Harry’spov
Apa yang telah aku lakukan tadi? Aku menciumnya seperti kesetanan di depan Zayn. Apa aku ingin membuat Zayn cemburu? Atau apa?
Yang jelas Ryana tidak membalas ciumanku tadi. Apa dia tak suka? Argh sial!
“Harry sedang apa kau disana? Ayo masuk dan tutup pintunya” kata Om Simon dari dalam ruangan. Aku pun menurutinya dan masuk ke ruangan.
Di dalam ruangan sudah ada The Boys kecuali Zayn tadi ia pergi.
Rapat pun di mulai dan om Simon berbicara banyak hal. Tapi aku tidak mendengarkannya. Aku memikirkan Ryana. Apakah dia marah padaku?
Rapat ini baru 20 menit ayolah cepat berakhirrrr.
“Jadi kalian sudah mengerti? Aku tidak mau dengar gossip negative tentang kalian lagi. Jadi kalian jangan banyak ulah. Terutama kau Harry”
“Harry?”
“Harry!”
Simon berbicara padaku? Gawat.
“ya?!” kataku bingung.
“Do you understand?” tanya Om Simon pada ku. Matanya menyipit menandakan ia sedang memperhatikan tingkah laku ku.
“Yes, I do” kataku sambil tersenyum. Mengerti apa? Aku sama sekali tidak mendengar omongannya.
Tiba-tiba handphone ku bergetar menandakan ada pesan masuk dari .. Ryana!
Ryana Hanner: Harry, I’m so sorry. Sahabatku yang dari Jerman sedang berkunjung ke London jadi aku harus bertemu dengannya. Mungkin kita bisa jalan di waktu lain. Sorry
FUCK! Holy shit! Benar dugaanku seperti nya Ryana marah dan ia membuat alasan bahwa ada temannya yang berkunjung. Stupid Harry! Kenapa tadi aku menciumnya seperti itu. Waktunya kurang tepat. Argh.
“Ok rapatnya cukup sekian…”
“Ok, aku pergi” kata ku cepat begitu Om Simon bilang rapatnya sudah selesai.
“Harry wait!” kata Louis, ia menahan tanganku. “Sesudah ini ada latihan, apa kau lupa?”
Latihan ! Aku lupa. Bukan lupa sih sebenarnya tapi tidak peduli. Tapi di ruangan ini ada Om Simon mana bisa aku bilang ‘malas’ atau alasan apapun.
“Oh ya aku ingat. Bagaimana dengan Zayn? Dari tadi ia tak ada. Apakah ia akan ikut latihan?” kataku.
“Zayn sedang sakit gigi, ia sedang di dokter. Ia akan menyusul nanti” jelas Liam.
Alasan. Aku tau itu hanya akal akalan Zayn.
“Zayn sakit gigi? Kalau begitu aku sakit perut dan harus ke dokter. Sampai ketemu nanti” kataku cepat dan setengah berlari keluar ruangan. Om Simon dan the boys hanya geleng-geleng melihat tingkah laku.
Ya, alasan ku memang bodoh ‘sakit perut’. Tapi aku tidak peduli. Aku tau dimana Zayn, lebih baik aku pergi menyusulnya.
Ryana’spov
Aku bingung. Takut. Gugup. Tapi Senang.
Bagaimana tidak senang? Aku sedang melihat pemandangan yang sangat indaaah.
Danau yang biru terhampar luas di depanku.
10 menit yang lalu saat aku sedang menunggu Harry di lobi tiba-tiba Zayn datang. Dan ia mengajak ku ke tempat seindah ini. Katanya ia ingin bicara sesuatu yang penting. Tapi sesampainnya disini ia malah merokok di sampingku.
YOU ARE READING
Complicated (When you love 2 boys at the same time) 1DLS
Fiksi Penggemar"Zayn berpikir bahwa ia sempurna, ia pendendam." "Harry itu sampah. Ia pengkhianat dan pengkhianat takkan pernah mendapatkan tempat, Aku setuju dengan Simon untuk menukarnya dengan Nathan." Pada akhirnya mau tidak mau aku terlibat dalam konflik ini.