"Pokoknya jangan ada yang naik ke tangga!" Teriak Randi menggema
"Kalian ngeliat jugakan?" Tanya Randi ke Farhan dan Riki, mereka mengangguk
"EEEEH?" Kami ber-empat berteriak
"Eh kita belom ngomong ya?" Farhan dan Riki bertanya-tanya
"Belom..." Via dan Illa menatap satu sama lain dengan tatapan aneh
"Gue bisa ngeliat sama nahan dan ngejauhin" kata Farhan yang lalu disambung dengan Riki
"Kalo gue bisa ngeliat sama ngusir" kami berempat membulatkan mata
"Tunggu,tunggu maksudnya nahan itu apaan Far?" Tanya Illa penasaran
"Nahan supaya 'dia' gamasuk ketubuh kita ato berbuat yang jahat" kami ber-oh ria.
"Gue sama Riki ngajak ngomong 'dia' lo rapalin mantra buat nahan 'dia' buat masuk, oke?" Kata Randi mantap, Farhan mengangguk
Randi dan Riki langsung pergi kearah pojokan tangga, lalu turun 2 langkah dari pojokan tangga
"Auranya berbahaya nih" kata Riki yang menunjukkan tampang serius, Randi mengangguk
"Far auranya berbahaya, kayaknya lo harus lebih tebelin penahannya deh" kata Riki menatap Farhan dengan tatapan serius, Farhan mengangguk lalu merapalkan doa sampai terlihat perisai tembus pandang yang mengkilap namun tebal
"ANJIR PERISAI APAAN TUH" Eysha teriak, Randi memberi isyarat untuk diam
Lalu terlihat bahwa Randi dan Riki sedang mengajaknya ngobrol, entah dengan bahasa apa
Lalu 5 menit Randi dan Riki mengobrol muka mereka makin serius
BRAKK
Randi dan Riki terpental sampai bawah tangga. Aduh kayaknya setan itu kuat banget deh, jadi ngeri nih..
Lalu Randi yang keliatannya pundaknya luka karena emang yang jatoh duluan itu pundaknya merintih kesakitan, aku gabisa tinggal diam saja melihat Randi yang 'bertarung' kesakitan. "RANDI!!" Aku berteriak, Farhan melihat kearahku dengan tatapan serius, "JANGAN KEMANA-MANA NANTI LO MALAH DISERANG" Farhan membentak, aku mematung.
"Tap-" Farhan memotong pembicaraanku, "Randi bisa jaga diri, kalo lo dateng ke dia dan lokan gabisa ngeliat dimana 'dia' jadi bisa aja lo yang dimasukin. Pokoknya jangan kemana-mana." Aku terdiam, lalu kembali melihati keaadan Randi dan Riki
Riki berdiri lalu berteriak ke arah pojokan tangga sambil marah-marah, lalu tangannya digerakkan keatas dan tiba-tiba terdapat hembusan angin yang kuat. Riki memperkuat gerakan tangannya entah apa yang dia buat, tapi semakin lama angin kencang mulai menghilang dan keadaan kembali normal. Setelah perisai sudah tak terlihat aku langsung berlari kearah Randi yang memegangi pundaknya kesakitan
"RANDI LO GPP?" Aku langsung mengambil betadine di dalam saku tas dan menyembuhkan lukanya
"I-iya gapapa kok" aku membantunya duduk, setelah lumayan lama Randi merasa lebih baik aku membuka suara, "jadi tadi itu kenapa sih?"
"Jadi tadi itu ada kuntilanak yang auranya bahaya, aura bahaya itu hantu yang matinya tragis dan masih dendam. Dia penghuni rumah ini," Randi mengambil nafas "jadi dia tuh tadinya cewek yang cantik,baik,pokoknya perfect banget deh. Terus suatu hari dia lagi didapur dia udah nikah, nah terus suaminya lagi bantuin dia motong wortel. Trus mereka jadi berantem gitu pas ceweknya lagi ngerebus wortelnya si suaminya ngedorong kepala si ceweknya kedalem air yang lagi mendidih itu sampe melepuh, trus si ceweknya dibunuh. Pas ceweknya udh mati dia buang cewek itu ke laut. Trus si arwah ceweknya jadi bengis,kejam,juga pendendam. Sejak itu dia selalu ngejailin orang dan nampakkin diri gaada ampun." Kata Randi menjelaskan, kami mengangguk pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect crime
Teen Fictionsalah siapa, Aku yang mudah jatuh cinta, atau kamu yang membuatku jatuh terluka?