Chapter 13

2.8K 224 0
                                    

"pengorbanan memang perlu untuk memberikan sebuah kisah yang berarti"

**

Ily turun dari mobilnya. senyum terus mengembang dari bibir mungilnya.

Sejak pertemuannya dengan haikal kemarin lusa ia terus saja memikirkan laki laki itu.

ILY pov

Demi Tuhan meski ali telah menyakitiku dengan tidak mempercayai anak yang sedang ku kandung tapi ali masih berstatus sebagai suamiku.

Jauh dilubuk hatiku rasa benci dan terlukaku tidak sebanding dengan cinta yang sudah tertanam sejak lama.

Tidak terfikir sekalipun untuk aku bercerai dengan ali. Satu satunya alasan mengapa aku pergi dari rumah dan menjauh darinya ,aku ingin menenangkan diri dan sedikit memberinya pelajaran.

Bahkan aku selalu mengontrol keadaannya lewat mama. Mendengar keadaannya yang begitu miris membuat hatiku sedikit melunak.

Tapi untuk saat ini aku masih harus mebatasi diri dari ali, itu adalah salah satu pesan mama supaya ali tidak lagi menyakiti aku.

Haikal , pria itu berhasil mengalihkan perhatianku dari ali. Untuk kesan pertama kali bertemu sungguh dia sosok yang sangat baik dan perhatian.

Kami beberapa kali bertemu . aku merasa bersalah pada ali karna takut jika aku bepaling hati dan menghianatinya.

"lo boleh kok cerita masalah lo kalo lo mau" haikal selalu menawarkan diri untuk menjadi teman berbagi.

Dengan halus aku selalu menolaknya aku tidak ingin haikal terlalu jauh mengetahui tentang kehidupanku.

Entah sampai kapan aku akan menghindar dan bersembunyi dari ali.

**

"ily !! jalan pagi lagi yuk" Haikal sudah berada didepan rumah ily. Dengan baju santai dan sandal jepit.

Ily membuka pagar rumahnya menghampiri haikal "eh kearah sana ya kita kan gak pernah tu jalan kesana" ily menunjuk kearah selatan danau.

Haikal berjalan beriringan dengan ily. Rutinitas ily setiap pagi memang selalu berjalan jalan disekitar perkampungan untuk kesehatan calon bayinya.

Sudah seminggu ini rutinitas yang biasa ia lakukan sendiri sekarang dilaluinya bersama haikal.

Kakek salim pun tidak keberatan. Haikal merupakan cucu dari sahabat kakek salim , dan kakek salim sanga percaya pada haikal jika ia mampu menjaga illy.

Meningat ily memang membutuhkan sosok lelaki yang mampu melupakan masalah yang terjadi padanya.

"lo kenapa baik banget sama gue?" ily membuka pembicaraan diantara mereka.

"apa gue perlu punya alasan untuk berbuat baik?" haikal menghentikan langkahnya melirik sekilas pada ily.

"duduk disana yuk" haikal menunjuk batang pohon yang tumbang yang menghadap kepersawahan.

Ily mengikuti langkah haikal. Jalanan yang sedikit tidak rata membuat ily hampir terjatuh.

Hap.. pandangan mereka bertemu. Untuk sepersekian detik ily juga menikmati momen tersebut.

"eh sory" ily bangkit dari pelukan haikal.

"hati hati , bahaya kan kalo lo jatuh dan trus terjadi sesuatu sama kandungan lo"

haikal membenahi posisinya menuntun ily untuk mendekat dan duduk dibatang tersebut.

Ily terhenyak dengan dengan perkataan haikal. Haikal mengkhawatirkan kandungannya, sedangkan ali? Ia malah menuduhnya jika ini bukan anaknya.

EverythingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang