1. Si Kapten Basket

4.8K 1.2K 662
                                    

============OLIVIANO==========

       Kantin, adalah tempat dimana orang-orang menghabiskan waktu istirahatnya karena terlalu lelah dengan mata pelajaran yang selalu saja membuat para murid hampir stress.

      Maka jangan heran jika kantin adalah tempat yang sangat banyak penghuninya setelah bel istirahat berdering. Ramai? Tentu saja. Belum lagi mengingat sedikitnya pedagang kantin yang masih bertahan untuk tetap berjualan disini. Ya, karena sebenarnya kondisi pedagang kantin saat ini sudah banyak yang pindah.

      Mereka tidak tahan berjualan di Sekolah ini, penyebabnya adalah banyak murid-murid yang selalu saja membayar mereka dengan cara menunda atau terkenal dengan sebutan ngutang.

      Dan dampak dari banyaknya pedagang kantin yang pindah adalah murid-murid selalu harus mengantri dan berdesak untuk sekedar memesan makanan.

"Ini kita lagi dimana sih?," tanya Arini. Membuat perempuan yang berada disebelahnya berhenti sejenak. Udah tau ada di kantin segala nanya! Batin Oliv.

"Di kamar gue!" Jawab Olivia ketus.

Arini langsung kaget seketika, "hah-serius?"

"Halah... Ya kali di dalem kamar gue ada yang jualan, Rin!"

"I know Liv, i know! Jangan sewot Oke? calm down!"

      Bukannya bermaksud untuk sewot. Olivia tiba-tiba mendadak moodnya berkurang setelah melihat keadaan kantin yang sudah seperti pasar ini. Lalu bukannya menghibur. Arini justru malah membuat Olivia kesal.

'Kutuliskan kenangan tentang
Caraku menemukan dirimu
Tentang apa yang membuatku mudah
Berikan hatiku padamu

Takkan habis sejuta lagu
Untuk menceritakan cantikmu
Kan teramat panjang puisi
Tuk menyuratkan cinta ini

Telah habis sudah cinta ini
Tak lagi tersisa untuk dunia
Karena tlah kuhabiskan
Sisa cintaku hanya untukmu."

     
       Lengkap sudah keadaan kantin yang hampir serupa dengan pasar. Kuping gadis itu tiba-tiba memanas ketika mendengarkan lantunan lagu yang berjudul 'Virgoun-Surat cinta untuk starla' yang dinyanyikan oleh segerombolan laki-laki dengan gitar yang dimainkannya saat ini. Lagu yang menjadi salah satu favoritnya menjadi tidak enak jika mereka yang menyanyikannya.

      Petikan gitar yang tidak pas dengan lagu, ditambah suara sang penyanyi yang sangat begitu tidak layak didengar, berhasil membuat Olivia menutup telinganya rapat-rapat.

"Duduk disini aja, Liv. Biar gue yang pesenin," kata Arini setelah menemukan tempat duduk yang kebetulan masih kosong.

Olivia menggeleng cepat dan berkata, "Duh... tiba-tiba selera makan gue ilang nih. Lo aja deh yang makan."

"Cckk, gak bisa gitu dong Liv! Lo lupa siapa yang ngajak ke kantin duluan?" Arini berdecak kesal. Sedikit kecewa dengan Olivia yang mood-nya berubah.

"Tapi Rin... Gue-"

"Morning."

Olivia memutar bola matanya dan menarik nafas pelan ketika seseorang itu datang menghampirinya.

       Entahlah, melihat wajahnya saja Olivia masih sangat kesal. Karena setiap hari kerjaan orang itu hanyalah meledek, mengganggu dan membuat Olivia pusing dengan tingkahnya yang konyol. Belum lagi mengingat kejadian beberapa hari lalu yang berhasil membuat Olivia sangat panik karena ponselnya yang tiba-tiba menghilang. Dan jangan tanya siapa yang sudah menyembunyikan ponsel Olivia.

OLIVIANOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang