Kami saling berhadapan dan kulihat wajahnya sedikit berubah. Ia tidak secantik pertama kulihat, tapi justru ia cenderung lebih tampan ketimbang cantik. Rambutnya masih panjang dan diikat dengan rapi tapi—tubuhnya masih mungil.
"Apa yang kau lakukan dengan penampilanmu? Kau—tampak berbeda," gumamku penasaran.
"Aku sedang mengikuti saranmu untuk mengikuti genderku. Karena kupikir sebelum aku mengungsi ke dimensimu, aku harus membiasakan diri dengan kehidupanku sebagai laki-laki atau mereka akan mentertawakanku karena wujudku yang berlawanan dengan genderku. Dan juga—," ucapannya terhenti sejenak sambil menatap mataku. "Sepertinya kau lebih terarik dengan laki-laki, jadi aku ingin membuatmu senang dengan penampilan baruku nanti." Ia mulai melonggarkan cengkramannya dari tanganku.
"Tentu saja, aku wanita normal. Sudah sewajarnya aku tertarik pada laki-laki." Aku tersenyum mendengar pengakuannya yang jujur seperti itu. Aku membelai pipinya. "Selama ini apa yang kau lakukan? Kenapa kau susah sekali dihubungi?"
"Aku sedang bersembunyi sekarang. Jika aku melakukan Telepati, Dendez akan mengetahui posisiku dari koneksiku. Jadi satu-satunya cara adalah bertemu langsung denganmu." Ia menggenggam tanganku yang masih menempel dipipinya. "Apa yang terjadi dengan tubuhmu? Kemana kehangatan yang terpancar dari tubuhmu itu?" Alex memicingkan mata kearahku seakan-akan baru menyadarinya.
Jujur, aku tidak menyukai tatapannya yang seperti itu. "Untuk saat ini aku adalah una."
Alex tampak terkejut, lalu melompat dan menarikku untuk berdiri. Sebuah pukulan menghatam telingaku dengan keras lalu tubuhku yang dalam kondisi tanpa siaga membentur ke sebuah pohon besar. Alex menjambak rambutku dengan kasar dan menghantamkanku ketanah. Ia menginjak leherku sementara aku terbaring ditanah.
"Kau bukan Karin! Siapa kau?" tanyanya dingin. "Berani sekali kau memiliki wajah yang mirip dengannya! Katakan padaku, sejak kapan kau menjiwainya?"
"Ini aku Karin. Kau tidak mengenaliku?"
"Buktikan jika kau benar-benar Karin!"
Aku tercengang. Apa yang harus ku buktikan? Gelang pemberian dari Alex sudah kujual untuk seratus lima puluh gelas minuman. Apa yang kupunya darinya? Pakaianku juga sudah kurubah.
"Kau tidak bisa membuktikannya bukan?" Injakannya semakin kuat. Gerakanku terkunci oleh cahaya ungu gelap yang menyelimutiku.
"Apa yang harus aku lakukan untuk membuktikannya?" tanyaku pasrah.
"Apa saja," jawabnya angkuh. "Jika kau benar-benar Karin kau pasti tahu apa yang harus kau lakukan."
Kugunakan kekuatanku untuk menyingkirkan aura ungu ini. Pengikat ini jauh lebih kuat dari yang sebelumnya dan butuh waktu lama untuk melepaskannya.
"Kau tidak bisa membuktikannya bukan?"
Alex mengeluarkan cahaya biru terang dari telapak tangannya. Cahaya itu mulai membentuk sebuah bola biru yang bersinar. Aku tahu ia akan meyerangku tapi aku hanya memejamkan mata saat bola biru itu menghantamku dan menimbulkan ledakan ditempatku terbaring. Tubuhku tersentak karena hantamannya, tapi aku tidak merasakan apa-apa setelah suara ledakannya mereda.
Alex melepaskan leherku dari injakan kakinya. Kubuka mata perlahan dan kulihat cahaya putih terpancar dari tubuhku. Aku menyadari bahwa tubuhku tidak terluka sedikitpun. Aku lupa bahwa kekuatanku bisa menjadi pelindung, sementara kulihat Alex terpana melihatku.
"Kau—ulqi-mu. Bagaimana bisa?" tanyanya masih ternganga.
"Apa dengan ini kau sudah percaya padaku?" Aku tersenyum.
Alex melepaskan ulqi pengikatnya yang menyiksa. Tak lama ia menarik tubuhku untuk berdiri dan memelukku erat.
"Aku kira aku sudah kehilanganmu," gumamnya ditelingaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Loizh
FantasySUDAH TERBIT ! Una adalah sosok elf namun dengan derajat dan kemampuan yang lebih tinggi di bandingkan para peri maupun elf. Ketika mereka mulai tertarik pada Manusia, mereka akan menjiwainya dan seiring berjalannya waktu, merekapun mulai memiliki k...