Keinginan ily untuk utuh menjadi seorang ibu mungkin harus ia redam. Ia tak bisa menyusui anaknya secara intensif. Ia masih harus menjalani kemotrapi yang membuat kendala untuknya focus pada asi safira.
Saat ini meskipun usia safira belum genap dua bulan,ily harus menjalani kemotrapi. Selang infuse sudah tertancap ditangan kanannya terbaring lemah diatas bangsal.
Ali menyeka keringat yang terus mengalir. Ali masih setia mendampingi istrinya. Meski ia harus pintar membagi waktu. Pagi buta harus kekantor meng-handle urusan pekerjaan dan setelahnya harus kembali kerumah melihat keadaan safira dilanjut dengan pergi kerumah sakit untuk melihat kondisi ily.
"sejauh ini tubuh ibu ily merespon positif pak ali" dokter menjelaskan selembar kertas yang ia bawa.
"saya harap hasil akhirnya juga akan positif dok" ali menjabat tangan dokter dan berlalu kembali ke kamar rawat prilly.
Ali membuka tirai penutup ruangan ily. tubuh istrinya terbaring lemah dengan wajah yang masih bersimbah peluh ,bibir yang terlihat pucat, dengan mata yang masih tertutup.
"kamu pasti kuat sayang" ali mengusap lembut kening ily. menyeka keringat yang terus mengalir.
"berjuanglah demi untuk safira dan juga keluarga kecil kita,aku mencintaimu" ali mencium kening ily.
Ily memang tak sadarkan diri. Hal itu hanya terjadi beberapa jam saja. Setelahnya ia akan sadar dan bisa beraktivitas seperti biasa jika tubuhnya memberi respon postif pada obat.
Kemotrapi adalah salah satu cara pengobatan dimana zat kimia dialirkan didalam darah untuk membunuh sel kanker. Ali memilih cara ini, menurut dokter sudah banyak hal positif dari kemotrapi. Ali hanya berharap ily adalah salah satu diantaranya.
"li.." ily meraih tangan ali yang sibuk mengusap lembut pipi chubby nya. Ali hanya tersenyum menjawab.
"aku haus" ily tersenyum.
Ali sedikit menegakkan bangsal tempat ily berbaring agar ia bisa dalam posisi sedikit terduduk. Dengan telaten ali mengurus ily. kondisi tubuh ily masih sangat lemah, untuk memegang gelaspun ia masih belum mampu.
"apa aku sembuh?" ily mendorng gelas dibibirnya , ia sudah selesai minum.
"kita perlu melakukan beberapa kali kemotrapi sweety untuk mendapatkan hasil yang maksimal" ali mengusap rambut ily sayang.
"rasanya sakit" ily memejamkan matanya. Sungguh ali tak tega melihat ily.ini baru kemo pertama masih ada kemo selanjutnya.
Dengan tubuh ily merespon positif maka kemotrapi bisa dilanjutkan. Zat kimia yang dialirkan melalui darah pada kemo pertama ini sangat keras. Zat kimia ini memperngaruhi sel sel normal.
Efek samping yang ditimbulkan juga beragam seperti Rambut akan rontok , mudah terinfeksi , daya tahan tubuh melemah dan juga diare.
seperti saat ini, ily memandang wajahnya didepan meja riasnya. Wajahnya terlihat pucat, bibir pink berubah menjadi putih pucat. Ily menyisir rambutnya yang terus menipis.
Ali yang baru saja memasuki kamar memandang sendu istrinya. Ily menggenggam rambutnya yang rontok
"meskipun nanti rambutmu sudah habis, rasa cintaku tidak akan pernah habis. Mencintaimu seperti mengarungi sebuah samudra tidak akan menemukan ujungnya"
Mereka bertemu pada tatapan didalam cermin. Ily membalas senyuman ali.
"aku mencintaimu seperti halnya udara yang kamu hirup. Akan selalu ada dimana dan kapanpun kamu membutukan. "
Ily beranjak dari duduknya, melingkarkan tangan mungilnya keleher ali. "bagaimana jika aku tidak berhasil?" ily memeringkan kepalanya menunggu jawaban.
"setidaknya kita sudah berusaha sweety" ali ikut melingkarkan kedua tangannya kepinggang ily menariknya dalam pelukannya.
