Jarum pendek yang melekat pada tangan Olivia kini sudah menunjuk pukul lima sore. Namun belum ada tanda-tanda kemunculan sosok Daffa menghampirinya. Ia tampak terlihat lelah, karena sudah hampir tiga puluh menit ia menunggu Daffa.
Berkali-kali Olivia menjadi pusat perhatian teman yang masih berada di dalam kelas. Sebelum akhirnya mereka berpamitan kepadanya untuk pulang lebih dulu. Sekarang yang tersisa saat ini hanyalah para petugas piket saja, itu pun hanya tersisa beberapa orang.
"Lo kenapa belum pulang Liv?" tanya Selly disela-sela kesibukan yang sedang menyapu kolong meja. Membuat Olivia refleks menoleh kesumber suara. Kebetulan hari ini adalah jadwalnya Selly untuk piket.
Olivia berdecak. Pandangannya beralih ke arah papan tulis yang masih terdapat tulisan rumus-rumus fisika yang harus dihafalkan untuk minggu depan. Sebenarnya jika bukan karena menunggu Daffa, ia pasti sudah berada di kasur empuknya sambil mendengarkan lagu-lagu yang membuat hatinya tenang tanpa beban.
"Nungguin Daffa," jawab Olivia dengan nada malas sekaligus singkat.
Meskipun begitu, hanya dengan dua kata saja mampu membuat Selly tertarik. Entah setan apa yang merasuk di tubuh Selly, sehingga Ia menghampiri Olivia dengan sangat antusias. Mata Selly berbinar ketika mendengar nama Daffa disebut. "Ahh-Daffa ya? Si kapten basket yang sering bareng sama lo kan?"
Olivia mengangguk. "Iya, kenapa emang?"
Seperti orang kesetanan, tiba-tiba Selly memeluk Olivia tanpa memperdulikan apakah Olivia tipe orang yang suka dipeluk atau tidak. Apalagi mereka berdua adalah seorang wanita, ditambah keadaan kelas yang sudah sepi. Bagaimana jika ada orang yang salah paham dan menyebarkan berita bahwa mereka berdua sedang berbuat mesum dengan sesama jenis? Sungguh berita yang sangat memalukan.
"Hehe... sorry Liv." Selly melepas pelukannya dengan perasaan bersalah. "Abis kalo udah denger nama Daffa gue suka gak ke-kontrol."
Olivia sudah memakluminya, Daffa memang benar-benar sudah berhasil mencuri hati para wanita di Sekolah ini. "Ohh... jadi lo suka sama Daffa?" Tebak Olivia.
Mendengar ucapan Olivia tadi membuat Selly mendadak malu. Pipinya berubah menjadi kemerahan. Tidak diragukan lagi kalau Selly memang benar-benar menyukai Daffa. Ini lucu, pantas saja Olivia sering memergoki Selly ketika Daffa sedang latihan basket.
"Salamin yaa buat Daffa, tapi jangan bilang kalau gue suka sama dia. Gue cuma sebatas kagum doang kok, dia itu ngingetin gue sama seseorang. Ehh gak penting deh," ucap Selly malu-malu dengan kalimat akhir menyerupai bisikan.
Olivia hanya mengangguk saja, pura-pura untuk percaya. memang apa bedanya rasa kagum dengan rasa suka? Setahu Olivia Rasa kagum itu tidak akan muncul jika tidak ada rasa suka. Jadi bagaimana seseorang bisa mengagumi orang lain jika dihatinya tidak memiliki rasa suka? Tentu itu sangat mustahil.
Tidak beberapa lama terdengar suara hentakan kaki yang tampaknya ingin menuju ke arah kelas. Selly menepuk jidatnya ketika orang itu benar-benar masuk ke dalam kelas dengan membawa ember yang sudah terisi air. Sambil terengah-engah, orang itu langsung mencari keberadaan Selly.
"Mampus gue!" tukas Selly panik.
"Woyy udah disapuin belum kelasnya?" tampak si Bagas yang sedikit kelelahan, seketika terdapat kekecewaan yang teramat sangat di raut wajah Bagas ketika melihat keadaan kelas yang masih sangat kotor. "Aduh gusti... dari tadi ngapain aja neng? Kenapa kelasnya masih kotor begini?"
Selly hanya menyengir tanpa dosa. Bagas benar-benar kesal, disuruh menyapu saja Selly seperti disuruh berdandan. Lama sekali.
"Ehh... iya maaf, gue keasikan ngobrol sama Oliv sih. Hehehe." Selly bangkit mengambil kembali sapu yang tergeletak sembarangan di bawah kolong meja, karna beberapa waktu lalu Selly benar-benar refleks menghampiri Olivia yang menyebut nama Daffa tanpa memperdulikan bagaimana sapu itu akhirnya terlupakan.

KAMU SEDANG MEMBACA
OLIVIANO
RomanceLeonard Alviano. Atau yang sering di panggil Vino adalah seorang murid baru yang berpenampilan sederhana. Hari-harinya tidak terlepas dari buku-buku tebal yang selalu ia bawa. Dia memiliki tatapan yang tajam dan memiliki sifat dingin yang membuat si...