Vote before read. Please appreciate my imagination :)
Dedicated to @Fiiitri aka bocah yang hobinya nge-stuck xD
"Kau ini bodoh, Sean! Seharusnya kau cegah ia berulah lagi! Apa kau belum kapok juga dengan insiden yang hampir menewaskan Minho?"Ini salahku. Ya, aku memang bodoh.
"Kurasa kita harus mencari dan menyelamatkannya"
"What the hell are you thinking about, Sean? Hari sudah sangat gelap dan berada di luar Hearth saat malam bukan ide yang cemerlang!"
"Tapi gadis itu ada di luar sana, Dylan!"
"Aku tahu! Biarkan saja gadis itu di sana! Gadis yang selalu berulah sebaiknya--"
"Dia frustasi, Dayne"
Minho? Bagaimana ia tahu?
"Aku tadi sempat mendengar Sean menyalahkan Maggie atas mereka yang terusir"
Aku menunduk.
Ya aku tahu, seharusnya aku bisa mengontrol emosiku sedikit lebih baik.
"Dengarkan aku. Aku tak peduli apa yang menyebabkannya berulah lagi. Yang pasti, ia melakukan semua ini atas kemauannya sendiri dan ia harus menanggung semua resikonya"
***
"Psst Minho, apa kau sudah tidur?"
"Belum. Kau pasti sedang memikirkan Maggie. Iya kan?"
Minho dan aku ada di homestead yang sama.
"Iya. Aku tak bisa membayangkan ia harus bertahan hidup di sana bersama lima cranks"
"Seharusnya kau berlari sedikit cepat sebelum gerbangnya tertutup"
Seharusnya.
"Entahlah. Aku benar-benar tak tahu harus berbuat apa saat itu"
"Besok kita akan mencari Mag"
"Hanya aku dan beberapa orang lainnya"
Hanya kau?
"Lalu bagaimana dengan aku? Aku juga ingin mencarinya"
"You're second in command, Sean. Kau menggantikanku"
"Apa aku tak cukup tangguh memimpin pasukan untuk mencari Mag?"
Minho mendengus.
"Baiklah. Dayne dan Dylan tidak boleh tahu rencana ini. Kita berangkat pagi seperti biasa, lalu berpencar setelah lima ratus meter dari gerbang. Deal?"
Maggie's POV"Maggie, apa yang kau lakukan di sini? Apa kau belum puas mengusir kami dari Hearth?"
"Ayolah George, Maggie melakukan hal yang benar. Dayne mengusir kita supaya yang lain tak ikut terinfeksi"
"Sebelumnya aku minta maaf atas semua yang kulakukan. Awalnya aku berpikir bahwa Harry adalah crank karena ia bertingkah seperti orang gila tapi--"
"Tapi ternyata ia kebal dan justru kami yang terinfeksi! Begitu kan nona Maggie Ritz?"
"Sudahlah, Caitlin. Hentikan omong kosong ini. Mag, kita perlu bicara"
Wanita paruh baya itu membawaku menjauh dari keempat orang lainnya.
"Apa yang kau pikirkan? Maksudku, kau berlari keluar Hearth di saat gerbang akan menutup"
"Aku tahu"
"Kau tahu bahwa Dayne tak mungkin mencarimu, kan?"
Dayne memang tak akan melakukannya. Tapi Minho akan melakukannya. Mungkin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hearth ✔
Fanfiction"Sekalipun aku adalah crank?" "Sekalipun kau adalah crank. Aku mencintaimu, Mag" I do not own The Maze Runner series. The series belong to James Dashner. I only own Maggie Ritz and other characters that aren't in TMR series. © 2015 by cho-colate