Chapter 3

1.1K 47 2
                                    

"Jangan-jangan busur dia itu.. Ini?" Pikirku sambil memainkan busur itu

Tak sengaja mata kami ber- eye contact langsung ku buang muka karena malu

"Ei" ucap Eysha sambil menaruh tangannya didepan mukaku sambil digerak-gerakkan

"E-eh apa?"

"Napa lu bengong?" Tanyanya sambil melihat kearah tadi

"Eng-engga"

"Hmm ntar cerita ya!" Ucapnya sambil mencetikkan pensilnya

Teng bel berbunyi tanda istirahat yessh

Setelah merapikan buku-buku dan kertas bekas matematik tadi aku menunggu sampai Randi keluar, malu gile ngasih langsung "apa mungkin gue ada 'perasaan' sama dia?"

Kulihat Randi keluar dengan sahabat karibnya Alif. Langsung kuambil busur tadi dan menaruh diatas meja dia sebentar dan beranjak pergi ke meja Eysha untuk jajan

Lagi lagi eye contact di kantin saat sedang membeli nasi udang balado.
"Udah Fei, jodoh noh jodoh" ucapnya sambil menunjuk-nunjuk Randi

"Sshh begoo jangan ditunjuk!" Ucapku sambil memukul pelan pundak Eysha

❀❀❀❀❀❀

Setelah semua pelajaran berat yang dilalui oleh otak langsungku ambil iphone dan bergegas menelepon Kak Ezra

"Kak, lo dimana? Gue udh pulang nih"

"Oh udah? Tunggu 2 jam lagi deh"

"HAH? MAU NGAPAIN LO?!"

"Shh ada urusan diem ah"

"MASA GUE NUNGGU 2 JAM ADA PR LAGI TAU"

"Udah ah bye"

Telepon dimatikan. Ck, Lagian Kak Ezra mau ngapain sih?! Make panas lagi.

Toel, ada seseorang yang menoelku langsung kubalikkan badan dengan amarah yang menggebu-gebu

"APAAN SIH?!" Teriakku kencang,kulihat kebawah ternyata.. Anak kecil. Anak kecil itu mau nangis gara-gara bentakan gue,mampus.

"HUWEEEEEE"

"E-EH JANGAN NANGIS YA CUP CUP" ucapku panik sambil menepuk punggung anak kecil itu tak lama kemudian tangisan anak itu mulai mereda dan aku membuka suara terlebih dahulu

"Eng.. Nama kamu siapa?" Tanyaku pelan agar ganangis lagi

"Andi.."

"Andi? Tinggal tambahin huruf R doang jadi.. Eh? Ngapain gue mikirin dia?!" Gumamku sambil menepuk-nepuk pipiku kulihat anak itu sedang melihat dengan pandangan aneh

"Oke.. Kamu kelas brp andi?"

"Kelas 3" ucapnya sambil memakan pocky yang baru kuberikan

"Trus kamu knp nyoel nyoel aku?" Tanyaku penasaran

"Tadi aku liat kakak baru keluar dari kelas kakakku terus aku sama kakakku pisah,terus aku ngeliat kakak lagi berdiri sambil marah-marah terus aku nyoel kakak deh mau nanya"

"Ohh nama kakak kamu sia-" "AH!" Ucapananku terpotong karena anak itu menjerit langsung kubalikkan badan dan melihat apa yang ditunjuknya, oh sebuah taman

"Kenapa?" Tanyaku ke anak itu, terlihat di mata anak itu berbinar-binar lalu langsung berlari kearah taman itu

"Ini tempat aku sama kakaku sering main dulu!" Ucap anak itu senang aku ikut tersenyum melihat anak itu bahagia

Perfect crimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang