Happy reading!
Aku menyalakan televisi, semua gossip menayangkan apa yang terjadi kemarin, papa bilang, papa akan mengadakan pers besok, dan aku harus pulang hari ini.
Tak ada tanda tanda pesan masuk dari Scott, aku sangat memakluminya jika itu karna peristiwa kemarin.
"Rain. Sudah siap?" tanya Renio, aku mengangguk.
Papa tidak jadi mengantar ku karna ada kesibukan diperusahaannya, pagi pagi sekali Ia berangkat, bahkan Dariant tadi yang memberitahu ku ditelfon, itu sudah biasa.
"Hm" aku mengangguk dan memasang sunglasses ku, aku tetap memakai pesawat umum biasa nanti karna kata Papa aku harus menjadi orang kuat dan tidak manja.
Beberapa paparazzi masih setia menunggu diluar, aku menghiraukan mereka dan memejamkan mataku.
Seseorang menggoyangkan tubuhku
"Ya?" ucap ku
"Sudah sampai, maaf tidak bisa mengantarmu sampai dalam" ucap Renio menyesal
Aku mengangguk lalu memeluknya, mengambil koper dan ransel dibagasi lalu langsung check in.
Sudah cukup waktu 30 menitku untuk menunggu Scott yang tak kunjung datang, aku menekan nomor khusus nya yang kubelikan saat kami minggu kemarin sampai di London, tak ada juga jawaban.
'Halo? Julient? Bisa tolong telfon asisten Mr. Degardo? Scott belum juga datang' ucap ku ditelfon
'hm, nanti ku kabari lagi ya, Rain'
Aku pun menutup telfon singkat ini.
Pesawat ku berangkat satu setengah jam lagi, namun Scott
tetap belum datang, aku menunggu di depan gate ruang tunggu.Dddrrrrtt hp ku bergetar, Julient menelfon ku.
'Ya?'
'kata asistennya Ia tidak pulang semalam, tetapi Mr. Degardo telah menghubunginya, Ia dipastikan kembali ke Canada hari ini, kau, baik baik saja kan Rain?'
'Ya, julient, ku harap begitu' ucap ku
'baiklah, sampai jumpa, safe flight gal!' 'see you julie'Aku menutup sambungan telfon dan menunggu Scott, aku yakin Ia pasti datang sebentar lagi.
Aku tertidur didepan ruang tunggu setelah membeli beberapa oleh-oleh dan akhirnya terbangun karna final call untuk pesawat ku, aku segera berdiri, beranjak dari kursi didepan uang tunggu lalu berlari kedalam ruangtunggu dan langsung ke antrian masuk kedalam pesawat. Aku mengedarkan pandangan ke kanan dan kiri, mencari Scott.
Tunggu! Itu dia! Sedang berpelukan dengan wanita sebaya, Vi, yang waktu itu, seketika perasaan ku sakit, aku segera memalingkan wajahku lalu masuk kedalam pesawat lewat belalai.
Aku pura-pura tertidur karna aku tahu, Scott lah yang akan duduk disebelah ku.
Aku benar benar mengantuk dan akhirnya tertidur.
Aku mengerjapkan mataku beberapakali, lalu menatap sekitar, tunggu, benar benar tak ada Scott, apa dia benar benar marah padaku?
Setelah merutuki nasib sialku ini, british airlines mendarat di bandara Ottawa MacDonald international airport.
Aku mengambil bagasi ku dan samar-samar melihat Scott, lalu Ia hilang, aku kembali kerumah dijemput oleh Dad dan Chrystal.
Setelah sampai rumah aku benar benar lelah dan akhirnya tidur.
****************RAINA**************
Sedikit jetlag tidak masalah, aku segera bangun walau sedikit telat dan bersiap siap mau ke rumah Scott, aku mau meminta maaf dan aku tidak tau apa yang akan ku lakukan selanjutnya apalagi bagaimana reaksi nya nanti?
KAMU SEDANG MEMBACA
RAINA (COMPLETED)
Teen FictionApakah sulit menjalani hidup dengan kedua orang tua yang bercerai dan keduanya memiliki dambaan hati-hati masing-masing? Apakah sulit menyukai seseorang yang seharusnya tak kusukai? Apakah salah mencintainya sampai rasanya sesakit ini?