the struggle of me

168 9 0
                                    

"JACK!!! JANGAN LAKUKAN!!! HENTIKAN!!!" pekikku. Mereka masih bertarung meski luka di sekujur tubuh mereka akibat di jilati pedang tajam.

Jack menangkis serangan French yang bertubi-tubi, ia seperti kemasukan setan. Di saat French dengan ambisinya ingin menusuk pedang itu ke arah sahabatnya, Jack dengan cekatan menangkis pedang itu sehingga menimbulkan bunyi dentingan pedang terpelanting jauh. "sial!" sahut French setelah melihat pedangnya terlempar jauh akibat tangkisan dari pedang Jack.

"takkan ku biarkan kau meraih pedang itu!" teriak Jack menyusul French yang berlari kearah pedangnya yang tertancap di tanah. Jack memukul French tepat di mukanya sebelum French meraih pedangnya. "takkan ku biarkan kau mengalahkanku seperti di masa lalu karena aku telah belajar di masa itu untuk mempertahankan hak milikku yang seenaknya kau rebut!" sahut Jack terus memukul French.

Aku dan Harry terdiam melihat kejadian itu. Harry terdiam karena ada tontonan gratis di depan wajahnya, aku terdiam karena aku ketakutan. "aku pikir aku tidak salah menjadikan Jack adik iparku, dia cukup tangguh dan berani. Ia tidak akan mengecewakan ayah tentunya!" sahut Harry bangga. "kau kakak yang buruk membiarkan Jack berkelahi seperti itu!!!" pekik ku di depan wajah Harry. "dengan begitu aku dapat menguji skillnya!" sahut Harry.

"HENTIKAN! JACK! FRENCH! APA YANG KALIAN LAKUKAN?!" pekik Ratu tiba-tiba datang dan keluargaku terkejut dengan kejadian tersebut. Sontak Jack berhenti memukul French yang sudah babak belur. "Jack memukulku mom!" pekik French berbohong. "kau bohong! Kau menghianati sahabatmu sendiri untuk merebut Tameil sehingga membuat Jack ingin membunuhmu!" pekik Harry kepada pangeran itu, muka French memutih.

"Pengawal! Bawa Pengeran ke Istana! Dia akan mendapat ganjarannya setelah ini!" sahut Ratu Elizabeth dengan kemurkaannya. Pengawal kerajaan segera menarik Jack untuk menyingkir dan menarik paksa Pangeran French. "kau membuat nama kerajaan ternodai akibat sifat burukmu itu Pangeran!" sahut Ratu Elizabeth menatapnya Tajam. "lihat saja nantik Jack! Aku pasti akan merebut Tameil manis itu darimu! Kita lihat saja nantik! Ia akan bertekuk lutut dengan kekuasaanku!" sahut French berbalik menatap Jack tajam membuat aku merinding.

"tidak akan ku biarkan!" sahut Jack. "maafkan atas tingkah laku putraku yang kurang ajar ini merusak suasana dan ingin membunuh sahabat kecilnya" sahut Ratu Elizabeth bijak. "tidak apa-apa Ratu, seharusnya kami yang meminta maaf atas kejadian ini" sahut ayahku. "saya pamit dulu, terimakasih untuk kebaikannya" sahut Ratu kemudian berlenggang dengan membawa pangeran dan beberapa pengawal pulang ke istana.

"kau baik-baik saja sayang?" sahut Jack memeluk ku. Aku mematung. "aku tidak akan biarkan Pengeran merebutmu dariku... aku tidak ingin kau menjadi korbannya!" sahut Jack memelukku hangat "tenanglah sayang kami semua akan melindungimu" sahut Jarrel menenangkanku. "benar! Jangan mentang-mentang dia seorang pangeran bisa seenaknya saja dengan tahtanya itu!" sahut Harry sok bijak. "Bullshit! Kau bahkan hanya menonton kejadian tadi!" sahutku berteriak kearah Harry. "benarkah itu?!" pekik Ayahku. Harry memucat di balik kacamata bundarnya.

Malam harinya aku tak dapat tidur nyenyak, sedari tadi mataku tak dapat menutup karena aku memikirkan ancaman dari Pangeran iblis itu. Bagaimana jika kesucianku jatuh di tangan Pangeran iblis itu? Sangat mengerikan!

"Tameil kau masih terjaga?" Jack mengejutkanku, ia merangkulku yang tidur di sampingnya. Aku berbalik menatap Jack yang sedari tadi aku tidur membelakanginya. "aku memikirkan ancaman tadi" sahutku dengan tatapan pasrah. "aku sudah janji kepadamu bukan? Bahwa aku akan melindungimu, aku siap mati untuk mempertahankan kepunyaanku!" sahut Jack penuh percaya diri.

"bagaimana jika ia berhasil merenggut kesucianku?!" bentakku dengan tatapan sedih kearah Jack, Jack terdiam cukup lama. "hmmm" Jack mengambil nafas panjang "dengar Tameil... jangan kau jadikan ini alasan untuk meruntuhkan prinsip awalku!" sahut Jack membuat mataku terbelalak. "aku tidak memikirkan soal itu Jack! Mengapa kau menuduhku?!" bentakku lagi. Sungguh aku tidak memikirkan tentang kejadian di apartemen beberapa hari yang lalu itu. Lagi-lagi Jack terdiam.

Fantastic JourneyWhere stories live. Discover now