Chapter 7

2.8K 248 3
                                    

"Lihatlah kertas yang kugenggam ini, kertas ini tak akan pernah kembali utuh dan sempurna seperti sebelumnya. Begitu pula dengan kepercayaan dan penghianatan"

---------------------------------------------------

Ali seperti diantara dua jurang. Ali jujur atau tidak ia tetap akan menerima kenyataan jika ily akan benar benar marah padanya.

Tidak ada alasan kuat mengapa ali bisa berfikiran seperti itu. Tapi rasa takut kehilangannya yang membuatnya berani mengambil sikap seperti ini.

"buat apa kamu kembali"

Ali sedang berada di sebuah kedai kopi didekat kantornya. Menemui wanita yang akhir akhir ini selalu mengganggu pikirannya.

"aku tidak berniat kembali, ini hanya tidak kesengajaan atau mungkin ini memang sebuah takdir. Takdir yang meminta kita untuk bertemu kembali" balas wanita itu sembari meneguk kopi hitam dimejanya.

"jangan bahas takdir, jika memang ini takdir aku akan meminta Tuhan untuk mengakhiri takdir ini. Karna aku tidak ingin ditakdirkan denganmu" balas ali sinis.

Flashback on

"ali jangan li please jangan , gue gak mau jadi pelampiasan lo karna ily"

"lo yang udah buat ily pergi dari gue lo yang udah ngehasut salsa , lo sama salsa gak ada bedanya. Lo pantes buat dapetin ini"

Ali sudah merobek lengan baju milik cindy, kulit mulusnya sedikit terluka karena ali.

Ali yang sedang dalam keadaan mabuk tidak menyadari apa yang ia lakukan.beruntung hal yang tak diinginkan tak sampai terjadi.

Sejak kejadian itu ali merasa bersalah pada cindy. Tak seharusnya ia melakukan hal seperti itu.dari rasa bersalahnya ia sedikit menaruh simpati pada cindy.

Sifat cindy yang sangat mirip dengan ily membuat ali nyaman berada didekatnya. Ali sering sekali menghabiskan waktunya bersama cindy.

Hubungan mereka berjalan sejauh yang dibayangkan.Bahkan sebelum ali bertemu dengan ily. Ali sudah sempat berniat untuk menggantikan ily dengan cindy.

Niatnya harus ia urungkan ketika cindy memutuskan untuk pergi mengikuti orang tuanya. Saat itu perasaannya sama dalamnya ketika bersama ily. Hanya saja ily tetap menempati singgah sana tertinggi dihati ali.

Cindy memberi cerita tersendiri bagi ali. Sama hal nya dengan ily , cindy juga telah memiliki tempat tersendiri dihati ali.

Hingga ali bertemu dengan ily , cindy masih memiliki tempat dihati ali.

Flashback off

"Bersikaplah biasa saja , sekarang gak ada lagi kita, yang ada hanya gue sama lo"

ali hendak beranjak dari tempat ia duduk, ali tidak ingin berlama lama berbicara dengan cindy. Hatinya mulai bergejolak saat bersama cindy.

"tunggu, gue gak akan ganggu lo jika itu emang yang lo mau" cindy menahan tangan ali.

ILY pov

Sikap ali mulai berubah akhir akhir ini , sedikit lebih dingin. Aku fikir karna memang dia sedang berusaha focus pada profesi barunya.

Aku berusaha tidak menjadi egois dengan terlalu manja dengannya.
Setelah semalaman aku begadang merampungkan revisi sekripsiku, aku memutuskan untuk pergi mencari capucino kesukaanku aku fikir aku sedikit butuh refreshing .

"mobil ali" aku bergumam pelan.

Kuputuskan untuk mengunjungi kedai kopi itu. Sebenarnya bukan tempat ini tujuanku tapi, melihat mobil ali terparkir dikedai itu tidak ada salahnya jika aku mencoba kedai ini.

EverythingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang