Triangle Love

77 8 0
                                    

"mom? Is that u?" aku mendekati mom yang duduk mematung di kursi taman, di saat aku ingin menggapainya. "Hillary" sapa pria itu duduk di sebelah mom, pria itu menutup seluruh badannya. Aku bahkan tak melihat wajahnya, yang aku tahu hanya mata cokelat terang nan indah. "sepertinya aku tau pria itu" batinku, mom memalingkan wajahnya menghadap pria itu. Mom tampak cantik dan muda... baiklah apa maksud dari semua ini? "aku mencintaimu Hillary" sahut pria itu menatap sambil menggenggam erat tangan mom, siapa pria itu? Apakah dia ayahku? "dad?" sahutku namun mereka tak bergeming. Aku mematung menyaksikan pemandangan itu, mom berciuman dengan pria asing itu. Apa maksud dari semua ini?

"maafkan aku Judas, aku telah memilih seseorang" sahut mom melepaskan ciuman itu, mom menunduk. Pria itu kecewa dan membuang mukanya "mengapa Hillary? Tidakkah kau sadar aku mencintaimu?! Kita sudah bersama sejak dulu jauh sebelum kau bersama dia! Tinggalkanlah dia dan pergi bersamaku" sahut pria itu memandang mom dengan penuh cinta. "aku tulus mencintaimu apa adanya dan aku berjanji akan melindungimu dengan jiwa ragaku" sahut pria itu memohon.

Mom membuang nafas lelah "dengar Judas, kau takkan mengerti! Kita tak di takdirkan bersama! Kau bahkan tak memiliki jiwa!" caci mom menatap nanar kepada pria itu, pria itu berdiri. Ia kecewa."aku tak percaya kau berkata seperti itu Hillary! Kau berubah sejak bersama pria sialan itu! Baiklah! Jika itu yang kau mau! Aku tidak akan ada lagi di sana!" sahut pria itu marah, dengan langkah kecewa ia pergi meninggalkan mom yang menangis tersedu-sedu. Apakah ini kisah cinta mom sebelum bersama ayah?

"semuanya berakhir Judas! Semuanya berakhir! Pergi kau! Pergi jauh dariku! Aku tak membutuhkanmu lagi! Aku membencimu!" teriak mom berdiri dan menunjuk pria itu dengan marah. Pria itu berhenti, "aku tahu kau mencintaiku Hillary, kau hanya memaksakan takdirmu. Takdir bisa kau ubah jika kau mau! Aku berjanji akan ada di sana untukmu. Suatu hari nanti, aku berjanji!" sahut pria itu tanpa berbalik dan terus berjalan. Mom jatuh tersungkur di tanah, ia tak sadarkan diri. Aku berteriak minta tolong tapi pria itu terus berjalan dan menghilang.

Aku berlari kearah mom, aku berusaha menyentuhnya tapi aku tak bisa. Aku berteriak meminta tolong. "Hillary..." sahut seseorang, aku berbalik dan mendapati ayahku yang masih muda. Ternyata ayahku tampan. Di saat ayah mengangkat tubuh mom, tangan mom menjatuhkan sesuatu. Aku mendapati sebuah kalung keperakan dengan tulisan "Ju-Ly" yang terbuat dari batu biru safir. apakah pria yang bernama Judas tadi memiliki hubungan khusus dengan momku? Aneh!

*****

"surprise!"

"shit! U scared me bro!" umpat Jack setelah membukakan pintu kepada tamu yang baru saja mengetuk pintu apartemen "ku pikir kalian para bajingan itu!" canda Jack, Harry terdiam dan menatap Justin "ada apa kalian malam-malam kemari dan mengapa kalian hanya diam saja? Mari masuk" sahut Jack meneruskan, ia heran melihat Harry dan Justin. "well... apartemenmu lumayan juga" sahut Harry setelah memasuki ruang tamu, Jack hanya terkekeh. "aku pikir kita tidak bisa hanya berdiam saja!" sahut Justin "apa maksudmu?" "kau gila? Kita baru saja bersantai!" sahut Harry dan Jack bersamaan.

"aku takut jika kita hanya berdiam saja, mereka akan semakin kuat dan kita harus menemukan kunci saksi sebelum mereka membunuhnya!" sahut Justin panik. "aku tak suka petualang!" sahut Harry "kau hanya akan tidur dengan buku-buku itu dan membiarkan adikmu mati? Kakak macam apa kau ini?" marah Jack kepada Harry "hei! Di sini aku kakaknya bukan kau!" sahut Harry tak mau kalah "sudah! tak ada gunanya kalian berdebat lebih baik kita-" di saat Justin ingin melerai pertikaian, jeritan Tameil datang dari arah kamar Jack. "Tameil!" sontak ketiga pria itu panik dan segera menghambur ke kamar Jack. "wow nice room Vidgen!" sahut Harry terpukau, Justin menjitak kepala Harry "ingat tujuan kita di sini!" Justin mengingatkan. Jack segera merangkul Tameil dan memeluknya "aku di sini sayang, aku di sini" sahut Jack mesra, tanpa sadar Justin mematung.

Fantastic JourneyWhere stories live. Discover now