Part 14
Semua yang melihat hal itu sepertinya ingin menolong, tapi mereka hanya mengadah dan menatap ibiki di atas sana yang sepertinya sudah memberikan senyuman penuh kepuasan. Para penonton agak bingung dengan apa yang akan mereka lakukan dan lebih bijak bagi mereka untuk tetap diam dan berpura-pura tak melihat dan mendengar apapun.
Aya sedikit tidak suka dengan apa yang dilihatnya dari atas sana sebuah titik kecil mengambang dan berenang perlahan kepinggiran. Ia segera turun secepat mungkin dengan penuh kemarahan yang siap ditumpahkan kepada siapapun yang menolong mia dari dalam kolam.
Mengingat mia tak bisa berenang, berarti ada orang lain yang menolong. Dan itu berarti harus berhadapan dengan kekuasaan keluarga ibiki yang setara dengan kekayaan orang kelima dari negri ini.
Mata abu-abu ibiki yang penuh kemarahan yang hendak meledak, membeku seketika menatap sepasang mata kehijauan penuh amarah yang hendak menerkam siapapun yang hendak menantang dirinya, seperti seekor hewan terbuas yang sedang terlepas dari kurungannya.
"Mirayo...." Desis aya dengan ketakutan dan gemetaran akan tatapan aki yang satu itu berusaha membela diri
Aki terlihat sedang berenang disamping mia, lalu membantunya memanjat keluar dari kolam itu dengan tubuh basah kuyup. Ada seorang perempuan berambut kemerahan yang segera berlari ke arah mia segera menyelimutinya dengan handuk kering, dan memberikan mia segelas minuman hangat mengepul.
"Ini semua salahku" sahut mia memecah kekakuan mereka meniup minuman hangat dihadapannya dan menatap aki yang sedang naik dari dalam kolam "jangan menyalahkan ibiki."
"Kau ini!" Jerit aki tidak terima dengan pernyataan mia mengambil handuk yang sudah terulur ke arahnya kasar dan berusaha menutup dirinya yang basah agar tidak terkena angin lalu menatap mia tajam berusaha mencari kebohongan disana "kenapa bisa berkata begitu!"
Aya menatap mia agak sinis, menganggap mia sedang berpura-pura baik hati saja untuk menarik perhatian aki. Dan itu membuatnya semakin marah akan hal itu, ia secara tidak langsung sudah membantu mia dalam hal itu! Betapa licik dan berbahaya mia menurut pandangan aya, mia pintar mengunakan situasi untuk menguntungkan dirinya!
"Bukankah ibiki yang mendorongmu ke kolam dari ketinggian?!" Jerit aki menuding aya penuh kemarahan, karena aki marasakan ada kemarahan pada sorot mata aya yang ditujukan pada mia "bagaimana kalau kau sampai mati!"
"Toh aku kan masih hidup" ucap mia tersenyum semanis malaikat yang membuat kemarahan aki meleleh "apalagi ibiki sudah memberikan standar keamanan yang sangat bagus."