What should u do when u are in confusing game, and u have to choose one of two things that u cant choose?
It's a Cold games
-TRM-
Setelah beberapa minggu berada di sini, Jack mulai berubah. Dia tidak lagi memakai kacamatanya yang seperti Harry, dia terlihat sedikit berantakan dengan kancing bajunya yang tak terpasang. Dia lebih perhatian dan.. Tampan. Dialah Jack Vidgen, dengan gaya berandalannya yang menggoda! Ah Tameil ada apa dengan mu?! Batinku.
Tapi aku merindukan sesosok Justin yang menghilang setelah kejadian di malam ulang tahun Jack beberapa minggu yang lalu itu, aku tidak mengerti mengapa Justin datang tiba-tiba dan menghilang begitu saja.
Aku merindukan pelukannya yang hangat, berlawanan dengan suhu badannya yang dingin.Aku menatap langit malam, dimana saat ini aku seperti kehilangan semangatku, lusa aku akan berulang Tahun. Tiba-tiba ada yang melempar sesuatu ke arahku, aku melihat kebawah. "Hi Tameil!" Sahut Jack dari bawah. Aku menatap Jack dari balkon kamarku "apa yang kau lakukan tengah malam di luar Jack?!" "Lihat! Bulan purnama! Aku dan keluargaku ingin pergi kesuatu tempat" "bolehkah aku dan keluargaku ikut?" "Tidak bisa Tameil! Ini acara keluarga dan hanya ayahmu yang dapat pergi bersama kami!" Sahut Jack ragu.
Aku curiga, baru kali ini aku mendengar Keluarga Vidgen ada acara di luar dan hanya ayahku yang boleh ikut! Sungguh tak adil.
"Apa kau mau melihat aku mati kebosanan di sini hah?" Sahutku melipat tangan di dadaku. "A...i...itu acara penting Tameil!" "Lalu kenapa aku dan Harry tidak bisa ikut?" "Kalian di rumah saja, jaga rumah! Lagian ini tengah malam" "tapi Jack..." "Sudah dulu ya aku mau pergi!" Sahut Jack meninggalkanku. Aku menutup pintu balkon dengan keras. Karena kesal aku kembali ke kamar dan berbaring di kasur.
"Auuuuuuu...." Sontak aku kaget mendengar suara serigala, "s..su..suara apa tadi? Kok aku baru mendengar suara serigala?" Aku menaikan selimutku ke atas menutupi badanku, aku mulai ketakutan. Tiba-tiba ada yang mengetuk pintuku, aku diam ketakutan. "Ta..." "Siapa?" "Ini aku kakakmu!" "Harl? Apakah itu kau?" "Ya siapa lagi?! Kau punya saudara yang lain selain aku?!" "Ya sudah masuk saja Harry!" Harry masuk membawa buku di tangannya.
"Ada apa Harl?" "Aku tidak kosentrasi membaca, bulu kudukku merinding setelah mendengar aungan serigala tadi" "Kau juga mendengarnya?" "Kau pikir aku tidak punya telinga?" "Aku takut Harry..." Aku merangkul Harry. Harry membuka kacamatanya, "aku akan menemanimu di sini, tidurlah" sahut Harry lembut.
Aku dan Harry tidur di atas kasurku, Harry menyelimutiku. Aku dan Harry terlelap. Tiba-tiba aku mendengar seseorang memanggil namaku dari bawah sana, aku mulai takut "Harry..Harry bangun!" Aku mengguncang tubuh Harry. "Hmmm" sahutnya dengan mata masih tertutup "Harry! Kau dengar itu?" "Hmm" "ah sudahlah, biar aku periksa sendiri!" Aku turun dari kasur dan mengintip di balik pintu balkonku.
"Tameil!" Sahut Seseorang yang melambaikan tangannya dari bawah sana. "Justin?" Sahutku sambil mengerjapkan mataku beberapa kali tanda tak percaya "apakah itu kau?" "Iya ini aku Justin... Ayo turunlah! Ada yang ingin aku tunjukkan padamu" "Baiklah" Aku bergegas turun kebawah, tak lupa aku memakai jaket agar tidak kedinginan.
Sampai di bawah aku memeluk tubuh Justin, sama seperti waktu itu. "Badanmu masih dingin?" Sahutku di balik dada Justin. Dia tersenyum manis kearahku. "Aku merindukanmu!" Sahutku memukul dada Justin pelan. Dia memelukku lembut "aku juga Tameil.." "Lalu mengapa kau tiba-tiba datang kemudian pergi?" "Itu cerita yang panjang Tameil" sahut Justin sambil mengelus rambutku lembut.
"Ada yang ingin aku tunjukan padamu! Ayo!" Sahut Justin menarikku menjauhi rumah keluarga vidgen "mau kemana kita malam-malam? Kakakku sendiri di rumah, aku khawatir jika mereka pulang dan tau aku tidak ada di rumah" "Sebentar saja, katanya kau merindukanku? Ayo!" Tarik Justin dengan tangannya yang dingin.
YOU ARE READING
Fantastic Journey
FantasyOnce upon a time about a fantasy story, when vampires and werewolves does exist. - Tameil Morf - Gadis cantik yang mencari jati diri, terjebak dengan kenyataan pahit mengharuskan ia mencintai atau membunuh. Namun siapa yang akan ia pilih? Bersama...