The end of happiness

2.4K 102 2
                                    

Hola readers, mau tanya, mending cerita ini dituntasin tahun ini atau sesuai mood sayaaa, comment yah, karna smua readers RAINA silent readers smua haha, anyway,

HAPPY READING.

Aku menyalakan mesin mobilku dan meninggalkan parkiran sekolah, ya, hari ini aku membawa mobil, sepanjang perjalanan aku tak habis-habisnya berfikir, bagaimana cara memperjelas hubungan ku dengam Scott, I mean, lihat bagaimana Ia menyiapkan pesta ulang tahun ku, berdansa di gazebo taman saat valentine? Menjagaku dan membelaku walau berakhir tak sesuai, dan smuanya itu buyar karna.... Viona. Cinta pertamanya.

Bahkan disekolah tadi, setelah Viona semingguan ini pindah ke sekolah ku, Scott benar benar menganggap ku pal nya saja, seperti Mitch.

Setelah sampai dirumah dan mengganti baju ku aku duduk di ruang TV, taklama aku mendengar bel rumah berbunyi, aku berlari membuka pintu sendiri, ya rumah Dad dan Papa sedikit berbeda, kalian pasti mengerti maksudnya.

"Rain?" ujar lelaki dihadapan ku lesu.

"Scott?" sapaku bingung, ada apa Ia kemari.

"We need to talk" ucapnya

aku mengangguk dan mengajaknya masuk.

"Ada apa?" kataku memecah keheningan.

"Ayolah, kau pasti mengerti, aku minta maaf" ucapnya

"Itu bukan salah mu, memang ini bukan jalannya, dan takdir berkata lain, tak ada yang perlu disesalkan atau dimaafkan, we're good!" ucapku tersenyum naif.

"Kenaifan mu menyentuh ku" Ia terkekeh.

"Bestfriend?" tanya nya sambil mengepalkan tangannya kearahku.

Aku membalas kepalan tangannya.

"I'll try to" ucapku polos dan memilih jujur untuk perasaan ku sendiri.

"Thanks" Ia memelukku erat.

"Jadi, Viona tinggal bersama mu sekarang?" tanya ku

"Ya, Ia kembali bersama ku, nana, dan Evie, keadaan keluarga nya aman sekarang, Ayahnya sudah memulai membuka bisnis lagi, dari awal tentunya" ucapnya dengan mata berbinar.

"Dan kau menyanginya" tambahku terkekeh sambil mendorong bahunya pelan.

"Viona ku, Ia tak pernah berubah, aku merindukannya, aku sangat gila saat kehilangannya, sampai, menemukanmu, melupakannya, dan memulai kebahagiaan baru ku, tapi, hatiku pun tertawa menertawai ku karna aku jatuh lagi, aku menemukannya, jatuh cinta kembali padanya, dan meninggalkan kebahagiaan baru ku demi cinta lama, aku minta maaf" ucapnya menatapku, ku tatap matanya dalam, ini sisi hatinya, Ia sangat terbuka, mungkin memang ini takdirnya, aku bukan untuknya.

Ia bukan untuk ku.

"Tak perlu disesali, aku akan memulai yang baru lagi" ucapku tersenyum.

"Jangan berbohong, itu cukup sulit, tapi panggil aku jika kau membutuh kan sesuatu, kita teman bukan? Hmm" tanyanya

Aku mengangguk terkekeh.

Kami menghabiskan sore dengan menonton TV dan sedikit berbincang, Ia bertanya tentang hubungan ku dengan Quentin, aku senang karna akhirnya hubungan ini jelas.

Ya, jelas.

Kami teman.

Teman baik, tambahkan itu!

****************RAINA**************

Papa minggu lalu bilang Ia akan datang, tapi belum ada kabar lagi kapan papa datang, aku sendiri bingung, sepertinya smua orang mengumpatkan sesuatu padaku.

RAINA (COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang