extra part

2.4K 263 16
                                    

Home • (+)

R u there?

I'm here, what is it?

I miss you.

R u kidding me?

I don't care, I miss you.

Whatever.

Why r u still awake? U should go to sleep

Suka-suka gwalah

Ye anjing

Apa babi

Baby harusnya

Mupeng najis Lou

Bodo. Eh, besok movie marathon?

Fix, hrs jd. Gmau tau

Boleh, cium dulu.

Dih, mupeng jing

Bodo. Kaga jadi nih

Yah, okelah. Mimpi dulu

Maunya real

Mupeng.

"Lou anjing tai lo mah ngabisin pulsa. Sebelahan juga."

Laki-laki itu hanya terkekeh, "Lo yang bego, udah tau ngabisin pulsa masih aja dibales. Dasar titisan dugong."

"Gue rukiyah lo."

"Boong ah."

"Gue serius."

"Sosoan dasar. Udah bobo sana. Anak kecil gak baik begadang."

Olivia mendengus, "Iyedah. Serah."

Tidak butuh waktu lama, Olivia memejamkan matanya. Mereka sedang berada di kamar Olivia. Orang tua Olivia mengizinkan mereka tidur satu kasur, karena memang itu yang sering mereka lakukan sejak mereka masih kecil.

Diam-diam Louis juga beranjak dari sofa ke kasur, menghampiri sahabatnya itu. Dia mengamati Olivia yang terpejam. Tangannya bergerak menyingkirkan rambut-rambut yang menutupi wajah cantik Olivia dengan hati-hati, tidak ingin membangunkan gadis itu.

Kemudian, dia mengecup pelan kening Olivia.

"Setan, lo cantik juga ya kalau lagi bobo."

"Makasih ya, Liv. Udah jadi sahabat setia gue. Tau gak? Gue pernah mimpiin kalau kita pacaran. Pasti bakal aneh, lo gak sweet sih, yang ada gue dimarah-marahin mulu, bukan disayang. Hehe. Mungkin takdir berkata lain, kita emang ditakdirkan buat jadi sahabat. Gak papa, gue tetep bahagia."

"Makasih ya, Liv. Makasih udah setia ada di samping gue selama 17 tahun ini."

Louis menghela nafas,

"17 tahun terindah dalam hidup gue."

Kemudian dia berbaring, melingkarkan tangannya di pinggang Olivia, dan membenamkan wajahnya di leher gadis itu.

Dia mengecup pipi sahabatnya sebelum memejamkan matanya.

"Sleep tight, my Olivia."

»»»«««


Louis how are you?

I hope you're fine.

I miss you. So much.

Gue kangen, Lou.

Ucap Olivia dalam hati sambil memandangi batu nisan sahabatnya itu. Dia sendiri, tidak dengan Luke, atau siapa pun. Dia mendongak, menatap langit. Awan hitam mulai bergerak jauh di sana, angin bergerak lembut meniup rambut tipisnya yang tergerai. Disini sepi, hanya ada suara daun-daun yang bergesekan diterpa angin. Benar-benar sunyi.

Dia tidak sadar kalau sudah berdiri di situ selama satu jam. Tubuhnya memang disitu, tapi pikirannya melayang entah kemana. Dia hanya diam dengan tatapan sendu. Dia tidak menangis. Dia terdiam, untuk sesaat.

Dua tahun. Ini sudah dua tahun sejak sahabatnya pergi meninggalkannya. Ini sudah dua tahun juga, dia merindu.

Yang dia ingin hanya menikmati kesunyian ini. Dia merasakan sebuah kehadiran dalam bentuk yang tidak bisa dijelaskan. Entah itu apa, tapi dia tahu, gadis itu tiba-tiba melengkungkan senyuman di bibirnya, bukan senyum jahil seperti biasanya, sebuah senyuman bahagia karena kehadirannya.

Mungkin terkesan seram, tapi tidak baginya. Dia tahu kalau dia ada. Hanya saja di dimensi berbeda. Dia tahu kalau rumahnya ada. Selalu ada.

»»»«««

Have you ever missed someone so badly? All you can do is just remember all the things you shared together. All the time you spent together. Have you ever missed someone and it hurts? It hurts to know that they wouldn't be there for you anymore. You wouldn't be able to see their smile again. You wouldn't be able to hear their laugh again. I bet it hurts.

You wouldn't even be able to cry. You feel that there's something holding you back and told you not to cry. But then you realise it that there's no point of keep crying. There's no point of you regretting. Move on. Because no matter what, life must go on. Smile, because there must be someone out there that love your smile, and waiting for you to do that. You know, that is life. People come and go. People will left you. But at the end of the day, you will realise that they never, left your heart.

+++++

//Maaf gue gabut jd nulis ini. Hehe. Maaf kalau gak nyambung, ini flashback gt ceritanya. Maaf kalau gak ngefeel, ya. Gue kangen Louvia wkwk. Ada yg kangen, gak? Lol. Gue tau harusnya gue post ini dr kapan, tp baru post skrg, hehe sorry. Btw, makasih udah mau baca cerita gue, love you.//

//P.s On the top is moi baby cimidh cimidh//

//C ya on the next story//

home » lwtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang