Chapter 19

2.7K 205 1
                                    

Saat saat menegangkan sudah berakhir , safira dan ily dalam keadaan baik baik saja. Ily hanya sedikit merasa shock akibat kejadian yang baru saja menimpanya.

"kau tidak apa sweety?" ali mendekat, diusap lembut kening ily.

"aku taka pa li, safira bagaimana?" ily hendak bangkit dari tempatnya berbaring namun dengan cepat ali menahannya,

"tenang saja safira baik baik saja, putri kecil kita sedang tertidur sekarang" ali mencium kening ily.

Bukan ali tak mengkhawatirkan safira , namun kondisi ily lebih mengkhawatirkan dari safira. Penyakit yang sedang menggerogoti kesehatan ily membuat ali menjadi over protective pada ily.

Wanita misterius yang berhasil mengacaukan pagi tenang milik keluarga kecil ali ini berjalan mendekat.

"maafkan akuu" sesalnya.

Ali dan ily yang sedang bercengkrama hangat menoleh pada sumber suara. Ily menautkan kedua alisnya, mengeratkan gengamannya pada jemari ali.

Wanita iut membuka kupluk yang dipakainya. Sontak membuat ali dan ily sangat terkejut.

"Lo !!!" ucap ali dan ily bersamaan.

"gue gak bermaksud buat bikin lo semua jadi begini" sesalnya

Ali menggeram , sungguh ia ingin marah. Tapi apa daya, ia tak bisa meluapkan emosinya begitu saja. Mengingat siapa yang ada dihadapannya.

"Lo apaan si te, lo bikin gue hampir mati jantungan" sungut ily.

Wanita misterius itu adalah itte, ia memang sengaja tak memberi tahu ily ataupun ali jika ia ingin datang berkunjung.

'505' itte mengumam ketika sampai didepan pintu ruang rawat ily.

itte yang mengetahui ily harus melahirkan disaat usianya masih belum genap 9 bulan segera memutuskan untuk menyusul ily. Sudah tak sempat baginya untuk sekedar memberi kabar pada ali ataupun ily. Difikirannya hanya ingin menemui ily.

Beruntung ali sempat member alamat dimana ily dirawat tanpa itte minta.

Tok tok tok

Itte mengetuk pintu, meskipun ia terbiasa masuk tanpa izin jika bersama ily. tapi karna kali ini ia menyadari kedatangannya tanpa pemberitahuan terlebih dahulu ia mengetuk pintu hanya sekedar meminta izin untuk masuk.

Hampir 5 menit itte tak mendapatkan jawaban. Pada akhirnya itte melakukan kebiasaanya.

"gak dikunci juga" gumamnya.

Kreek

"pantes aja gak dibukain, pada molor semua" cercanya

Perhatian itte beralih pada box bayi disisi ily. inilah yang membuatnya tak sabar untuk segera berkunjung.

Dengan langkah perlahan itte mendekat kearah bangkar ily. "hey ibu muda , cepet sehat" itte bergumam diujung bangkar ily.

"duh duh cakepnya ponakan tante ini" itte mengelus pipi gembul safira, dan membuatnya terbangun dari tidurnya.

Itte yang tak ingin membangunkan ali dan ily pun kemudian menggendong safira. Ditimangnya keponakan cantiknya itu didalam pelukannya.

Belum sempat itte puas menggendong safira ily sudah terlebih dahulu berteriak memanggil sebuah nama. Yang membuat itte sedikit ikut panic.

Tak ada kesempatan untuk itte menjelaskan , ia sudah terlalu panic oleh teriakan ily dan ali.

Itte hendak keluar ruangan untuk memanggil suster jaga, tapi malah sebaliknya ia dicekal oleh ali yang membuaut keseimbangannya hilang.

EverythingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang