Home • Delapan Belas
Update lagi hehe, gue lagi ngejar deadline anjir, minggu depan UAS. KALIAN SEMUA YG UAS JUGA YG BACA INI SEMOGA SUKSES UASNYA YA:) Bodo amat gue mau di kacangin juga:')
Enjoy:) Cie lebih panjang, biasanya gue ngetik pendek, soalnya gue takut kalian bosen:')
------
"Liv!" aku merasakan seseorang menggoyang-goyangkan pundakku.
Aku mengerang, siapa yang berani mengganggu tidur siangku?
"Oliv! Bangun!" seru orang yang sama yang baru saja mencoba membangunkanku.
Aku tidak bergerak, mataku masih terpejam dan pikiranku masih tersambung dengan alam mimpi.
Posisiku masih sama, kepalaku menunduk, menempel dengan kedua tanganku yang terlipat di meja.
"OLIVIA SWAN BANGUN SEKARANG!" sahut orang itu yang berhasil membuat tali mimpiku terputus begitu saja.
Aku kaget, sontak aku terkesiap dan mendongak, "IYA NIKAH!!!" sahutku spontan.
Aku bersumpah, itu tadi spontan. Aku langsung menepuk dahiku keras. Cukup keras untuk membuat mata seisi kelas tertuju kepadaku.
Ya, aku tertidur lagi di kelas.
Seperti biasanya.
Mampus.
"Mana tugas kamu? Ada dua buku yang belum dikumpulkan, saya tahu satu pasti milik kamu, kan?"
Aku hanya melongo mendengar pertanyaan dan pernyataan Mr. Delenaugh.
Aku nyengir, "Semalem saya ketiduran Mister,"
"Udah tidur di kelas, tidak mengerjakan tugas pula, mau jadi apa kamu nanti?"
Aku menjawab asal, "Jadi istri yang baik, Mister,"
Semuanya memberiku pandangan tidak enak, aku mengabaikan pandangan-pandangan itu.
Mr. Delenaugh berdecak, "Kamu ini pintar, cuma sayang, kamu malas," lalu kembali duduk di tempatnya.
"Olivia, selesai pelajaran ini, saya mau kamu ikut ke ruangan saya,"
Sial.
"Satu lagi, siapa yang belum mengumpulkan?" tanya Mr. Delenaugh.
Seisi kelas hening.