"Ayo Ryana! Kau sudah berjanji padaku untuk bermain voli pantai! Ayo!” rengek seorang anak perempuan berumur 12 tahun pada seorang perempuan berumur 18 tahun yang sedang berbaring di kasur sambil memainkan ipad nya. Anak perempuan itu menarik-narik tangan perempuan yang sedang memainkan ipad.
Perempuan yang sedang berbaring di kasur itu, masih sibuk memainkan ipad nya, "Kau bisa bermain sendiri, das!"
“are u crazy huh? Mana bisa aku main sendiri”
“No, I’m not and I don’t care”
“C’mon Ryana! We go to Hawaii not for play games on ipad but for holiday!!” rengek anak perempuan yang bernama Daisy itu lagi.
Ryana memalingkan wajahnya dari ipad ke sepupunya itu, matanya menatap Daisy kesal, "Aku malas anak kecil? ok? Sebaiknya kau keluar dari kamarku sekarang juga!"
Mata Daisy memincing. Cukup sudah kesabarannya untuk kakak sepupu menyebalkannya itu. “OK I’LL TELL UNCLE GEORGE AND AUNTY JANE!” ancam Daisy.
"Oh, kau tak akan memberitahu ayah dan ibuku."
"I WILL RYANA! I PROMISE YOU THAT!"
Ryana menatap wajah Daisy. Daripada kena ceramahan orangtuanya lebih baik menuruti keinginan bocah satu ini. Pada akhirnya, ia memutuskan untuk mengalah,“Hentikan dramanya Daisy, ok c’mon we play volley ball” Ia pun meletakkan ipad nya dikasur dan mengandeng tangan sepupunya itu keluar dari kamar mereka.
‘Ok good. I went here just because I wanna stay away from Nicholas not for holiday. How can I enjoy my holiday if I broke up with my boyfriend huh? Damn!’ gerutu Ryana dalam hati. Ia masih menggandeng tangan Daisy, sepupunya. Mereka berdua berjalan menyusuri pantai untuk mencari tempat yang tepat untuk bermain volley ball.
“Ok disini saja” kata Daisy sambil melepaskan gandengannya dari Ryana. Daisy pun mundur sejauh 3 meter. “Ok siap Ryanaa!”
“Ya I’m ready” jawab Ryana dengan malas.
Daisy pun mengayunkan bola volley nya dan memukul bola tersebut ke arah Ryana. Ryana pun memukul balik bola itu. Begitu seterusnya sampai pada akhirnya bola itu jatuh ke tanah, Ryana tidak bisa memukul bola itu balik.
“hahahha kau tidak bisa membalas pukulanku” teriak Daisy senang.
Ryana hanya mendecak kesal. Ia berniat akan membalas dendam. Ia pun mengambil bolanya dan bersiap untuk mengayunkan bola tersebut sangaaat keras agar Daisy kesusahan. 1, 2, 3..
Ryana pun memukul bola tersebut dengan keras, hingga bola tersebut melewati kepala Daisy dan..
‘Bletaaak’
“OH MY GOD! MY I-phone 5!!!! SHITT!” Teriak seorang laki-laki berwajah timur tengah dalam keadaan shirtless . Ia sedang berjemur tidak jauh dari belakang Daisy. Laki-laki itu hanya memakai celana pendek selutut dan menggenakan kacamata berwarna coklat. Laki-laki timur tengah tersebut pun mengambil ‘bola volley’ yang baru saja mendarat di iphone-5 nya . Bola yang membuat LCD I-phone 5 nya pecah.
Setelah mengambil bola tersebut, laki-laki tersebut pun menoleh ke arah sang ‘pelempar’. Laki-laki tersebut menoleh ke kanan, ke arah Daisy dan Ryana.
“HEY YOU!” teriaknya sambil berjalan dengan marah menuju ke arah Daisy dan Ryana yang berdiri mematung di tempat mereka masing-masing.
“DAMN!” umpat Daisy dan Ryana berbarengan.
"Ryana," Ryana menoleh dan melihat wajah Daisy yang di 'melas-melaskan. "Kurasa penyakit maag ku kambuh. Aku harus segera kembali ke hotel. Selesaikan urusan mu ya. Bye." Daisy pun segera berlari meninggalkan Ryana.
YOU ARE READING
Complicated (When you love 2 boys at the same time) 1DLS
Fiksi Penggemar"Zayn berpikir bahwa ia sempurna, ia pendendam." "Harry itu sampah. Ia pengkhianat dan pengkhianat takkan pernah mendapatkan tempat, Aku setuju dengan Simon untuk menukarnya dengan Nathan." Pada akhirnya mau tidak mau aku terlibat dalam konflik ini.