Setelah kejadian FX, aku pun langsung me-message Eysha dan curhat. Sayang, Eysha sedang diluar negeri jadi tidak bisa curhat langsung.
Daru.
Ya, Daru! Itulah pilihan yang tepat untuk curhat.
Setelah sampai dirumah Daru yang megah, aku pun langsung memencet bel dan menunggu seseorang membukakan pintu
Namun, sudah beberapa kali aku memencet bel pun tidak ada yang keluar atau membukakan pintu.
Apa dia sedang keluar?
Aku segera memencet tombol call di layar hape dan meletakkannya di kupingku
"Kenapa?" Sahut Daru yang sepertinya sedang bete
"Gue didepan rumah lo nih, bukain dong" kataku santai, tak memedulikan Daru yang sedang badmood
"Hah ngapain"
"Udah buka aja," setelah mengucapkan itu, Daru pun langsung mematikannya. Huh, dasar Daru!
Tak lama kemudian, pintu utama terbuka dan tampak Daru dibelakangnya, menutup dirinya. Ada apa dengan Daru?
"Ngapain lo kesini" tanyanya angkuh
"Oke gue akuin, gue salah." Ucapku setelah menghela napas
Daru memperhatikanku, mencari-cari apa yang aku maksud, dan akhirnya terdiam
"Fei, please ya, lo tuh jangan suka dateng tiba-tiba cuman untuk sekedar berkunjung terus pergi lagi. Lo kira gue kuburan?"
Aku terdiam. Marah, kesal, bingung, muncul dalam perasaanku saat ini.
Kenapa coba Daru? Emang aku salah apa?
"Lo kenapa sih? Gue juga lagi bete nih diputusin sama Randi." Kataku to-the-point.
"Randi mutusin lo lagi?"
"Iya,"
"Brengsek tu orang!" Astaga, aku kaget tiba-tiba dia teriak.
"Itu dia maksud gue dateng kesini. Mau nyeritain apa kejadian tadi," kataku puas karena sudah memberi tahu apa maksudku
"Oh, yaudah masuk lah,"
---
Setelah menceritakan kejadian tadi sekaligus perasaanku untuk Randi, Daru hanya menatap ku serius dan bergumam akan menyantet Randi. Semoga dia jadi.
"Tuh kan, gue udah bilang! Lagian lo juga bego sih!" Teriaknya lagi. Karena kesal dengan kata-kata Daru, aku menyolot balik,
"Apaansih! Gue lagi curhat, bukan lagi konfrensi pers!" Dia menatapku dalam,
"Maksud gue,"
"Cinta sih cinta, tapi jangan jadi bego juga."Sialan Daru.
Tapi benar, aku memang bodoh mengharapkan dia akan berubah.
"Gue juga bego sih, cinta sama orang yang ga peka." Sahut Daru tiba-tiba sambil meminum gelas batman jadul favoritnya
"Lo lagi suka sama orang?"
Daru terdiam, "ya, bukan suka lagi sih, tapi cinta."
wow! Gakusangka Daru bisa suka sama orang!
"Siapa? Cewe di amerika? Gue kenal ga?"
Daru meminum seteguk lalu terdiam, "lebih dari kenal sih,"
Astaga! Siapa?? Eysha..? Ga, gamungkin. Via? Ga. Illa?
"Siapa woy anjirr" paksaku sambil mengenggam tangannya
"Lo gaperlu tau." Jawabnya judes dan melepas genggaman tanganku
"Hah? Kenapa? Guekan temen deket lo!" Teriakku tak terima
"Justru itu, karena lo deket banget sama dia, gue gabisa ngasih tau lo."
"Yailah, selo aja kali!" Daru hanya terdiam, lalu menyaut,
"Capek juga sih ngejar-ngejar, apalagi yang dikejar malah lari bukan nungguin."
Astaga, siapa cewek ini?!
"Udah suka dia dari lama?" Tanyaku sebelum situasi menjadi lebih awk
"Lama banget,"
Baru pertama kali aku melihat Daru sepatah hati ini. Karena dia selalu ada di masa sulitku, maka kali ini aku harus membantu dia!
"Gue bisa bantuin nih kalo lo mau, mau gue bantuin ga?" Daru hanya menggeleng. Aku menghela napas
"Yaudah, yang penting kalo ada kesempatan lo coba utarain aja, beraniin diri!" Kataku semangat, dan hanya dibalas seulas senyuman oleh Daru.
Bukan, bukan senyum kebahagiaan.
Melainkan sebuah senyum kekecewaan.
"Lo bener mau bantuin gue?"
"Mau lah!"
"Kalo gitu, lo mau ga belajar mencintai gue?"
...hah?
"Lah, kok gue?" Aku menatap Daru, memandanginya dalam.
"Kata lo, kalo ada kesempatan gue harus berusaha. Ini gue lagi berusaha"
------------------------------------------
Hai! Lama banget ga update hehe sori. Semoga ga pada kabur yaa, ada yang bisa tebak abis ini gimana? Bilang pendapat kalian di kolom comments ya kalo mauu. Sori ini kalo quotesnya pedes banget hehe maafkan!
❀❀❀❀
Sayang sih sayang tapi kali disakitin terus itu tandanya dia nggak sayang. Mikir!
✿✿✿✿
Berhenti bertanya kenapa dia selalu menyakiti hati kita. Sebaliknya, tanya pada diri sendiri kenapa kita yang membiarkan dia terus menyakiti kita?

KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect crime
Roman pour Adolescentssalah siapa, Aku yang mudah jatuh cinta, atau kamu yang membuatku jatuh terluka?