5

2.3K 448 77
                                    

HomeLima

"Kamu boleh duduk di...... Ah di situ, Luke! Di depan Olivia." ucap Ms. Moore, menunjuk bangku tepat di depanku.

Luke mendongak lalu tersenyum saat melihatku, mungkin dia ingat aku orang yang tadi ditabraknya.

Mata seisi kelas sekarang tertuju padaku, aku bisa mendengar beberapa perempuan mendengus, dan beberapa seperti memberiku tatapan punya-gue-tuh-awas-aja-lo-embat.

Aku mengabaikan semua tatapan itu.

Dia pun berjalan ke arahku, ralat, ke bangku di depanku. Lalu duduk di bangku itu.

"Okay, sekarang kita mulai pelajarannya, buka buku kalian," ucap Ms. Moore, memberitahu seisi kelas.

Pelajaran Ms. Moore adalah pelajaran favoritku, musik. Ya, aku suka sekali musik.

Baru saja aku akan membuka bukuku, Luke membalikkan tubuhnya, lalu mengulurkan tangannya padaku. Aku mengernyitkan dahiku, lalu menaikkan satu alisku.

"Gue Luke, sorry ya yang tadi," ucapnya, tersenyum.

Gila gila gila. Senyumnya manis banget gak ngerti lagi.

Aku pun menjabat tangannya, "G-gue Olivia," ujarku.

Aku dan dia menarik kembali tangan masing-masing.

"Umm, dan ya, gak papa kok! Woles aja," lanjutku.

"Oke." balasnya, lalu kembali menghadap ke depan, mulai memperhatikan pelajaran dari Ms. Moore.

Duh, ko gue jadi deg-degan gini sih? Ini tangan sanpe keringetan gini lagi. Duh, Liv. Sadar woy.

Aku menggeleng-gelengkan kepalaku, kenapasih aku ini?

Ms. Moore menepuk papan tulis dengan penghapus, mencoba mendapatkan perhatian seisi kelas.

"Oke, jadi Miss punya project, Miss mau sebagian dari kalian participate di project ini," ucap Ms. Moore.

Ms. Moore melanjutkan ucapannya, "Jadi akan ada 6 kelompok, satu kelompok ada 3 orang, dibagi secara acak, daftarnya udah Miss kasih ke Visha, nanti kalian cek aja sendiri, Miss pamit."

Kami semua hanya mengangguk-angguk,

"Bye, Miss!" ucap beberapa murid begitu melihat Ms. Moore melangkah keluar kelas.

Aku dan yang lainnya bergegas menuju Visha.

"Sha, gue kebagian sama siapa?" tanyaku, begitu sampai di meja Visha.

Visha melihat daftar yang tadi Ms. Moore berikan padanya, "Umm, lo sama..." dia memastikan lagi,

"Lo sama Luke sama Calum!" seru Visha, menunjukku menggunakan pulpennya.

Hah?!

Gak ada yang lebih buruk lagi apa? Luke? Calum? Kenapa harus cowok sih?

Aku penasaran, jadi aku bertanya lagi, "Sha, emang project apaan sih? Ko mesti dikelompokin segala?"

"Sebenernya ini bukan tugas sih, dan gak wajib juga. Cuma Ms. Moore pengen ada sebagian dari kita yang ikutan. Kayaknya lomba musik gitu, deh. Gak tau juga gue, katanya ntar di seleksi, yang bagus dibawa,"

"Terus ntar nilainya ditambah gitu," jelasnya.

Aku hanya ber--oh--ria.

Pantas saja. Ini pasti project yang sejak sebulan lalu Ms. Moore bicarakan.

Huft. Ini pasti bakal awkward as f.uck.

»»»«««

Bel pulang berbunyi, aku pun bergegas membereskan barang-barangku, lalu keluar kelas.

Baru saja aku sampai ke depan kelas, aku merasakan seseorang menepuk pundakku dari belakang, membuat aku berhenti dan menoleh.

Luke.

"Apa Luke?" tanyaku.

Dia tersenyum, "Gue mau nanya soal project Ms. Moore tadi, gue sekelompok kan sama lo sama siapa sih satu lagi, yang rambutnya item?"

"Itu Calum," jelasku.

"Ah ya, Calum. Jadi ntar kita ngap--" kalimat Luke terpotong begitu ia melihat seseorang di belakangku.

Aku berbalik, dan itu Louis.

"Eh, Louis." sapaku.

Louis menunjuk Luke dengan dagunya, dan aku mengerti,

"Louis, ini Luke,"

"Luke, ini Louis."

Luke mengulurkan tangannya, lalu memasang senyum manisnya.

"Hai, Louis. Gue Luke, murid baru." jelasnya.

Shit.

»»»«««


Gantung gak? Nggak ya? Gimanasih caranya ngegantung:'(

Ada yang masih baca gak? Anyway, ada yang mau double update gak?

Gue nanya jan dikacangin yha tong:'( Makasih muah.

home » lwtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang