPLETED)
Fiksi RemajaApakah sulit menjalani hidup dengan kedua orang tua yang bercerai dan keduanya memiliki dambaan hati-hati masing-masing? Apakah sulit menyukai seseorang yang seharusnya tak kusukai? Apakah salah mencintainya sampai rasanya sesakit ini?