Chapter 10

2.9K 231 0
                                    

"pertemuan dan perpisahan akan selalu beriringan, begitu juga dengan kebahagiaan dan kesedihan"

**

Pernikahan ali dan ily berjalan dengan harmonis. Ily bisa dengan baik menjalankan tugasnya sebagai seorang istri.

Begitu pula ali , ali menjalankan perannya dengan baik sebagai seorang suami.

"aku bosen dirumah, aku kan juga pengen kerja li" Ali dan ily sedang menimati sarapan pagi mereka.

"iya boleh sweety, tapi dikantorku ya " ali meneguk susu yang sudah disediakan oleh ily.

"ya gak bisa gitu dong li, aku kan pengen jadi psikolog"

"kan bisa jadi konsultan dikantor" ali meraih tas kerjanya dan beranjak dari meja makan.

"gak jadi deh mending dirumah aja kalo gitu aku satu kantor sama kamu yang ada gak jadi kerja"

ily mengikuti suaminya beranjak dari meja makan dan mengantar ali sampai ke pintu depan rumah.

"tau aja ya ini istri kesayangan aku"
Ali meraih pipi ily dan mencubitnya.

"aku selalu turn on kalau deket kamu, pengennya diranjang terus " ali berbicara sedikit berbisik.

"tuh kan mulai udah sana berangkat nanti kesiangan lagi" ily mencium tangan kanan suaminya dan dibalas dengan sebuah ciuman dikening ily.

'bye sweety"

Sepeninggalan ali , ily kembali melanjutkan rutinitasnya dirumah. Ily sengaja tidak memakai jasa pembantu.

Ily mengurus segala keperluan suami dan rumahnya sendiri mulai dari menyapu membersihkan debu, menyuci baju memasak bahkan mengurus halaman.

Ali sering kali meminta ily untuk memakai jasa pembantu. Tapi ily selalu menolak karna ily ingin merasakan menjadi seorang istri seutuhnya.

**

Ily masih dengan rutinitasnya sesekali ily berkunjung kesekolah layang nya untuk melihat perkembangan adik adiknya.

Sekolah layang yang ily bangun saat ini dikelola adinda salah satu anak didik yang paling tua disana.

"kak ily" teriak anisa dari kejauhan.

"hallo anisa, kakak kangen" ily sedikit berlari memeluk anisa.

Ily sedang berkunjung ke sekolah layangnya. Ia merasa suntuk dirumah sendiri . tadinya ia ingin berkunjung kekantor ali tapi ia yakin ia akan bertambah bad mood mengingat kejadian tempo hari.

Flashback on

My sweety
"aku sedang menuju kantormu li"

Ali meraih handphone yang tergeletak diatas tumpukan berkasnya. Dibukanya pesan singkat tersebut.

Replay
"aku sedang sibuk sweety"

Ali memang sedang disibukkan dengan proyek yang sedang ia kerjakan. Bahkan ali selalu pulang larut malam dan berangkat saat matahari belum menampakkan sinarnya.hal itulah yang membuat ily merasa kesepian akhir akhir ini.

My sweety
"artinya kamu menolak kedatanganku li?"

Ali mengusap wajahnya kasar. Tanpa pikir panjang ali mendial no telepon istri kesayangannya.

"assalamualaikum sweety , maafkan aku bukan aku bermaksud untuk menolak kedatanganmu hanya saja aku tidak ingin membuatmu marah karena aku terlalu sibuk"

EverythingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang