RAINA (COMPLETED)

Quentin the Bodyguard

SPECIAL UPDATE FOR CHRISTMAS HOHOHO!
Merry Christmas bagi yang merayakan.

VIONA DAN TATIANA

"Ini, cukup?"

"Sangat cukup, terimakasih"

"Aku yang berterimakasih"

"Tapi dia tidak celaka"

"Tapi Papanya sudah luluh sayang"

"Hm"

"Bagaimana dengan kau dan Scott"

"Aku merasa"

"penipu?"

Viona mengangguk

"Tenang sayang, Scott jatuh cinta pada mu, dia pasti sudah melupakan Raina itu, mereka akan menjadi saudara lagipula"

"Iya aku tau, tapi Scott tidak seperti dirinya akhir-akhir ini, bahkan Ia pernah salah memanggil nama"

"Itu hanya pembiasaan"

"Iya, kurasa begitu"

"Oiya, kalian bersama bukan kemari, ini undangan pernikahan ku, datang ya"

"Aku pasti datang"

"Beli gaun mu, aku akan mengumumkan pertunangan mu dengan Scott, undang orang tua mu juga"

"Iya, aku akan menelfonnya"

"Jangan lupa pesan makeup artist, aku mau kau tampak cantik"

Viona mengangguk

"Kalian menginap dimana?"

"Diatas"

"Satu kamar?"

"Eh? Tidak, maksudku, aku dirumah sedangkan dia disini"

"Oh, baiklah, kau mau memesan sesuatu?"

"Tidak, terimakasih Ms. La'Diane"

"Twyn please"

CIH!

"Maaf"

"Tak apa, oiya aku ada urusan, sampai jumpa"

"Iya, hati-hati Mrs. Twyn"

"good"

Aku sungguh mendidih, aku hendak menghampirinya ketika tangan Renio mencekalku.

"Sudah" ucap Renio.

"Aku butuh istirahat, sampai bertemu besok" ucapku memeluknya lalu berlari kelift.

Aku merasa butuh udara segar, aku ke arah balkon hotel, menatap kota london dari ketinggian.

"Rain?" ucap seseorang

Betapa kagetnya mendapati Scott disampingku

"maaf" ucapku dan masuk kedalam kamar, tapi Ia mencegat ku, Ia menarik lenganku dari balkonnya.

"Kau tau? Aku bahkan tidak membencimu saat aku tau, kau lah yang memanipulasi video dan rekaman itu, aku membelamu walau hasilnya nihil, aku masih mempercayai mu, tapi sejak kemarin, aku menemukan dirimu berbeda, sepertinya memang ini salah, tapi aku tidak mau menyalahkanmu, aku hanya, kecewa, tapi kita akan menjadi saudara bukan? Kita harus akur, kita, harus memulai segalanya dari awal" ucapnya.

Aku melepaskan cekalannya berlari kedalam.

Ini namanya cinta yang tak terbalaskan?

Handphone ku berdering menunjukan nama Quentin dilayar, aku mengangkatnya.