"kamu mengikhlaskan aku?" tatapan ily menjadi sendu.
"jika bisa aku meminta aku akan meminta Tuhan untuk melimpahkan penyakitmu padaku, biar aku yang berjuang untuk kamu dan juga safira. Tapi inilah takdir, kita hanya bisa menjalani dengan tawakal dan senantiasa bersabar"
Tanpa menjawab ily merapatkan tubuhnya memeluk ali. Perasaannya masih tak karuan, bahagia dan juga sedih.
**
Sudah hampir sebulan lebih ini ily tak lagi memberikan perhatian penuh pada safira dan juga ali. Safira lebih sering dijaga oleh bundanya ataupun mama ali.
Tubuhnya sudah mulai melemah, ia sudah mulai sulit berjalan. Tubuhnya harus terbarung lemah selama berhari hari diatas bangsal rumah sakit.
Kemotrapi pertama kedua bahkan hingga kemotrapi kelima tubuh ily selalu merespon positif. Meski kondisi tubuhnya berubah ily tak pernah menyerah.
Rambutnya hampir habis, badannya terlihat semakin mungil. Ily menutup kepalanya dengan kerudung. Ya , ia memutuskan untuk mengenakan hijab.
Tak ada alasan lain , ia hanya ingin mendekatkan diri pada sang pencipta. Berkali kali ia mendapat teguran, mungkin ini adalah teguran yang paling keras. Hingga ia memutuskan untuk menutup auratnya.
Ali tidak masuk kerja lagi. Untung saja perusahan itu miliknya sendiri jika tidak mungkin ia sudah dipecat. Terkadang samapi tiga hari ali harus menginap dirumah sakit demi mendampingi istrinya.
Beberapa waktu yang lalu dokter sudah mengatakan jika ily hanya perlu melakukan satu kali kemotrapi lagi dan sel kankernya dinyatakan bersih.
"selamat pa kali istri anda dinyatakan bersih dari kanker" dokter menjabat tangan ali.
Binar kebahagian ali tak bisa lagi disembunyikan. Akhirnya perjuangannya selama ini menuai hasil yang manis.
"terimaksih dokter, terimakasih" senyum tak henti mengembang dari sudut bibir ali. Tanpa menunggu jawaban dokter ali berlari menuju ruangan ily. tak sabar untuk berbagi kabar bahagia.
"sayang.." dengan tergesa ali membuka pintu ruang rawat ily.
Terlihat istrinya sedang menikmati sinar matahari yang menerobos masuk lewat jendela yang terbuka satu daunnya. Sesekali ia mengusap lengannya sendiri.
"sweety.." ali berjalan mendekati istrinya. Ily yang mendengar suaminya memanggil hanya melirik sebentar dan kembali memandang hiruk pikuk jalan lewat jendela dilantai tiga tempat ia dirawat.
"Tuhan telah menjawab semua doa kita" tangan ali seperti robot, otomatis memeluk ketika berada didekat ily.
"kamu sembuh" bisiknya ditelinga ily.
Senyum manis ily kembali terlukis di wajahnya. "sungguh?" ily megnusap tangan ali yang melingkar dipinggangnya.
Ali hanya mengangguk. Sore itu akan selalu menjadi sore terindah mereka. Sejenak melupakan beban yang mereka pikul.
**
Akan ada hasil dari setiap perjuangan. Entah itu yang memberimu sebuah hasil yang akan membuatmu kecewa ataupun kebahagiaan.
Ali dan ily sudah berjuang, dan kini ia mendapatkan kebahagiaan. Keluarga kecil yang mereka impikan.Ily dengan kesibukkannya menjadi seorang ibu dan sekaligus istri.
Kita perlu bangkit dari kesedihan, kesedihan adalah proses yang harus kita lalui untuk menuju kebahagian.
**
Finally udah sampai end , maaf ya kalo ceritanya kurang ngena dan juga gak jelas alurnya. Dimaklumi saya baru belajar nulis. Mohon kritiknyaa ya
KAMU SEDANG MEMBACA
Everything
Fanfiction"Biarkan aku mencari sendiri dimana sisa serpihan hatiku, meskipun aku tau aku tidak akan mampu mengembalikannya seperti semula"~Illy "Izinkan aku membantumu untuk mengumpulkan kembali serpihan hati , karna akulah yang bertanggung jawab atas semua i...