Chapter 9

781 24 2
                                    

"Hai, Fei."
"A-Abyan lo ngapain disini?! Gaada yang ngundang lo!" Teriakku mendorongnya kebelakang

"Emang knp kl gue kesini?" Aku menggeram

"Makin cantik lo Fei." Ucapnya memegang daguku, aku menggeram kesal dan menumpahkan minumanku kebajunya dengan tidak sengaja.

Minumanku membasahi baju dia, dia menggeram. Tanpa basa-basi aku langsung berlari kearah Eysha,Via,Illa dan Randi

Tapi sayangnya dia menyadari dan langsung menangkap tanganku, lalu mendorongku mendekati muka dia

"Karena lo udah ngotorin baju gue, lo harus ganti" Abyan tersenyum licik lalu memegang leherku dan mendekati bibirku. Aku langsung menutup mata saat dia mencium bibirku.

"WOI" teriak Randi yang mengagetiku,
"NGAPAIN LO NYIUM CEWEK GUE?" Semua menjadi hening, Abyan melepas tangannya dari pinggangku.

"Emang lo ada masalah? Kyk lo pacarnya aja." Ucapnya dengan nada songong

"Sayangnya, emang iya." Randi membuat Abyan tak berkutik, dia melirik ku dengan mata tajam lalu mendekatiku

"Jadi lo udh pacaran sama org lain?" Tanyanya menatap mataku tajam
"Menurut lo?" Balasku angkuh. Dia menggeram

"Lo.." Muka dia menjadi serius dan memegang pundakku keras, Randi menggeram

"LEPASIN TANGAN LO DARI DIA" suruh Randi berteriak, Abyan tersenyum miring
"Ga." Randi sudah kehilangan kesabaran dia berlari kearah Abyan dan..
BUAKK
Randi menonjok muka Abyan sampai hidungnya berdarah, dan peperangan pun dimulai dari sekarang.

***

"CUKUP!!" Semua langsung menengok kearahku. Randi sudah punya banyak luka tonjokan sedangkan Abyan punya banyak luka berdarah
"Gaada gunanya berantem kayak gini," aku mendekati mereka berdua
"Randi, gue hargain lo mau nolongin gue tapi bukan dengan cara fisik," aku tersenyum lalu berbalik kearah Abyan yang masih mematung

"Abyan, masa lalu itu masa lalu. Jangan diungkit-ungkit lagi, kalo lo ngeliat kebelakang terus lo gabakal bisa ngeliat kedepan." Aku berbalik lalu menatapi mereka berdua

"Tapi Fe-" aku memotong ucapan Randi
"Shh, sekarang gue cuman mau minta lo sama Abyan baikan." Mereka menunduk pasrah, perlahan tapi pasti tangan mereka bersatu

"Sori tadi gue udah nonjok lo, gue gabisa nahan" ucap Randi bersalah, Abyan tersenyum

"Sori juga ya gue udah nyium pacar lo" katanya, mereka berdua tersenyum lalu berpelukan ala cowok.

Aku tersenyum,lalu setelah mengobrol sebentar waktu menunjukan pukul 4.30 rata-rata sahabat-sahabat Randi pulang. selesai melambaikan tangan ke Via dan Illa (Eysha belom pulang) Abyan mendatangiku

"Fei gu-gue minta maaf ya udah seenaknya,"

aku tersenyum
"Iya gapapa kok,"

"Boleh.. Gue?" Dia menunjukkan muka malu-malu sambil membuat tangannya membentuk pelukan,aku tersenyum mengiyakan dia langsung memelukku erat
10 detik dia masih memelukku

"Engg Yan?" Aku memecah keheningan, dia mendadak langsung melepaskan pelukannya
"Eh? Maaf sumpah gue ganyadar. Makasih pelukannya duluan ya" dia tersenyum melambaikan tangan

"Abyan, tunggu!" Aku menangkap tangannya dia langsung berbalik

"Kenapa?" Dan berjalan mendekatiku

"Kalo lo dapet cewek lagi selain gue, plis Jangan sia-siain orang yang sayang sama lo, hargain usaha usaha dia ke lo, yang selalu ngasih yang terbaik buat lo, yang selalu ada buat lo, yang selalu nyemangatin lo, yang selalu ngemaafin lo walaupun lo sering buat kesalahan itu ke dia, dia emang bukan orang yang sempurna tapi dia berusaha buat jadi orang yang sempurna buat lo doang. Nyesel itu selalu dateng belakangan, kalo dia ilang dan berpaling hati lo bakal nyesel. Jangan nyakitin cewek lagi ya?" Aku tersenyum dia masih mematung

Perfect crimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang