Chapter 6

847 34 11
                                    

Aku memberanikan diri untuk melangkahkan kaki ketempat Fikri dan Varisha

"Fikri,kamu ngapain sama Varisha?" Seketika itu juga Mata Fikri membulat dan melepaskan gandengannya

"Fe-Fei kamu ngapain disini?" Tanyanya kelabakan

"Gapenting gue ngapain disini. Pertanyaan gue lo ngapain sama dia?" Aku mulai tajam menatapi dia

"A-aku.." Dia menunduk

"Ohh lo nyelingkuhin gue ya?" Air mataku seperti mau turun,tapiku tahan.

Saat ingin menampar,tanganku ditahan oleh Varisha. "Kenapa Fei? Ada masalah gue pacaran sama Fikri?" Dia tersenyum seringai,membuatku muak. Saat ini air mataku sudah menuruni pipi. Aku melepas tanganku yang ditahan oleh Varisha dengan keras.

Tapi tiba-tiba ada tangan seorang cowo yang menonjok Fikri dan memegang tanganku untuk pergi menjauh dari mereka berdua.

Kulihat kearah orang yang memegang tanganku saat ini, mataku kaget "Randi.." Dengan air mataku yang masih mengucur aku langsung memeluk Randi tanpa rasa malu.

"Maaf Randi.." Terlihat orang-orang melihati kami,kulirik juga Randi yang matanya juga terbelakak melihat tingkahku yang tiba-tiba memeluknya

"Udah,kita makan dulu gue traktir ya.." Ucapnya pelan masih memelukku lalu aku melepaskan pelukanku yang masih dikihati banyak orang dan berjalan kearah café untuk menenangkan suasana.

Setelah menenangkan diri dan makan aku mengobrol dengan Randi lumayan membuatku tersenyum dan tertawa
"Kapan ya kita bisa kayak gitu.." Katanya sambil menunjuk kearah sepasang couple yang lagi gandengan

"Kayak gitu?" Aku menarik ujung bibirku naik keatas

"E-eh?" Ternyata Randi daritadi gasadirin diri kl didepan ada gue.. Lucu banget sih

"HAHAHAHAHA"

"Gue seneng ngeliat lo ketawa Fei" Batin Randi tersenyum

"Eh kita mau main apa nihh udah jam 7" ucapku,dia berpikir sejenak

"Gimana kalo halilintar?" Ucap Randi tersenyum menantang

"Oke!!" Ucapku semangat

Setelah wahana itu selesai, ternyata udah jam 8 aja "jadi mau main apa nih terakhir? yang bisa nenangin gitu misal naik keatas gitu" ucapku sambil menunjuk kearah langit yang sudah berubah menjadi gelap tapi sejuk

"Gimana kalo itu?" Tanya Randi sambil menunjuk kearah Robot elang yang bisa naik keatas tinggi

"Ayo!"

Hanya ada 3 orang yang menaiki itu karena rata-rata pada pulang semua. Aku dan Randi memilih menaiki elang yang berwarna merah, setelah semua sudah dinaikkan Elang ini perlahan-lahan terbang ke langit dengan tinggi mencapai 9 meter.

Saat Elang berada di puncak langit,rasanya dingin bangeet tapi sejuk juga. Kulihat orang yang berada didepanku sepasang couple yang merangkul cewenya, sedangkan couple yang satu lagi cewenya sedang menyender di pundak cowonya. Aku hanya menatapi sambil memflashback kejadian tadi sore. Tanpa disadari tangan Randi menyentuh pundakku dan berhasil merangkulku, dan tentunya dengan wajah malu-malu

"Ran-Randi?" Mukaku juga berubah menjadi merah merona

"Udah gausah mikirin kejadian tadi,masih ada gue kok" ucapnya tersenyum manis dan berhasil membuat hatiku luluh

Aku bersender di pundak Randi dengan malu-malu, kulirik bagaimana wajah Randi sekarang dan hasilnya.. Wajahnya merah merona juga.

"Anget ya kalo sama Randi.." Pikirku dalam sambil melihat bintang-bintang yang menghiasi langit yang gelap

Perfect crimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang