snake girl
Seorang gadis berambut hitam, terlihat sebal mendengar perkataan penjaga kantin. Si penjaga bilang, kalau ini kali ke 7 gadis itu mengantri makanan, padahal gadis itu merasa, baru kali ini ia mengantri disana.
Dengan langkah cepat ia menuju sebuah ruangan, ruangan seorang gadis yang mirip dirinya. Disana ia melihat gadis itu, asyik menyantap makanannya, ada 6 nampan, disertai beberapa bungkusan kosong, tergeletak disana.
"Nee-san!" Jerit gadis berambut hitam menatap sebal, gadis yang mirip dirinya, nee-sannya kembali mengambil barang miliknya!
"Cloud" gumam nee-sannya perlahan, seakan itu bukanlah masalah besar bagi dirinya "maaf, aku sangat kelaparan"
Cloud terduduk lemas di lantai, perutnya juga melilit lapar, tapi melihat nee-san sepertinya menatapnya balik mengiba, membuat cloud hanya terdiam kaku.
"Kau bilang, akan memberikan semuanya pada diriku" bisik nee-san mengusap butiran air mata dari sudut matanya, air mata buaya tentunya! Satu-satunya kelemahan cloud, walau itu dari buaya!
Cloud menelan air ludah bingung, mau marah pada gadis ini, tapi ia sudah menangis, tetesan air mata yang lebih tajam dari irisan pedang didada, merobek seluruh kemampuan terbaik cloud, untuk membaca situasi jadi berkeping-keping!
Air mata yang mengingatkan cloud akan masa lalu, pada seseorang yang menyayat hati, membuatnya jadi orang terlemah didunia, dan rela melakukan apapun untuk menghentikan tangisan itu.
"Tak apa" balas cloud menepuk pundak nee-sannya perlahan, memberikan senyuman tulus pada gadis itu "nee-san sudah kenyang atau mau nambah?"
"Cloud" pekik gadis itu memeluk cloud cepat, memberikan seringaian licik di belakang cloud "aku senang memiliki adik sepertimu, satu-satunya orang yang paling mengerti aku disini. Aku pasti akan sangat kesepian, tanpa dirimu cloud."
"Aku juga"
"Aku lelah cloud, apa bisa kau membersihkan semuanya?" Pinta gadis itu memelas, menatap cloud dengan mata berkaca-kaca
"Hai" sahut cloud tulus, ia merebahkan gadis itu di tempat tidur, menyelimutinya lalu menepuk selimut gadis itu lembut "oyasuminasai, nee-san"
Cloud membereskan semuanya dan berlalu pergi dari ruangan itu, perlahan. Suara perut yang melakukan paduan suara, tidak membuat cloud kehilangan konsentrasi dalam menembak sasaran.
Anak lelaki berambut oranye terang disebelah cloud, menatap cemas gadis itu, cloud sudah lima hari ini belum makan apapun. Semua jatah makanan beberapa hari ini, sudah habis diambil seorang gadis yang mirip cloud!
"Cloud, black rose kembali menghabiskan semua jatah makanmu?" Tanya lelaki itu memberikan selembar handuk kecil, untuk menghapus bulir keringat di pelipis gadis itu
"Yah, mau bagaimana lagi, sempai light" desah cloud pasrah, ia menatap target sasarannya, hasilnya cukup baik dengan kondisi perutnya yang tidak mau diajak kerja sama
"Cloud, kalau kau mau, aku bisa menyelundupkan makanan untuk kau makan" bisik light lamat-lamat, berharap cloud tidak menyiksa dirinya seperti itu
"Arigato gozaimasu, sempai" balas cloud memberikan senyuman malaikatnya pada lelaki itu "ini lebih baik, dulu aku sempat 9 hari ditepa seperti ini. Hingga aku masuk balai perawatan! Kalau baru lima hari, ini belum ada apa-apanya."
"Pokoknya jangan memaksakan diri!" Desah light menjitak juniornya itu sebal "kalau kau membutuhkan makanan atau apapun itu, datanglah padaku! Jangan malu-malu, kalau tidak aku pasti sangat marah padamu!"
Cloud hanya mengangguk dalam diam, tahu sempainya sangat perhatian padanya. Ia juga tidak ingin membuat sempainya terlalu mencemaskan dirinya, karena dirinya tak mau bergantung pada seseorang.