4

2.5K 464 107
                                    

HomeEmpat

"Eh, iya.. Ini-ini Louis, Meg," ucapku, mengenalkan Louis pada Megan.

"Dia sahabat gue, mau kenalan sama lo katanya hehehe," jelasku.

"Gue Louis," ucap Louis, mengulurkan satu tangannya ke Megan.

Megan menjabat tangan Louis, "Oh iyaa.. Gue Megan,"

Lalu mereka saling menatap satu sama lain. Perasaan itu mencekat tenggorokanku lagi, ya Tuhan, aku ini kenapa?

Aku berdehem, "Gue tau kalian cantik dan ganteng oke, liat-liatannya biasa aja napa,"

"Eh? I-iya sorry," ujar Megan, menarik kembali tangannya.

"Anyway, lo anak basket ya, Louis?" tanya Megan.

Louis tersenyum bangga, "Iya hehe,"

Aku yang melihat mereka berdua, mulai mundur perlahan, lalu berbalik, dan berjalan ke arah kelasku.

"Liv! Lo mau kemana woy!" sahut
Louis.

Aku berjalan semakin cepat, aku berlari sekarang.

Karena aku mendengar teriakan Louis itu, aku menoleh sebentar,

"Good luck, Louis!" aku ikut berteriak, menaikkan satu jempolku ke atas.

Aku tidak bisa diam di situ lebih lama lagi.

Aku kembali menoleh ke depan dan,

BRUKKK!!!

ANYING WHAT THE F.UCK?!?!?

Aku menabrak seseorang.

Dan sekarang aku terduduk di lantai.

"Ehh.. Gue buru-buru! Lo gak apa apa?" tanya orang yang menabrakku.

Aku malah sibuk memegangi bokongku, karena jujur, ini sangat sakit. Poor my booties.

"Makanya kalo jalan tuh--" ucapanku terpotong ketika aku mendongak untuk melihat orang yang menabrakku.

Gila. Manis. Banget.

Aku masih terduduk dan malah memandanginya,

"Helloo? Lo gak apa apa? Sini gue bantu," tawar cowok itu, mengulurkan tangannya padaku.

Aku hanya mengangguk tanda setuju, lalu menerima uluran tangannya.

Tanganku yang satunya masih sibuk mengusap-usap bokongku.

"Lo gak apa-apa kan? Bokong lo sakit ya?" tanya cowok ganteng ini.

Aku memutar bola mataku, "Iya, banget."

"Tadi gue buru-buru sumpah, ada yang bisa gue bantu gak? Kalo gak ada, gue permisi, lagi buru-buru!" ucapnya, melangkahkan kakinya melewatiku.

"Eh! Nama lo siapa?" tanyaku, enak saja dia sudah menabrakku dan sekarang berniat pergi meninggalkanku, tanpa meminta maaf.

Dia berhenti dari langkahnya, lalu berbalik ke arahku, "Luke."

Lalu dia berjalan lagi, bahkan mungkin berlari.

Oh, jadi namanya Luke. Boleh juga.

»»»«««

"Morning, class." ucap Ms. Moore, menyapa seisi kelas.

"Morning, Miss." balas seisi kelas bersamaan, terkecuali aku.

Mataku masih terpaku dengan seseorang yang ada di belakang Ms. Moore.

"Class, we have a new comer." ucap Ms. Moore.

Mata satu kelas langsung tertuju ke sosok itu.

"Hi, guys. I'm Luke, Luke Hemmings."

home » lwtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang