Chapter 2

4.7K 346 2
                                    

"Terkadang menghindar bukan berarti kita membencinya tetapi karna kita terlalu menginginkannya tetapi kita tau itu salah"

Ily memutuskan untuk membolos kuliah hari ini. Menurutnya pergi dari masalah adalah hal yang terbaik.
"Gak selamanya gue bisa terus menghindar. dan Apakah gue harus ngorbanin semua mimpi gue karna dia"

Tiiiinnnn

Decitan suara rem dan klakson itu mengagetkan lamunan illy.

"Astaga apalagi ini" ily berbalik arah mendekat pada sedan hitam itu.

"Eh mb kalo nyebrang liat liat dong , untuk saya fokus kalo enggak udah dirumah sakit kali sekarang" Orang itu hanya mendongakkan kepalanya dari jendela mobil.

Fikiran ily terlalu terbebani oleh kejadian didalam kelas tadi. Tidak banyak yang terlewati tapi cukup membuat hatinya kembali merasakan luka lama.

"maaf mas maaf " ily menepikan tubuhnya

Izinkan aku berdamai dengan hatiku terlebih dahulu Tuhan.

---------------------------------------------------

ALI

Maaf gadisku , maaf aku tak mengejarmu dan menjelaskan kesalahpahaman yang menjadi sebab jarak diantara kita.

Aku merindukanmu gadisku dan Kali ini aku harus mengalah dengan rasa takutku.

Sejujurnya , rasa itu masih sama seperti saat kami bersama.

Kepergian ily dari sekolah membuatku sangat terpukul. Bahkan sangat mempengaruhi nilai sekolahku.

Aku sudah mencoba untuk menemuinya dirumah tapi nihil orang tua ily hanya mengatakan ily sedang menjenguk omanya dibandung.

yang aku tau ily sangat ingin masuk ke Univeraitas Indonesia.Dari situlah aku bertekad untuk bisa lolos masuk perguruan tinggi , karna aku yakin Tuhan pasti akan mempertemukan aku lagi dengan ily.

Hey apa kabar salsa? Aku dan salsa tidak lagi saling bertegur sapa sejak kejadian itu.aku sengaja menghindar, karna salsa terus saja mengikutiku.

"Lelaki sejati bukan menghindar dari masalah tapi menyelesaikannya"

istilah itu memang benar , tapi untuk menghadapi sosok salsa istilah itu sangat tidak tepat. Salsa seorang yang protective dan ambisius. Apa yang dia inginkan harus tercapai. Karna itu aku memilih menghindar.

-------------------------------------------------------

Jam kuliah telah berakhir gritte harus kembali ke apartemen sendiri. Sejak ily berpamitan untuk pergi ke toilet dia belum kembali, hanya sekedar mengirimkan pesan singkat.

" hey tunggu"

"Eh lo ada apa ?"

" lo temenya ily ya? , dia kemana kok gak balik kekelas"

" lo kenal sama ily, gue juga ga tau dia kemana. Tadi cuma pesen buat bawain buku bukunya ada perlu mendadak katanya"

Sedikit tergurat rasa kecewa dihati ali. Ali tau ily kembali menghindar darinya.

Apakah separah itu aku menghancurkan hatimu menjadi serpihan.

"Oh oke mksh ya , eh iya minta kontak lo sama ily dong biar nnti kalo ada info gue gampang ngubungin lo gue ketua tingkat disini"

Sebenarnya ini hanya alibi ali agar mendapat kontak ily. Tanpa rasa curiga itte memberikan kontaknya dan ily pada ali.

"Terimakasih eh kenalin gue Ali , gue duluan" ali menjabat tangan itte.

EverythingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang