DARK

2.4K 107 2
                                    

SEBELUM MEMBACA!

Saya minta maaf jika part ini tidak sesuai dengan ekspektasi kalian, saya minta maaf jika tidak ada feelnya karena saya benar-benar amatur, mohon banget keep reading, karena saya tidak mau buat sekuel, saya buat chapnya kedepan ditambah, namanya Revenge, siap-siap good bye buat RAINA, (udah berkali-kali bilang mau tamat tapi gatamat-tamat).
Tenang, Raina satu/dua part lagi, setelah itu REVENGE yang hanya 2/3 chapter.
Selamat membaca
Mohon maaf sekali lagi.

X tanpa editan X

"Ah itu dia!" teriakku, berlari menuju Julient dengan mobilnya, aku dan Renio menuju mobil sedan hitam, dan melihat sang empunya keluar.

"Hey guys!" ucapnya semangat.

Aku menaruh koperku di bagasi, begitu pula Renio. Aku duduk di kursi penumpang belakang, dan Renio didepan, Julient yang menyetir.

"Guess what?!" ucap Julient excited sambil menyetir.

"What?" tanyaku bingung.

"I'm getting married!" ucapnua senang menunjukan cincin yang bertengger manis ditangannya. Astaga , aku tertawa hebat, begitu juga Renio, wajahnya mengerut.

"Ada yang aneh?" tanya nya.

"Tidak, tidak, hanya saja, aku tak menyangka, kau masih terlalu muda menurutku, dan kau akan menjadi seorang ayah, sebentar lagi" ucap Renio.

"Sebenarnya baru saja bertunangan, pernikahannya direncanakan 2 tahun lagi, saat Ia sudah lulus" ucapnya lesu, dan tawaku semakin meledak.

"Sudah Rain, cukup!" ucapnya kesal dan aku mengangguk.

"Siapa wanita itu?" tanya ku.

"Hailley Bowman, orang marketing diperusahaan Papa kalian" ucap Julient senang, kami mengangguk.

"oiya, berkas-berkas yang kalian minta sudah siap, dari beberapa bulan lalu. Namun karena kalian baru kesini, jadi aku baru dapat memberi sekarang" ucapnya.

Oh! Ya! Berkas berkas saham Papa, yang akan diwariskan kepada ku dan Renio.

"Namun belum ada tanda tangan Mr. Twyn" ucap Julient.

"Kok?" tanya Renio.

Julient menggeleng, "Mr. Twyn tidak mengizinkannya, Ia bilang, Ia sudah membuat surat takhta sejak Ia memegang alih perusahaan, jadi ya begitu, aku tidak berani bermain kotor twins" ucap Julient dan kami mengangguk lesu.

"Oh ya! Bisa antarkan aku ke St. Joseph hospital terlebih dahulu?" tanyaku.

"mau ngapain?" tanya Julient.

"Bertemu seseorang" ucap ku dan Julient mengangguk.

Aku mengamati bangunan bangunan tua yang kulewati, sangat menarik, pantas, banyak wisatawan berlibur kesini, dan jumlahnya bertambah setiap tahunnya.

Setelah 15 menitan, kami pun sampai.

"Sampai" ujar Julient.

"Kau tunggu disini saja ya, aku mau bertemu seseorang, Ren? Ikut?" ajakku

"Gak ah, males, kau saja" ucapnya

Aku mengangguk dan membuka pintu.

Aku bertanya kepada resepsionis didepan, dimana ruangan 008 rumah sakit ini, aku pun mengikuti arahnya.

Ruangan 008, ah itu dia!

Aku membuka hp ku, lalu memencet nomor yang kutuju

"halo?"
"Rain?"
"Ya, ini aku! Aku sudah didepan ruangan mu!"
"Okee, sebentar ya!"

RAINA (COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang